88 • Kebersamaan

119 22 2
                                    

Evans dan Flow sudah berada didalam mobil perjalanan kerumah Raharja karena malam ini diadakan acara keluarga berkumpul bersama. Evans dan Flow terlihat makin serasi karena mereka mengenakan atasan yang warnanya senada. Evans terkihat semakin berdamage dengan kemeja motif abstrack yang kalem perpaduan warnanya antara peach dan biru laut. Evans memadukan kemeja itu dengan celana jeans bewarna biru biowash. Sedangkan Flow memakai dress dibawah lutut dengan perpaduan warna yang sama dengan kemeja Evans. Rambut Flow Ia kuncir satu seperti biasa yang meski dikuncir sederhana, Flow tetap nampak cantik bahkan menggemaskan.

"Sayang".

"Hmm, iya Ko??".

"Udah gak canggung lagi kan kalau nanti bakal berhadapan sama Mama dan Papa??".

"Bee takut gugup aja Ko".

"Gugup kenapa sayang??".

"Iya, gitu deh hehe".

"Terus, gak mau mulai belajar nih manggilnya jangan Oma sama Opa lagi??".

"Aduh, apalagi yang itu Ko".

Evans menggenggam jemari Flow. Meski Evans fokus mengemudikan mobilnya, namun Ia seringkali menoleh kearah Flow.

"Bee, kita sudah akan menikah sayang, mulai menyesuaikan keadaan ya sayang??".

"Emm, iya nanti Bee coba Ko, tapi perlahan ya hehe".

"Iya gak apa-apa sayang, yang penting Bee udah ada niatnya".

Sesampainya dirumah Raharja, semua sudah berkumpul disana, termasuk Robert, Reena dan juga Jason. Bahkan Helena dengan suami dan anak-anaknya juga sudah ada disana. Edward , Gio dan kedua orang tuanya yang merupakan adik dari Helen juga sudah berada disana. Ditingkat atas rumah Raharja terkihat sudah tersusun rapi alat panggangan, meja, lauk pauk dan segala macam makanan tradisi saat seperti biasa jika mereka sedang berkumpul.

Evans terlihat duduk santai bercengkrama bersama sang Papa, Robert dam kakak-kakak iparnya. Sedangkan Flow asik ikut serta para mommy-mommy juga saudara keponakan perempuanny mengurus masakan lauk seperti sosis, nugget bakso goreng dan lain-lain. Tatapan Evans tak lepas begitu saja dari pandangannya kearah Flow meski Ia sedang ada mengobrol. Evans begitu merasakan kebahagiaan yang semakin sempurna karena keadaan itu. Evans bisa bersatu dengan Flow dengan restu semua orang terdekatnya terutama sang Papa dan Mama nya.

Jason sendiri ikut duduk santai diantara Edward dan Gio juga keponakan cowoknya yang lainnya. Namun pandangan Jason juga seringkali memperhatikan kearah Flow.

"Flow, tolong ambilkan sosis 3 pak lagi dong nak di freezer yang ada didapur". ucap sang Mama Reena padanya.

"Baik Mah". sahut Flow kemudian Ia berjalan masuk kedalam dan menuju kedapur. Flow langsung menuju pada kotak freezer berukuran sedang yang seperti freezer tempat penyimpanan es cream di supermarket. Flow mulai sibuk memilih-milih sosis disela-sela tumpukan lauk siap saji lainnya yang ada di frezer itu.

"Bee??".

Flow menoleh kearah terdengarnya suara".

"Eh, Ko Evans".

"Kamu ngapain disini Bee??".

"Makan Ko, hemmm cari sesuatu lah Ko?? pertanyaannya Ko Evans ini lho".

"Hehe, lagi nyari apa sih Bee??".

"Nah ketemuu, dapet dua, kurang satuuu". Gerutu Flow saat berhasil mendapatkan dua pack kemasan sosis berisi 2p sosis perpack nya ditangannya.

"Oh cari sosis".

"Iya nih Ko, kurang satu, tadi disuruh Mama ambil 3 pack".

"Biar Ko Evans bantu Bee".

"Nah itu ada disana sosis ny Ko, Bee mana nyampe??".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang