69 • Saling Merelakan

160 37 14
                                    

Mereka sampai diesbuah tempat makan yang strategis dan sangat nyaman untuk ngobrol. Kini mereka berlima sudah duduk bersebelahan dikursi saling berhadapan dengan sekat meja didepan mereka. Jason duduk tepat dihadapan Flow, sedangkan Fernand duduk disebelah Flow. Gio dan Edward duduk disamping antara sisi kanan dan kiri Jason. Mereka langsung saling memesan makanan sesuai selera masing-masing. Setelah itu Pelayan mulai meninggalkan mereka dan pesanan mereka sudah dalam proses.

" Bee??". Ucap Jason memulai pembicaraannya. Flow menekan tombol recording lalu kembali meletakkannya dimeja dengan posisi ponsel tengkurap agar tidak ada yang tahu bahwa Flow melakukan itu. Lalu, Flow hanya menoleh kearah Jason tanpa bersuara.

" Gio dan Edward udah ceritain semuanya tentang kita".

Flow masih hanya diam dan memandang kearah Jason. Ia memilih hanya ingin menjadi pendengar saja.

" Terutama, soal Gua, kalau Gua bukanlah kakak kandung Lo?? kesimpulannya, berarti kita gak sedarah kan?".

" Lalu??". Ucap Flow singkat dengan muka datarnya.

" Bee?? Gua mohon?? maafkan semua kesalahan Gua ya?? Gua minta maaf??".

" Lupakan".

" Bee?? tolong maafin Gua??".

" Kan Aku udah bilang, lupakan ?? yaudah gak usah dibahas lagi??!!".

" Bee??kita perbaiki hubungan kita ya??".

" Hubungan apa?? antara kakak dan adik gitu maksudnya??".

" Iya Bee, sekali lagu Gua minta maaf, mungkin juga Gua belum bisa jadi kakak Lo seperti yang Lo mau, tetapi setidaknya Lo bisa bantu Gua untuk wujudin keinginan Lo itu? Gua akan berusaha dan Gua janji sejak detik ini, Gua akan selalu dengerin penjelasan Lo Bee".

" Terlambat, Maaf Aku udah gak mau berurusan dengan Kamu lagi".

" Lo gak mau maafin Gua?? Lo gak mau bantu Gua??".

" Kenapa baru sekarang!!?!!! Setelah anak aku udah pergi!! Apa kamu fikir semudah itu lupain masa dimana kamu buat anak aku pergi!!??".

" Bee?? salah Gua itu dimana? disini Gua juga mau ngelurusin soal itu??".

" Kamu jahat!! kamu itu memilih mengabaikan aku yang susah payah berteriak meminta tolong begitu saja!!! apa iya kamu gak mendengar aku dengan aku yang sudah berusaha terus berteriak dan mengetuk pintu kamar kamu sampai pada akhirnya aku kehabisan tenaga untuk bertahan? hingga itu menyebabkan aku kehilangan keseimbangan dan pada akhirnya, aku tergelincir membuat anak aku terbunuh!!????".

" Bee ??? Gua bukannya abaikan teriakan Lo? tetapi sumpah?? saat itu Gua gak ada dengar sama sekali suara Lo? karena apa?? Gua pakai headseat Bee?? Gua dengerin musik dengan kencang dan sambil rebahan , pejamin mata!???? Gua gak bohong???".

Flow terdian dan masih nenatap tajam kearah Jason. Flow memang sempat terkejut dengan kenyataan yang Flow dengar itu dari Jason. Namun Flow sudah tak mau tahu lagi, Ia tetap pada prinsipnya untuk menjauhi Jason dan tak ingin lagi berurusan dengan Jason karena hingga saat ini, meski Jason ada niat baik, tetap saja, itu masih bukan Jason yang dulu. Selama ingatan itu belum ada kembali, Flow tetap merasa bahwa dia adalah Orang lain yang menjelma sebagai seorang Jason.

" Semua udah berlalu, lupakan".

" Bee?? Lo masih gak mau maafin Gua??".

" Ucapan kamu saat itu cukup membuat aku sakit dan sadar!! wanita seperti apa aku dimata Kamu, aku yakin kamu masih ingat ucapan yang mana yang aku maksud!!".

" Yang mana Bee???".

" Ucapan Kamu saat itu Sebelum Kamu menggila dan pada akhirnya, kamu memaksa Aku untuk....". Flow memilih tak melanjutkan ucapannya.

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang