86 • Keharmonisan

121 25 3
                                    

Setelah itu, hari-hari diantara Flow dan Evans kini kembali bewarna. Bahkan rumah Evans kini kembali berasa hidup karena kembali hadirnya Flow disana. Art dirumah Evans juga security disana ikut merasa senang dan lega karena kini, kehidupan majikannya yang tak lain adalah Evans sudah kembali normal. Bahkan secepat itu, Evans bisa kembali bersemangat bekerja , dan mulai berangkat ke Perusahannya.

Sejak keberadaan Flow dirumah tersebut, Flow seringkali yang mengatur menu masakan untuk Art masak setiap harinya. Bahkan Flow juga sering ikut membantu Art itu memasak atau bahkan membuat masakan lain khusus Ia tujukan pada calon suaminya agar gizinya tercukupi dan bisa membuat tubuh Evans kembali stabil dan benar-benar kembali fit.

Disiang hari, saat Evans sedang bekerja, bahkan Flow seringkali datang ke Perusahaan Evans membawakan Evans makan siang hasil masakanny sendiri. Evans kini sangat merasa bersyukur dan benar-benar merasa bahagia juga merasa beruntung. Karena kini Ia benar-bsnar nyata merasakan kebahagiaan yang sebelumnya pernah sirna karena keadaan. Namun kini, Evans bahkan bisa melanjutkan harapan dan mimpi-mimpi nya yang sempat terjalin bersama wanita yang sejak dulu menggenggam hatinya.

Queenbee kecil yang selalu menyita waktu juga hati dan perasaannya selama ini, kini akan benar-benar menjadi istri sah nya dan tak akan lagi terpisah.

Seperti sebelumnya jalan tiga hari sejak kedatangan Flow, Flow begitu sibuk sejak pukul 6 pagi tadi didapur bersama Art disana.

Pukul tujuh pagi, Evans mulai turun dari kamarnya dan duduk di ruang makan.

"Sayang??!".

"Iya, Ko sebentar". Sahut Flow dari dapur.

Tak lama kemudian, Flow mendatangi Evans dengan membawa semangkuk sup berukuran lumayan besar dan Ia letakkan diatas meja makan. Evans langsung memeluk pinggang Flow yang memang sedang berada didekatnya dalam keadaan berdiri.

"Sayang, udah tho sibuknya, besok jangan lagi sibuk begitu ya, Ko Evans gak mau kamu kecapean??".

"Capeknya nikmat kok Ko, kan ada kepuasan tersendiri gitu, Bee lakukan buat Ko Evansnya Bee??".

"Iya sayang, tapi Ko Evans gak mau kehilangan sesosok Queenbee yang dulu".

"Maksudnya Ko Evans?".

"Sini, duduk dipangkuan Ko Evans dulu".

Flow pun menurut dan duduk dipangkuan Evans sambil melihat kearah Evans.

"Sayang.. Ko Evans terkadang rindu, sama sikap manjanya kamu?? kebiasaan manja kamu yang dulu??".

"Yang seperti apa itu Ko??".

"Terutama, saat Ko Evans bangun, Bee biasanya kan dulu itu masih tidur?? terus pas Ko Evans ada bangunin, Bee nya malas-malas mager gemesin gitu?? kan sekarang kalau Bee sibuk begini, Ko Evans jadi gak bisa lagi kan nikmatin suasana begitu lagi??".

"Hihi, Ko Evans ada-ada saja deh, ya kan bukannya begini lebih baik Ko?? Bee kan ingin menjadi kepribadian yang ada dewasanya juga Ko".

"Iya tentu itu ada baiknya, namun jangan terlalu dipaksakan ya sayang?? ingat ya Bee, Ko Evans itu sayang banget sama Bee, Ko Evans mau hidup bersama Bee itu bukannya mau membebani Bee, tetapi membuat Bee merasa selalu ada, nyaman dan bahagia sama Ko Evans".

"Iya Ko Evansku sayang... emmmuaah". ucap Flow diakhiri dengan kecupan gemasnya pada pipi Evans.

"Masih pagi lho ini sayang, jangan gemesin gitu hmm".

"hihi, yaudah yuk makan Ko".

"Ayuks sayang, Ko Evans juga udah laper ini, apalagi aroma sup nya menusuk hidung banget".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang