77 • Evans Tak Menyerah

135 27 6
                                    

Jason langsung dilarikan ke rumah sakit oleh Fernand ditemani Devon juga Flow. Sedangkan Robert dan Reena langsung menyusul mereka kesana dengan mobil pribadi Robert yang dikendalikan oleh sang sopir.

Sampai dirumah sakit, Jason langsung diatasi oleh dokter yang memang merupakan dokter yang sejak awal memantau keadaan Jason setelah mengalami cidera dibagian ingatannya.

Devon berbicara pada Fernand sambil berbisik.

"Nand, ngapain sih masih disini? Lo mau kasih celah buat Flow balikan sama Jason? terus Gue?? nasib Gue gimana??".

"Sabar dulu Dev, Lo tega amat sih? keadaan lagi buruk gini Dev".

"Iya tapi Nand??".

"Ssstt, Lo tenang dulu".

"Gue udah siapin ticket dan semuanya untuk kita bertiga berangkat ke Paris Nand".

"Heh, gila Lu Nand?? keburu-buru amat sih Lo??".

"Segera Lo bilang sama Flow".

"Hih, dasar Lo ini, kapan keberangkatannya??".

"Besok pagi".

"Astagaa, nekat amat sih Lo!!??".

"Gak boleh batal, Lo tau kan ticket kesana itu tidak murah"

"Ya itu kan kesalahan Lo sendiri main pesan gitu saja tanpa ada liat kondisi dan keadaan dulu gimana".

Mendengar Keduanya terus saling berbicara dengan nada pelan dan berbisik, Flow yang penasaran akhirnya membuka suaranya.

"Ada apa Kak??". Tanya Flow pada kakaknya.

"Em, ini Dek, ticket kita berangkat ke Paris udah dibeli ternyata".

"Oh ya?? kapan Kak??".

"Besok pagi Flow".

"Oh, yaudah kalau gitu sebentar lagi kita balik ke Jogja ya Kak, kan besok pagi berangkat ke Parisnya juga dari sana kan Kak?!".

"Iya Dek, tetapi gimana sama Jason??".

"Kan ada Mama sama Papa kak, lagi pula aku juga suka sama kota Paris, sekalian mau refresh in fikiran disana, nanti disana jangan yang agak lama ya kak, Flow pengen gak ingin kembali ke indonesia dulu".

"Iya, itu bisa diatur kok Dek".

"Dan Lo balik ke indo nanti, setelah menjadi status istri sah Gue Flow". Gerutu Devon didalam hatinya.

Evans sendiri sedang berada dalam kebingungan tingak tinggi. Ia ingin sekali menyusul Flow, menemui Flow dan langsung menjelaskan semuanya agar kesalah fahaman tidak terus berlanjut.

Namun betapa terkejutnya Evans, saat Ia ada mendapat kabar dari Robert soal identitas Flow yang sudah terungkap. Evans semakin gelisah dan pikirannya tak tentu arah. Evans benar-benar ingin rasanya Ia langsung bergegas menuju kesemarang dan meninggalkan semua kewajibannya disana. Namun setelah Evans berfikir berulang kali, Evans memilih untuk tidak gegabah karena hanya kurang dua hari saja, semuanya akan rampung dan Ia bisa kembali kesemarang dengan tenang. Lain halnya jika Ia malah meninggalkan begitu saja dihari itu juga, itu malah akan membuatnya harus kembali mengatur strategi semuanya bahkan bisa juga Ia harus kembali terulur waktu semakin panjang untuk menyelesaikannya.

Robert pun sempat marah pada Evans karena penjelasan soal Evans dari Flow. Evans berani bersumpah untuk meyakinkan hati abangnya itu, bahwa sedikitpun Ia tak pernah ada khianati Flow. Dan Ia juga menjelaskan pada Robert, bahwa itu semua hanyalah salah faham. Robert sendiri tak terlalu mengambil pusing soal hubungan Evans dengan Flow saat itu, karena menghadapi kenyataan sekarang ini yang sedang terjadi membuat kepala Beliau serasa sudah ingin pecah.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang