"Arrghhhhh!!!! siaaaaal!!!". Evans menggerutu dengan frustasi.
"Bee, angkat telepon Ko Evans Bee, pleasse??? kamu salah faham sayang!!???". Gerutu Evans sambil terus mencoba menghubungi nomor Flow.
"Sial... sial!!!! Bee kenapa begini sih??? jangN dimatiin ponselnya!!!". Evans semakin merasa putus asa. Ia sudah memilih memutuskan untuk akan pergi mengejar Flow. Namun, saat Ia masuk kedalam mobil dan akan mengejar Flow, ponsel Evans berdering. Tanpa melihat siapa yang menelepon, Evans langsung mengangkatnya karena sangka nya itu dari Flow atau Fernand.
"Maaf Tuan, klien kita sudah datang dan menunggu diruang meeting". Suara sekretaris Evans mengingatkan Evans.
Evans memukil stirnya sendiri tanpa bersuara.
"Tuan???".
"Iya, saya akan segera kesana".
"Baik Tuan".
Telepon ditutup. Evans menundukkan kepala di bagian stir pengemudi mobilnya itu. Evans sangat ingin sekali mengejar Flow, namun klien nya yang sudah menunggunya itu sangat penting karena klien itu adalah kesempatan emasnya untuk mendapatkan kerja sama dengan Perusahaan ternama diLuar Negeri. Evans tak tahu apa yang akan terjadi jika Ia akan melewatkan dan membuat pihak klien saat itu kecewa. Evans mencoba menelepon Fernand. Tak lama, Fernand mengangkatnya.
"Fer, dengerin Gue??? tahan Flow dulu?? dia salah faham!!?? Gue gak ada hubungan apa-apa sama wanita itu, nanti bakalan Gue jelasin sama kalian, Gue ada bukti!! kalau itu cuma salah faham aja!!??".
Evans langsung berusaha menjelaskan tanpa memberi waktu Fernand untuk berbicara saat telepon itu sudah tersambung.
"Fer??".
"Dimana Lo sekarang???".
"Fer, tolong antar Bee ke apartement Gue dulu, ini Gue ada klien dari luar negeri yang gak bisa Gue pending!!?? tolong Fer, ini Gue..".
"Lanjutkan kerjaan Lo, jika kerjaan Lo itu memang lebih penting".
"Fer, tapi Fer, tolong faham akan keadaan Gue, Gue...".
Fernand memutus telepon itu.
"Arghhhhhh siaaaaal !!!". Lagi dan lagi, Evans mengamuk dan memukuli stir didepannya.
"Wanita itu benar-benar membuat Gue geraaaam!!!! kurang lembut apa selama ini sikap Gue buat nolak dia!!! jangan mentang-mentang orang tua nya dan perusahaan miliknya merupakan invest terbesar di Perusahaan Gue ini, dia langsung bisa seenak jidatnya!!! Awas aja!! Gue akan bertindak untuk bisa melepaskan dia dari kerja sama bisnis Gue, tanpa ada dampak masalah pada bisnis Gue ini!!! gimanapun caranya!! Bee tolong Bee jangan salah faham begini!!! jangan buat pikiran Ko Evans jadi kacau begini!!!!".
***
Diperjalanan dari Perusahaan Evans, Flow terus menangis didalan mobil. Fernand mencoba mendekap dan menenangkannya.
" Flow?? kita ke apartement Evans dulu, atau Flow memilih buat cari penginapan yang lain??".
"Pulang aja ke jogja kak??".
"Flow, jangan gegabah cantik, kamu sedang emosi, nanti bicara dulu berdua sama Evans ya??".
"Flow mau balik aja ke jogja Kak!!??".
"Tapi Flow??".
"Kak, jangan paksa Flow buat ketemuan lagi sama Ko Evans!!!".
"Flow?? jangan mengambil kesimpulam tanpa adanya penjelasan dari yang bersangkutan?? bisa saja apa yang kamu lihat itu, bukanlah kenyataan yang sesungguhnya??".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Evans Geraldo
Fiksi RemajaQueenbee Flowren Agranella William. Ia adalah Wanita bertubuh imut dan berparas cantik yang sangatlah beruntung karena begitu banyak yang sayang padanya. Flow mempunyai wajah blasteran kebule-bulean dan mempunyai lensa mata bewarna coklat kocak. Waj...