BAB 91 • Perlakuan Adik untuk Kakaknya

112 13 1
                                    

Selama Flow dan Evan pergi bulan madu, sementara waktu Perusahaan milik Evan kembali dihandel oleh Kendrick. Meski begitu, Perusahaan itu terus dipantau oleh Evan secara online. Tahu kepergian adiknya dengan suaminya, Jason malah lebih sering mengurung dirinya dikamar. Ia seringkali melihat foto-foto fulgarnya dengan adiknya yang masih saja disimpannya di laptop miliknya. Jason berniat dengan seringnya melihat foto-foto dan bukti-bukti yang ada, itu bisa mengembalikan ingatanya meski perlahan. Benar saja, setiap Ia ada merenung dalam diam sambil mengamati perhiasan-perhiasan yang dikembalikan Flow padanya, serta foto-foto dan screenshot chat-chatnya dengan Flow yang sempat Ia abadikan didalam memori ponselnya yang lama itu, perlahan ada muncul bayangan-bayangan yang semakin jelas yang Jason rasa. Itu adalah bayangan wajah Flow yang sedang tersenyum bahkan bergelut manja padanya. Namun disaat Jason memaksa ingatannya itu agar bisa semakin jelas, Jason malah kembali diserang sakit kepala yang hebat dan akhirnya Ia jatuh pingsan dikamarnya. Begitulah seterusnya. Jason terus saja memaksakan ingatannya meski Ia harus merasakan kesakitan yang hebat yang mengakibatkan Ia sering tak sadarkan diri. Hal itu tentu saja diketahui oleh kedua orang tuanya, entah itu sudah terjadi beberapa kalinya dan baru diketahui oleh Beliau. Robert selalu menasehati Jason agar tak lagi mencoba mengingat apapun dan biarkan memori lama itu terhapus dan musnah selamanya. Namun, karena meski ingatannya lupa, namun tidak pada hatinya. Amnesia itu hanya menyerang otaknya, tidak juga pada hati dan juga fikirannya. Hati Jason tak bisa lepas dari sesosok wanita yang kini telah sah menjadi istri dari Pamannya sendiri.

Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Jason terus berusaha mengingat hal yang sudah mulai sering ada muncul dibenaknya. Bahkan jason memaksa Gio dan juga Edward untuk selalu menceritakan masa lalunya dengan Flow setiap kali mereka bertemu. Bahkan, Gio juga Edward sempat ada memperlihatkan foto-foto Jason bersama Flow yang sempat ada mereka abadikan diponselnya disaat mereka sedang ada melakukan camping waktu itu. Gio dan Edward juga menasehati Jason, soal kenangan lama yang dulunya sempat ada diabadikan Jason sendiri lewat ponselnya pasti tersimpan rapi didalam laptopnya. Jason yang tak bisa mengingat apapun soal isi didalam laptopnya sempat terdiam sejenak dan berfikir. Jason merenungkan masukan kedua saudaranya itu. File-file tersebut memang ada didalam laptopnya. Bahkan isi file foto dan rekaman itu lebih banyak tentang Flow daripada dirinya sendiri. namun sayangnya, disaat masa lalu itu, Jason begitu sangat rapi menyimpan foldernya tentang Flow itu karena menurutnya adalah sebuah privasi dimana Ia merasakan rasa tak patut diketahui siapapun karena disaat itu, posisinya Jason masih ragu soal ikatannya dengan Flow benar tidaknya bukanlah suadara kandung. Saat sudah terungkap dan Ia ada menjalin hubungan secara terang-terangan dengan adik angkatnya itu, Jason juga belum sempat memindahkan File itu dari penyimpanannya yang begitu ribet dan tersimpan didalam folder yang beertubi-tubi.

Lima belas hari telah berlalu. Flow bersama Evan kembali pulang ke Semarang karena masa bulan madu mereka telah usai. Namun disaat mereka berdua tiba di semarang, ada hal mengejutkan yang baru mereka berdua tahu dari sopir suruhan Raharja yang menjemput Evan dan Flow. Sopir itu ada menjelaskan sesuatu disaat Evan ada bertanya mengapa hanya Beliau yang ada menjemputnya. Sopir itu menjelaskan, bahwa sudah Dua hari Jason berada dirumah sakit dan tidak sadarkan diri. Dan keluarga Evan saling bergantian menjenguk bahkan juga bergantian menjaga Jason disana. Oleh karena itu, mereka saling sibuk dan tak ada yang bisa datang menjemput pasangan pengantin baru itu. Bahkan, soal berita Jason itu sengaja tak ada yang memberitahukan pada Evan karena mereka tak ingin mengganggu bulan madu pasangan suami istri itu. Tentu saja Evan dan Flow merasa terkejut dan kaget buka main. Bahkan Flow terlihat tak setenang sebelumnya.

"Ko Evan, apa boleh? Kita langsung kerumah sakit? Ko Evan jangan marah? Bee cuma.." rengek Flow sambil memasang muka sungkannya pada Evan.
"Iya Sayang, Kita kesana sekarang ya?"
"Makasih Ko"
"Iya Sayang, yuk?"

Mereka langsung menuju kerumah sakit itu. Disana, Flow dan Evan langsung bisa menuju kesebuah kamar Vip temat dirawatnya Jason, karena Evan sempat menghubungi Robert dan bertanya pada Beliau dirumah sakit mana dan ruang apa Jaosn sedang ada dirawat.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang