BAB 19 • Di Perusahaan Evans

368 45 66
                                    

Di masa Mos itu, seluruh sekolah pulang dijam lebih awal. Flow yang tahu sopir Evans sudah stand by menunggunya, Ia langsung bergegas menuju kemobil itu dan segera masuk.

Jason : " Bee tunggu Bee!!! Bee!!!!".

Jason mencoba mengejarnya namun Flow berhasil masuk terlebih dahulu dan mobil pun melaju pergi meninggalkan halaman sekolah itu.

Jason : " Aaaghhh!! Sial!! Bee beneran jauhin gua !! Aaghhh!!".

Jason menggerutu kesal sendiri.

Sampai di perusahaan Evans, Flow langsung kebagian resepsionis karena itu adalah hari pertamanya Ia mendatangi perusahaan Evans. Semua mata tertuju pada Flow, karena Flow masih menggunakan seragam osis dan rok kotak-kotaknya yang Ia padukan dengan cardigan rajut bewarna pink manis.

Flow : " Permisi Pak..".

" Iya Non??".

Flow : " Mau nanya, Pak Evans GW ada diruangannya gak ya pak??".

" Oh cari tuan Evans??".

Flow : " Iya Pak".

" Maaf, non ini...??".

Flow : " Saya keponakannya pak".

" Owalaaah keponakan Om Evans tho, maaf maaf.. ".

Flow tersenyum ramah.

" Sebentar Non, biar diantar sama salah satu pegawai disini keruangan Tuan Evans ya Non??".

Flow : " Iya Pak, makasiih pak".

" Sama-sama non".

Tak lama ada satu pegawai perempuan mengantarkan Flow naik keatas menggunakan lift menuju keruangan Evans. Flow mengamati nomor lantai itu.

" Keponakan Tuan Evans tho dek??".

Flow : " Iya mbak, hehe".

" Oh.. Cantik.. Hehe".

Flow : " Makasii mbak".

Pegawai itu tersenyum ramah.

Lift terbuka , pegawai itu berjalan dan Flow mengikutinya. Sampai didepan ruangan Evans, pegawai itu menghentikan langkahnya.

" Loh sekretaris tuan evans gak ada..".

Flow : " Kenapa mbak??".

" Ini , biasa kan kalo mau ketemu lewat sekretarisnya dulu, tapi dia lagi gak ada".

Flow : " Ruangan Om evans disini??".

" Iya dek.. Tapi saya kurang tahu, Tuan Evans ada diruangan atau enggak".

Flow : " Ohh.. Yaudah mbak gpp, saya masuk aja, kalo gak ada diruangan, biar saya tunggu Om evans didalam, nanti saya wa Om evansnya".

" Oh gitu, yaudah kalo gitu, saya permisi ya dek".

Flow : " Iya Mbak, mbak.. Makasih banyak ya mbak udah diantar sampe sini".

" Iya dek, sama-sama.. Permisi ".

Flow mengangguk dan tersenyum. Lalu Flow sudah akan mengetuk pintunya, namun pemikirannya negatif, Ia memilih untuk langsung membuka pintu kaca yang tak tembus pandang dari luar itu, dan nyelonong masuk.

Pintu dibuka oleh Flow, dan Flow cengengesan saat tau, Evans yang sedang duduk dikursi mejanya sambil menanda tangani berkas-berkas didampingi Sinta dihadapannya yang berdiri langsung menoleh, Sinta pun demikian.

Evans : " Eh kamu Bee?? Udah pulang jam segini??".

Flow masuk dan menutup pintu itu. Sinta terkejut melihat Flow yang berseragam SMA begitu indahnya masuk dan nyeloning seperti ruangan itu adalah miliknya.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang