62 • Ayah untuk Anaknya

243 51 14
                                    

Disela-sela kesibukan kuliahnya, Flow tetap menjaga kesehatannya dan terutama menjaga perkembangan janin didalam perutnya. Sejak Ia tahu, Ia sedang mengandung, Flow selalu rutin meminum susu hamil yang Ia beli di supermarket. Beberapa hari kemudian, Flow terketuk hatinya untuk periksa ke dokter kandungan dan melakukan usg disana, karena minimnya pengetahuan soal kehamilan membuatnya takut, karena kini, disekitarnya tidak ada seseorang yang bisa menasehatinya. Flow memutuskan untuk mencari waktu luang diluar jadwal kuliahnya, dan menyesuaikan jadwal praktek dokter kandungan terbaik, yang sudah lumayan terkenal disalah satu rumah sakit yang ada dijogja itu. Hingga akhirnya waktu itu pun tiba. Flow seorang diri menuju kerumah sakit itu. Ia memilih masih menyimpan rahasianya itu dari siapapun termasuk Fernand. Ia tak mau, membuat Fernand berfikir sangat negatif dan juga membuat Fernand menjauhinya, karena Flow sendiri tidak munafik, kehadiran Fernand dikehidupannya, lumayan membuatnya terbantu hidup sendirian dijogja. Setelah menunggu antrian, tak lama kemudian, kini giliran Flow untuk masuk kedalam. Namun disaat Flow masuk, Dokter kandungan itu terkejut bukan main saat melihat Flow ada datang untuk periksa, dan laporan yang tertulis dari lembaran catatan dengan nama pasien Flow itu, adalaha kehamilan.

" Dia ini kan?? Flow adik Jason itu kan?? dia udah nikah? siapa suaminya??". Gerutu Dokter itu didalam hati sambil Ia membolak-balik lembaran yang berisi catatan tentang pasien yang tak lain adalah milik Flow. Flow masih tak mengetahui dan mengenali Dokter itu, karena Dokter itu memakai masker medis. Setelah sempat konsultasi, akhirnya Flow diarahkan kesebuah ruangan dan akan melakukan usg disana. Flow tersentuh saat melihat ada gumpalan darah terbentuk yang tidak lain adalah janin didalam rahimnya. Senyuman terukir di bibirnya saat Ia terus mengamati monitor layar Usg itu.

" Kak Jason, Bee akan berusaha jaga anak kita kak, semoga Kak Jason segera kembali ya ingatannya, Bee akan berusaha meski tanpa adanya kak Jason disisinya Bee". Gerutu Flow didalam hatinya. Setelah selesai, dan sempat konsultasi lagi, kini Flow duduk kembali berhadapan dengan Dokter itu, dan Dokter itu menuliskan reseo untuk Flow. Dokter itu memberikan resep penguat kandungannya serta vitamin juga. Setelah itu, Flow keluar dari ruangan itu dan menebus obatnya.

Beberapa jam kemudian, Dokter itu tadi menghubungi sahabatnya yang tidak lain adalah Fernand. Fernand langsung mengangkat telepon itu.

" Ya Bro??"
" Fer, Flow kok dijogja??".
" Iya , dia memang kuliah disini, kok Lo tahu".
" Fer, dia udah nikah??".
" Heh, kok Lo nanya-nanya gitu, naksir Lo ya sama dia??".
" Fer, Gua serius nanya??".
" hmm,, kenapa sih?? dia belum nikah, dia juga lagi disia-siain noh sama pacarnya".
" Hah?????".
" Heh, astagaa napa sih Lo?? kagetnya biaaa aja bro, hemm".
" Fer, beberapa jam yang lalu, Flow ada kesini sendirian??".
" Kesana?? maksudnya kerumah Lo?? ngapain dia??".
" Bukan!??? Maksud Gua , Flow ada dateng ke rumah sakit dan dia jadi Pasien Gua Fer".
" Hah??? Ngapain dia kesana?? periksa apa??".
" Flow periksa kandungan Fer, dia hamil 2 bulanan"
" Hah??? Heh gak usah ngaco deh Lo!!??? yang bener aja?? selama ini, Gue itu sering sama dia, tapi Gue gak ada tau soal itu!!?? tapi...".
" Tapi apa??".
" Emang sih, akhir-akhir ini, Gua sering liat dia itu aneh, sering banget keliatan pucet, terus sering lemas juga".
" Dia emang kayak tertekan pikirannya, apa karena kehamilannya itu? cowoknya gak mau tanggung jawab??".
" Bentar deh, mending gini aja, kita ketemu dan ngobrol langsung, kapan Lo bisa".
" Ini Gue udah selesai praktek Fer".
" Okee, Lo samperin Gue kerumah".
" Oke Fer, 20 menit Gue sampai sana".
" Oke, Gue tunggu".

Telepon ditutup. Setelah sampai dirumah Fernand, Fernand dan dokter itu ngobrol, dan Fernand menceritakan semua, yang Ia tahu, yang sedang terjadi pada Flow.

Sekitar jam 7 malam, Flow sedang duduk diruang tengah sambil Ia meminum susu hamil buatannya sendiri.

" Aku kangen kamu kak, Bee pengen peluk kak Jason?? kak.. apa kak Jason gak kangen sama Bee?? Bee tersiksa disini sendirian kak, kak Jason kenapa tega banget sih kak sama Bee?? Bee harus tanggung ini sendirian, apa kakak gak kasihan sama Bee, kak?? Bee ingin pulang temui kak Jason kak, Bee kangen sama kak Jason". Gerutu Flow sambil menangis, dengan tangannya membelai perutnya sendiri. Flow menghabiskan susu itu, lalu Ia sandaran di sofa sambil melihat foto Jason dan dirinya dilayar ponselnya. Flow hanya terus memandangi foto itu, hingga tiba-tiba Ia pun terlelap begitu saja. Beberapa menit kemudian, Fernand datang bersama dengan sahabat dekatnya yang tak lain adalah dokter kandungan yang memeriksa Flow dirumah sakit waktu itu. Fernand membawakan buah-buahan juga susu hamil serta puding segar untuk Flow. Seperti biasa, Fernand bisa langsung masuk karena Ia mengetahui password apartement Flow itu. Keduanya terdiam sejenak saat mengamati Flow yang masih terlelap tidur dengan satu tangannya diperutmya dan satu tangannya menyentuh ponsel yang ada diatas dada Flow. Fernand meraih ponsep Flow dan foto Jason terlihat jelas olehnya juga dokter, sahabatnya itu. Fernand dan sahabatnya itu sekilas saling berpandangan. Fernand meletakkan ponsel itu dimeja, juga barang bawaannya untuk Flow. Fernand dan sahabatnya duduk sama-sama terdiam mengamati Flow.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang