Orang yang datang dengan pengawalnya itu mulai melangkah maju perlahan kearah Evans dan juga Flow. Flow semakin mempererat tangannya. Evans mengusap tangan Flow mencoba menenangkan Flow.
" Ada apa Pa".
" Siapa yang kamu panggil dengan sebutan itu!!???".
" Maaf, ada apa anda kemari??".
" Heh Evans!! jangan mentang-mentang Kamu udah bisa sukses sendiri terus kamu bisa lakuin seenak jidat Kamu!! apalagi menikahi keponakan Kamu sendiri!!! mau taruh dimana ini muka keluarga !!! jangan terlalu egois memikirkan egomu dan mengorbankan nasib semua keluargamu!!!!".
" Maaf, tetapi Evans hanya...".
Plaaaaak!!!!!".
" Ko....".
Evans ditampar oleh sang Papa, Flow mulai merasa sedikit panik karena itu.
" Harus bagaimana Aku sadarin Kamu hah!!!! kalau langkah Kamu ini salah dan bisa berakibat fatal!!!".
" Evans gak salah langkah Pah?!!!".
" Dasar gak waras Kamu Vans!!!! gimana bisa dikatakan tidak salah langkah, sedangkan kamu akan menikahi yang masih ada sedarah sama kamu!! apalagi umur kalian itu terpaut jauh juga!!".
" Jika waktunya tiba, Evans akan mengungkapnya Pah".
" Apa maksud Kamu!!!!".
Flow menoleh kearah Evans juga membutuhkan jawaban.
" Maaf Pah, untuk sementara, alangkah lebih baik, Papa gak usah temui Evans dulu".
" Dasar anak durhaka!!!".
" Maaf Pah, bukannya Evans seperti itu, namun keadaan yang memang belum pas dan belum bisa dikondisikan untuk saat ini".
" Halaaah, gak usah berbelit-belit!!! Ingat Evans!! Aku tidak akan tinggal diam sama penikahan konyol kalian itu!!!".
" Opaa....".
" Diam kamu Bocah!!!! masih bocah gak ada Otak!!!".
" Paaah!!! jangan bicara apapun apalagi kasar sama Bee!!!".
" Suka-suka Aku!!! lagipula bocah gak ingat umur!!! harusnya pasangan kamu itu seumuran kamu atau kakak kamu!! bukan seperti Om kamu ini".
" Maaf Opa, tapi Bee...".
" Muak aku lihat kalian!!".
" Papa udah!! jangan pernah berkata kasar sama calon istri Evans!!".
" Lihat itu diri kamu!!! sebangga itu Kamu mau menikahi keponakan kamu sendiri??? buka mata kamu Evans!!! gadis kecil manja seperti itu dia bisa apa!!???".
" Cukupppp!!!! jangan uji kesabaran Evans Pah??!!!".
Flow menunduk dan menitikkan air matanya. Ucapan-ucapan Opa nya terlalu menyakitkan untuk Ia dengar.
" Kamu itu yang sudah menguji kesabaran Aku, Evans!!!!".
" Terserah Papa, apapun yang terjadi pokoknya Evans cuma mau sama Bee!!??".
" Dasar Gila gak waras!!!". Ucap Beliau, kemudian Beliau bersama dua pengawalnya memilih pergi meninggalkan ruangan serta Perusahaan itu.
Evans langsung memeluk Flow yang masih saja diam terpaku.
" Bee, sayang gak usah dimasukan hati ya, ucapan Opa tadi??".
" Ko, Opa memang ada benarnya... Bee itu..".
" Sssstttt, udah sayang?? gak boleh diterusin dan bahas yang gak bener".
Flow memeluk erat Evans.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Evans Geraldo
Ficção AdolescenteQueenbee Flowren Agranella William. Ia adalah Wanita bertubuh imut dan berparas cantik yang sangatlah beruntung karena begitu banyak yang sayang padanya. Flow mempunyai wajah blasteran kebule-bulean dan mempunyai lensa mata bewarna coklat kocak. Waj...