Jason dan Flow sampai di mcd. Dan mereka masih berada diarea parkiran.
"Kok kesini kak??" Ucap Flow yang sudah turun dari motor milik kakaknya itu.
"Makan dulu, Gua laper"
"Oh..." balas ucapan Flow dengan singkat sambil melepas pengait helm nya yang tiba-tiba saja sangat susah Flow lepaskan.
"Buruaaan, ayo masuk!!"
"Iya kak sebentar, ini susah banget buka pengaitnya"Jason menoleh dan melihat kearah tangan Flow dengan kesal. Tanpa bersuara dan berkata apapun, Jason mendekati Flow dan mencoba membantu Flow yang masih berusaha dan kesulitan bergelut dengan pengait helm itu.
Wajah antara Jason dan Flow berjarak semakin dekat. Jason mulai fokus membantu Flow, meraih pengaitnya dan mencoba untuk bisa membukanya. Namun disela-sela aktifitasnya itu, Jason sempat tertegun saat pandangannya tak sengaka malah kearah bibir pink alami Flow serta mimik wajah cantiknya yang setiap hari selalu jalan-jalan dibenaknya.
"Kenapa Gua harus ada rasa seperti ini Ya Tuhan, apa Gua ini memang sudah tidak waras?? bisa-bisanya Gua itu sukai adik sendiri??? bahkan hingga sekarang, rasa itu bukannya bisa memudar malah semakin tumbuh, padahal Gua udah selalu coba buat benci dia!! Ya Tuhan, perjelaslah bahwa benar adanya pemikiran Gue itu benar? pikiran bahwa kami tidaklah benar-benar sedarah!?? Karena entah mengapa, Gua selalu saja berharap Bee dan Gua itu tidak sekandung?!??? tetapi, aaarghh sial, realita ini terus saja mengusik ketenangan Gua!!" Gerutu Jason didalam hatinya sambil melamun dengan matanya terus fokus kearah Flow. Sedangkan tangannya yang sudah menyentuh pengait sejak tadi malah hanya diam dan tidak bergerak.
"Kak Jason??"
"Kak???"
"Hih, Kak Jason!!??" ucap Flow ketiga kalinya pada Jason dan kali ini, Ia sambil mengibaskan telapak tangannya didepan mata Jason. Tentu saja itu membuat Jason buyar dari lamunannya.
"Kok malah bengong sih kak!!??".Tanpa bersuara, sesegera mungkin Jason berusaha bisa melepas pengait helm itu tanpa ada membalas ucapan Flow sama sekali.
"Tuh udah! ayo buruan! udah laper banget Gua!"
"Iya Kak Jason"Jason berjalan lebih dulu, Flow mengikuti langkah kakaknya.
"Lo duduk dulu disitu, Gua antri buat pesan dan bayar makanannya". Ucap Jason sambil Ia menunjuk kesalah satu tempat yang masih kosong.
"Iya kak". Flow langsung menuruti perintah kakaknya itu. Flow duduk sambil mengotak atik ponselnya.Selama masih berdiri mengantri, Jason terus saja fokus melihat dan memandangi sesosok adik nya yang membuatnya selalu terjaga hatinya dari wanita manapun, meski sudah sangat dipastikan, ketampanan Jason bagaikan magnet untuk cewek-cewek disekolahnya yang merupakan teman sekelasnya, adik kelasnya atau bahkan kakak kelasnya.
Tak lama kemudian, Jason datang membawa nampan berisi dua porsi paket sedang masing-masing paket berisi nasi ayam, kentang goreng dan satu minuman pepsi. Flow melihat takjub akan menu itu, karena itu adalah menu favoritnya jika sedang berada di mcd. Apalagi, dengan keadaan perut Flow yang rasanya ikut terkejut melihat menu itu karena laparnya yang tak tertahankan dan ingin segera dimanjakan dengan segera melahap menu itu dan mengenyangkan perutnya.
"Buru makan!"
"Iya Kak Jason"
"Eh.."
"Kenapa Kak??"
"Udah cuci tangan belum Lo tadi?"
"Udah kok Kak, tadi pas mau duduk aku cuci tangan dulu kok"
"Yaudah buruan makan, Gua cuci tangan dulu sebentar"
"Iya Kak, Bee makan duluan ya"
"Ya"Flow langsung memakan dengan lahapnya. Jason sendiri bergegas menuju kewestafel untuk mencuci kedua tangannya. Setelah itu Jason segera kembali duduk bersama Flow dan mulai menyantap porsi makanannya. Seperti biasa, jika menikmati makanan, Flow jarang sekali menoleh kemanapun. Ia selalu fokus dengan makanannya. Jason sendiri menikmati makanannya sambil seringkali mengamati adiknya itu. Jason begitu gemas melihat kebiasaan makan seorang Flow yang terlalu asik dan serius tanpa memperhatikan sekitar. Bibir Flow terlihat belepotan karena sisa caos. Spontan Jason mengusap sisa caos yang ada ditepi bibir Flow dengan jarinya dengan gerakan sangat lembut. Tentu saja Flow terkejut dengan perlakuan Jason itu. Flow terdiam dan menatap Jason. Sadar akan tatapan Flow, Jason langsung mengusapnya dengan sedikit kasar dan melepasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Evans Geraldo
Roman pour AdolescentsQueenbee Flowren Agranella William. Ia adalah Wanita bertubuh imut dan berparas cantik yang sangatlah beruntung karena begitu banyak yang sayang padanya. Flow mempunyai wajah blasteran kebule-bulean dan mempunyai lensa mata bewarna coklat kocak. Waj...