72 • Sifat Manjanya Tak Pernah Ketinggalan

226 36 14
                                    

Disisi lain, Flow dan Evans kini sedang berada diruang makan dan makan bersama. Flow terlihat begitu bersemangat melahap makanannya.

" Bee??"

" Hmm?? iya Ko??".

" Pelan-pelan makannya sayang??".

" Hehe, Bee laper ini Ko, terus juga biar cepet terus kita bisa segera berangkat deh jalan-jalan, hehe".

Evans tersenyum dengan gemas kearah Flow.

" Bee??".

" Iya Ko??".

" Setelah kita menikah nanti, Bee pengen bulan madu kemana sayang??".

" Emm, kemana yaa??".

" Ke Paris lagi? atau yang lain??".

" Paris lagi aja juga gak apa Ko, hehe".

" Yakin mau disana?? atau ke Korea??".

" Korea??? aaaaaa mauuu Ko, ke Korea, mau mau mauuuu??!!".

" Yaudah, nanti abis nikah kita kesana ya??".

" Oke Ko, em... jadi pengen cepet-cepet nikah deh haha".

Evans melirik kearah Flow lalu Ia tersenyum gemas dan juga merasa geli dengan kelucuan keponakannya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu.

Flow makan dengan lahapnya dan bersemangat. Evans juga menikmati sarapan paginya, namun seringkali Ia melihat kearah Flow. Ia masih kurang percaya, bahwa kini Ia bisa kembali menjalin hubungan dengan Flow dan bahkan mereka akan segera menikah.

" Bee, jangan pernah berubah ya?? tetaplah menjadi Bee nya Ko Evans yang manis, suka manja , dan gemesin seperti sampai sekarang ini?? Ko Evans bahagia banget Bee bisa begini lagi sama Kamu, meski Ko Evans harus menerima hubungan tak baik nya Ko Evans sama Papa Ko Evans. Saat di Surabaya, sudah berapa kali aja , ada wanita yang coba deketin Ko Evans, tetapi entah kenapa, Ko Evans sama sekali tidak tertarik sama sekali sama mereka, malahan Ko Evans selalu saja teringat sama Bee terus?? Entah kenapa, melihat sikap agresif nya mereka dan sifat lain juga kedewasaan mereka yang dari awal terlihat, membuat Ko Evans tidak tertarik sama sekali, malahan Ko Evans kangen sama sikap manja nya Bee ke Ko Evans". Evans menggerutu didalam hatinya dan tanpa sadar Ia pun bengong kearah Flow. Flow yang sadar akan lamunan Evans itu, sempat beberapa kali memanggil calon suaminya itu namun sekalipun tidak membuat Evans sadar akan lamunannya. Flow merasa gemas. Flow bangkit lalu Ia langsung duduk dipangkuan Evans. Tentu saja itu membuat Evans terkejut dan buyar dari lamunannya. Flow yang sudah duduk dipangkuan Evans melingkarkan kedua tangannya dileher Evans. Flow menatap mata Evans. Evans yang masih terkejut karena saat Ia buyar dari lamunannya sudah melihat Flow berada dipangkuannya cuma bisa tersenyum.

" Kenapa sayang??".

" Ko Evans mikirin apaan sih hmm? bukannya makan malah melamun!!?? Bee panggil beberapa kali, Ko Evans masih saja melamun, apa ada masalah??".

" Maaf ya sayang?? nggak ada masalah kok Bee".

" Lalu?? Ko Evans sedang ada mikirin apa?? Ko Evans gak lagi nyesel kan?? tunangan sama Bee dan akan nikahin Bee nanti??".

" Hmm, kok gitu sih Bee bicaranya??".

" Abisnya, Ko Evans segitunya lamunannya??".

" Enggak sayang, Bee harus buang jauh-jauh pikiran sepertu itu??".

" Kasih tahu dulu?? Ko Evans mikirin apa tadi??? apa ada wanita lain juga yang masih ada dihati Ko Evans??".

" Nggak ada sayang?? seriusnya Ko Evans kurang gimana lagi sih hmm, sama kamu?? kok pikirannya masih aja begitu??".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang