58 • Pengorbanan Flow

213 58 17
                                    

Sampai rumah, Flow lebih kekamar mandi untuk membasuh mukanya dan mencuci tangan dan kakinya. Jason pun demikian bergantian dengan Flow. Setelah Jason selesai, Ia lebih dulu membuka pintu kamar Flow, memastikan keadaa Flow baik-baik saja dan tidak sedih atau menangis lagi.

Cekleekkk....
Mendengar suara pintu kamarnya terbuka, Flow langsung menoleh kearah pintu.

Flow : " Kak Jason.. sini... kak".

Jason masuk dan menutup pintunya kembali. Lalu Jason berjalan mendekati Flow dan duduk ditepu ranjang sebelah Flow. Flow yang sejak tadi duduk bersandar, langsung memeluk Jason. Jason mengusap punggung Flow.

Jason : " Bee kenapa??".
Flow : " Bee udah sayang banget sama Kak Jason kak.. Tapi Bee takut, nasib Bee akan sama lagi??".
Jason : " Bee.. percaya sama Gua.. apapun yang terjadi, Gua tetep akan perjuangin Lo".

Flow melepas pelukan itu dan menatap mata Jason.

Flow : " Kak Jason beneran sayang sama Bee?? dan Kak Jason ada niat jadiin Bee istri kak Jason??".
Jason : " Iya.. kenapa?? salah??".
Flow : " Terus?? sampai kapan kak Jason selalu pame sebutan Lo sama Gua ke Bee kak??".

Jason tersenyum. Tanpa menjawabnya, Jason memegang dagu Flow dan bibirnya mendekati bibir Flow perlahan. Lalu Jason mengecup dan melumat bibir Flow dan mengulumnya juga. Flow menikmati itu juga membalasnya. Setelah beberapa menit, Jason melepas ciuman itu. Jason mengusap bibir Vla yang basah dan mengusapnya.

Jason : " Kak Jason sayang sama Kamu Bee??".

Flow tersenyum mendengar kalimat itu. Jason membelai lembut rambut Flow yang ada disekitar wajahnya.

Jason : " Bee selalu jaga hati buat Kak Jason ya Bee?? Bee milik Kak Jason pokoknya".
Flow : " Kak Jason juga?? Kak Jasoj milik Bee.. semuaaanyaa hehe".
Jason : " Iya sayang".

Flow kembali memeluk Jason. Jason membalas pelukan itu.

Tok..Tok...

Mendengar suara pintu diketuk, Flow dan Jason saling melepas pelukannya.

Flow : " Iya?? siapa??".
Reina : " Ini Mama sama Papa sayang".
Flow : " Oh, iya mah... masuk aja, gak dikunci kok pintunya!?".

ucap mereka saling sedikit dengan nada berteriak. Reina membuka pintu nya, dan kemudian Reina bersama Robert masuk kedalam kamar anaknya itu dan duduk disofa tepat depan Jason dan Flow.

Jason : " Papah hutang penjelasan sama kita Pah??!!".
Papa : " Maaf Jas.. Flow.. Papa belum ada sempat cerita soal ini".
Flow : " Pah?? Flow udah terlanjur sayang sama Kak Jason?? kenapa Papa tega sama Flow Pah??".
Papa : " Nak.. Papa gak ada setujuin perjodohan itu, kapan lalu saat berkali kali sahabat Papa itu ada membahas soal perjodohan, Papa sudah menolak tetapi..".
Jason : " Tetapi apa Pah???".
Papa : " Enggak Jas.. tetapi ya Papa terus menolak".
Flow : " Lalu tadi apa Pah??".
Papa : " Jas.. Flow.. Papah pokoknya tidak setujui itu, Papah dukung kalian berdua kok".
Jason : " Pah.. Jason cuma mau Bee.. Jason mau menikahi Bee Pah, Jason akan menunggu Bee sampai siap, Jason gak akan pernah mau pisah sama Bee?!!".
Mama : " Iya Jas.. Mama sama Papa juga gak akan pisahin kalian kok".
Flow : " Tapi Kak".
Jason : " Hmm??".
Flow : " Kan, Kak Yusnia itu sayang banget sama Kak Jason??".
Jason : " Ya tapi kan kak Jason enggak, Bee".
Flow : " Maksudnya Bee itu, takutnya Kak Yusnia pakai segala macam cara lewat Papa nya buat dapetin Kak Jason???".
Jason : " Hmm... Jauh amat sih pemikirannya?? sekolah udah mau kelulusan, yang fokus sayang?? buruan lulus terus nikah".
Flow : " Ih Kak Jason.. Bee mau kuliah duluuu".
Jason : " Iya deh kuliah, nikah sambil kuliah juga kan gak masalah, ya kan Pah.. Mah??".
Papa : " Terserah kalian deh, anak muda , haha".
Flow : " Ihh Papa hihi".
Mama : " Yaudah.. buruan pada tidur, Bee besok sekolah kan sayang???".
Flow : " Iya Mah".
Papa : " Yaudah, ayo balik kamar jas, tidur juga".
Jason : " Iya Pah".

My Uncle Evans Geraldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang