BAB 48 • Tak Ada Lagi Harapan

199 41 15
                                    

Sampai dirumah sakit, Jason, Edward dan Floe mengikuti langkah Gio menuju kelantai 3 dan mencari nomor kamar 23.

Gio membuka pintu kamar inap itu. Gio masuk dan Edward, Jason serta Flow ikut berjalam masuk dibelakang Gio.

Terlihat semua sedang berkumpul duduk disofa dan ada juga yang berdiri dan duduk di dekat bed tergeletaknya pasien. Pasiem itu adalah Raharja. Raharja teegeletak lemah dan masih memejamkan mata.

Mata Flow tercekat saat melihat adanya Cindy duduk dan melingkarkan tangannya ke lengan Evans. Flow kembali merakan sakit yang amat dalam.Namun Flow mencoba menyembunyikan itu dsn mengalihkan pandangannya. Jason faham akan keadaan Flow itu. Jason langsung menggenggam tangan jemari Flow. Evans yang terlihat capek dsn awalnya menunduk juga tak menyadari kedatangan Flow, Ia pun mendongakkan wajahnya dan terkejut melihat adanya Flow diseberangnya.

Namun, Tidak hanya Flow, Edward, Gio juga Jason merasa heran, karena semua yang berkumpul disana semua terdiam dan semua mata itu melihat kearah Flow. Flow makin merasa ada yang aneh. Flow ingin bertanya dan butuh jawaban, namun Ia pun bingung harus bertanya pada siapa.

Evans : " Bee..??".

Evans akan bangkit dan melepaskan lingkaran tangan cindy.

Robert : " Vans!! Tetap duduk diam disitu!!".

Evans yang sudah hampir bangkit, perlahan kembali duduk karena benyakan kakaknya.

Helena terlihat menunduk dan suaminya mencoba menenangkannya. Istri raharja menatap sendu Kearah Flow.

Disitu, Flow mulai merasa ada yang terjadi dan Ia pun merasa makin tak enak hati. Flow terdiam kaku sambil meremas kuat tangan Jason yang masih menggenggamnya sedari tadi. Jason pun makin erat menggenggam tangan Flow seakan Jason mengisyaratkan pada Flow, Flow harus tetap bisa tenang, karen Ia akan selalu ad disisinya.

Merasa semua masih terdiam dan Flow merasa  ada kesalahan yang menurut mereka Flow lakukan meski Flow tak tahu kejelasannya, Flow perlahan melangkah mundur. Jason menahan Flow.

Reena : " Jas.. Flow , keluar dulu yuk??".

Reena menghampiri Jason dsn Flow mencoba berbicara seramah mungkin. Evans terlihat tak rela melihat Flow melangkah keluar.

Robert : " Evans... tetap diam disini gak usah keluar".

Setelah berbicara, Robert ikut berjalan keluar. Edward dan Gio ikut serta keluar dan duduk dibangku depan kamar inap itu. Jason mendampingi Flow duduk dibangku dan disisinya ada sang mama. Robert duduk disebelah Jason.

Flow : " Mah..??? ada apa?? Opa sakit apa mah??".

Reena masih terdiam dan melirik kearah suaminya. Robert menganggukkan kepalanya.

Reena : " Flow...".
Flow : " iya mah???".

Perlahan Reena menceritakan semua apa yang terjadi.

# Flashback #

Evans meraih kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah sang papa. Evans ngebut dan ego sudah sangat menyelimutinya.

Sampai sana, Evans langsung bergegas masuk kedalam rumah papa nya. Evans mencari keberadaan Sang papa. Terlihat sang papa sedang ada duduk santai diruang tengah bersama Istrinya juga helena.

Evans : " Pah..".
Raharja : " Kamu.. Vans.. tumben jam segini kesini, ada apa??".

Ucap raharja yang sehabis menyeruput teh hangat dan meletakkan kembali cangkir itu dimeja.

Evans : " Evans mau bicara pah".
Raharja : " Duduk.. bicara aja.. ada apa??".

Mama dan Helena terlihat serius mengamati Evans, karena raut muka Evans terlihat sedang tidak baik-baik saja.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang