63 • Hanya Dia Yang Selalu ada dan setia

217 52 31
                                    

Selama 5 hari sudah, sejak kepulangannya itu, Flow berada dirumahnya. Flow berusaha menjauh dari Jason meski Ia berada didalam 1 atap. Flow seringkali menghindar saat Jason ada disekitarnya. Tidak mudah baginya untuk melakukam itu, namun Flow terus berusaha, karena Ia tak ingin sering merasa sedih juga menekan pikirannya karena itu bisa membahayakan janinnya. Namun entah mengapa, setiap Flow sudah berniat untuk fokus melupakan dan menjauhi Jason, Jason sendiri malah seakan ada simpati dan sedikit ada perhatian pada Flow. Itu membuat Flow dengan mudahnya goyah seketika. Namun malangnya, disaat niatnya itu kembali goyah, pada saat itulah Jason kembali bersikap seperti biasa yang selalu membuat sakit hati Flow, dan hatinya serasa tersayat pisau tajam. Rasa rindu Flow akan pelukan hangat Jason serta aroma parfum Jason membuatnya tak bisa membendung keinginannya itu. Tiba-tiba, Flow memeluk Jason dari belakang dengan sangat erat dan menikmati aroma wangi parfum Jason yang langsung menyengat dan memanjakan hidungnya. Namun tentu saja, Jason tak menyukai itu. Jason melepas tangan Flow dengan kasar, dan tanpa Ia sadari, kekaaaran itu membuat Flow terjatuh dilantai.

" Aawh, Kak Jason, kok tega gitu sih??". Flow berbicara sambil memegangi perutnya, dan perlahan berusaha untuk bangkit.

" Heh denger!! jijik Gua sama Lo!!! maen peluk-peluk aja Lo!! urus itu anak haram Lo!! mana tuh laki-laki brengsek yang udah hamilin Lo!! Dasar cowok brengsek, maunya nikmatnya aja, setelah itu mana dia hah?? giliran udah jadi, gak buru diperjelas itu masa lajang Lo!! cowok bajing** kayak gitu, kok bisa aja sih Lu sukai!!??".
" Kak Jason!!! udah stop!!! Kak Jason jahat!!! kak Jason bukan kak Jasonku yang dulu!! aku benci sama kak Jason!!! benci!!!".
" Ya terserah Lo!! emang Gua rugi?? kagak banget laaah".
" Iya, kak Jason emang benar, cowok yang hamilin Bee itu emang brengsek!!! Dia itu bajing**!!! maunya nikmatnya aja!!! habis itu gak buru nikahin Bee!! Kak Jason bener banget kok!! Bee juga benci sama dia!!! benciiii!!!!!". Setelah mengucap itu dengan marah, Flow langsung berlari menuju kekamarnya dan masuk kedalam. Melihat itu, entah kenapa dada Jason malah terasa nyeri. Flow menangis sesenggukkan sambil meremas kaosnya dibagian perutnya. Flow menangis dan terus menangis. Bahkan kini wajahnya sangat penuh dengan air mata.

" Ya Tuhan!! kenapa gak buat aku lupa ingatan juga sekalian sih!! kenapa cuma kak Jason aja!!! dengan keadaanku yang begini!!! ini mwnyakitkan sekali!!??? Aku mohon, akhiri penderitaan aku ini Ya Tuhan?? aku udah capek, aku ingin bahagia?? kirimkan aku seseorang yang benar-benar menerimaku apa adanya, menerima anak ini, aku janji aku gak akan sia-siakan dia, aku janji aku akan coba fokus dengan dia, jika memang dia bisa bahagiain aku?? aku ingin hilangkan rasa ku ingin selalu didekat kak Jason ini!! Aku sangat tersiksa dengan rasa ini yang hanya aku saja yang berjuang???". Flow menggerutu sendiri dengan terus menangis. Setelah kutang lebih, 30 menit Flow masih saja terus menangis, tiba-tiba terdengar suara pintu kamarnya diketuk.

Tok Tok..

" Siapa???". Ucap Flow sedikit berteriak. Namun orang yang mengetuk itu tidak menjawabnya.

" Siapa sih?? kak Jason?? ngapain lagi dia mau kesini hih!!". Gerutu Flow dan akhirnya Flow kembali berbicara sedikit berteriak menyuruh orang itu masuk. Mendengar perintah Flow itu, orang itu membuka pintu kamar Flow, masuk kedalam kemudian kembali menutup pintu itu. Flow terkejut dan tercengang sejenak saat melihat siapa orang itu. Flow langsung mengusap air matanya dengan sesegera mungkin. Flow masih aja terdiam tercengang melihat siapa yang sekarang ada dihadapannya itu.

" .... em... Om Evans????". Ucap Flow tak percaya. Flow seakan sedang merasa berhalusinasi saat itu. Namun ternyata itu adalah nyata. Evans tersenyum pada Flow lalu Ia duduk ditepi ranjang tepat disebelah Flow.

" Om Evans, kok kesini?? sama siapa??".
" Sendiri aja kok Bee".
" Om Evans, ada apa kesini??".
" Papa nya Bee, udah bicara kan sama Bee??".
" Bicara?? bicara soal apa Om??".
" Seseorang yang mau dijodohin sama Bee".
" Oh itu, iya udah, terus??".
" Ya udah?? kapan kita nikah sayang??".
" Hah????". Flow terkejut bukan main.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang