apa yang di khawatirkan Wendy beneran kejadian.
seulgi udah mabok dan sekarang gak mau pulang, dia malah memilih duduk di lantai. Sialnya wendy, Kino juga ikutan mabok karena tuh anak ternyata gak kuat minum juga bikin repot wendy dan Minhyuk.
"Bro, crush gue mana deh. gue mau anterin dia pulang" Kino menolak Minhyuk yang memapahnya ke luar dari kerumunan orang-orang.
"bacot lo ngab. jalan aja susah mau ngurus anak gadis orang" rutuk Minhyuk yang nge geplak kepala temannya itu. dia liat Wendy yang ke susahan sama seulgi yang sekarang berubah melow.
"lo beneran wen mau bawa seulgi sendirian? bareng aja sama gue, anter seulgi sama lo dulu baru si Kino" tawar Minhyuk karena emang Wendy menolak untuk di anter pulang.
"gak usah, nanti ada temen gue yang jemput," tolak wendy halus. dia mau ngehubungin Sehun buat jemput mereka.
"yaudah kalo gitu," Minhyuk pasrah karena gak bisa juga maksa Wendy. "kalo ada apa-apa hubungi gue, lo udah save kan kontak gue tadi?" tanya Minhyuk yang mendapat anggukan dari Wendy.
"oke hati-hati," mereka berpisah di samping pintu club.
Wendy menghela napas karena seulgi meluk kakinya.
"ih mamih jangan suruh seulgi makan dulu, seulgi masih mau tidur" rancau seulgi bikin wendy malu.
"lo pikir gue emak lo?" Sebal wendy yang ikutan duduk di samping seulgi
"udah gue bilang gak usah minum, masih juga minum lo anak trenggiling" kesal wendy yang menelpon Sehun tapi tidak diangkat.
"ini bocah cadel kemana sih? gue kasih yang manis-manis malah ngilang" marahnya kesal.
"lo nelpon siapa? jangan mamih gue ya, nanti gue di omelin 2 jam wen.." seulgi nahan tangan Wendy yang mau ngarahin ponsel ke telinganya.
"Kalo gak mau di omelin, ya jangan berulah Dugong," wendy menoyor kepala seulgi membuat cewek monolid itu oleng ke kanan. beruntung ada yang menangkap kepalanya sebelum jatuh ke lantai.
Wendy yang kaget, mendongak untuk berterimakasih tapi terhenti karena orang itu adalah Irene yang sekarang ikut jongkok nahan seulgi.
"kalian kenapa duduk di sini Wendy?" tanya irene yang membenarkan posisi kepala seulgi.
"seulgi mabok tuh kak, kita lagi nunggu sehun jemput tapi nih anak gak angkat teleponnya," rutuk wendy yang liat seulgi malah meluk-meluk lengan irene.
"eh seul-gong itu bukan mamih lo anjir, sadar" kata wendy mencoba menarik seulgi tapi tuh anak malah dorong wendy sampai dia ke jungkal.
'mnysl aku snggh mnysl' - Son Wendy (:
"mamih masakin seulgi semur ayam ya, ya ya" kata seulgi manja. irene mati-matian menahan senyumnya liat tingkah seulgi yang menggemaskan ini.
Biasanya dia liat seulgi yang konyol bareng temen-temennya atau gak canggung sama dia. tapi malam ini seulgi keliatan kayak anak kecil.
"malu-maluin anjir," gumam wendy kesal, dia gak enak sama irene.
"kak maafin temen gue yang jamet ini. dia kalo mabok emang suka malu-maluin." wendy garuk lehernya yang tak gatal.
"gak apa-apa, saya paham" kata Irene yang tangannya masih di peluk sama seulgi.
"temen kamu udah angkat teleponnya?" tanya irene ngeliat wendy yang masih mencoba nelpon Sehun. Wendy menggelengkan kepalanya tanda belom ada jawaban.
"gimana kalo saya yang anter pulang?" tawar irene hati-hati.
"kalo kalian nunggu disini bakalan lama, temen kamu juga gak tau dateng atau gak kan? kalian anak-anak cewek juga, bahaya disini" jelas irene membuat wendy berpikir.
"saya bawa mobil kok"
bener juga, Sehun gak angkat telepon.
Dia bingung mau telepon siapa soalnya ini udah malem banget pasti temen-temennya gak boleh keluar apalagi cewek-cewek.
Wendy liat seulgi sekali lagi. anak itu jadi clingy sama irene bikin wendy merasa gak enak.
"boleh kak, bisa bantu gue bawa seulgi?" pinta wendy yang di setujui Irene.
Mereka bawa seulgi mobil irene yang terparkir gak jauh dari area club. seulgi ditempatkan di bangku belakang, Irene mengemudi dan Wendy duduk di sampingnya.
Irene mengeluarkan ponselnya lalu mengetikan sesuatu.
Solar Jablay
Solar, saya pulang duluan|
ada urusan mendadak|
semuanya udah saya bayar|
Irene melirik seulgi yang rebahan di kursi belakang. diam-diam irene tersenyum karena bisa nganter seulgi pulang.
"wendy kamu kasih tau saya jalannya" kata irene ngeliat wendy yang liatin HP nya.
"oke kak, makasih sebelumnya udah mau nampung gue sama seulgi,"
Irene senyum bikin wendy terpana.
demi apa ini cantik banget woylah, wendy melting :)))))
"sama-sama, bisa jalan sekarang?"
"bisa kak"
"beneran kak gak apa-apa? nanti gue ngerepotin lagi?" Wendy natap khawatir Irene yang memapah tubuh seulgi ke kosnya.
"beneran gak apa-apa Wendy, saya cuma anter seulgi sampai kamar kos nya aja kan?" tanya Irene memastikan.
Wendy mengangguk.
Wendy gak bisa nemenin Irene nganter seulgi kamar kos seulgi di atas karena wendy di telepon mama nya untuk pulang. salah satu keluarganya kecelakaan.
dia liat sekali lagi seulgi yang masih teler sebelum naik ojol.
"gue titip seulgi kak, makasih sebelumnya"
Disinilah Irene. susah payah bawa badan seulgi yang lebih besar darinya dalam keadaan mabok ke lantai 2 kamar kos seulgi.
Irene melemparkan tubuh seulgi dan tubuhnya di tempat tidur secara bersamaan. Dia berusaha memasok udara sebanyak-banyaknya.
"entah kamu yang berat atau saya yang lemah seulgi." Ucap irene menarik tangannya dari pinggang seulgi.
Cewek cantik itu merubah posisinya menjadi duduk. dia melepas sepatu dan tas seulgi lalu menaruhnya di meja samping tempat tidur seulgi.
Mata irene menangkap beberapa lukisan yang bertanda tangan seulgi.
"mamih.." rengek seulgi membuat irene menoleh ke anak itu. cewek cantik itu mendekat ke tempat tidur seulgi, tanpa di duga malah dia langsung di peluk seulgi.
"seulgi saya bukan mami kamu," kata irene pelan. jarak sedekat ini, irene bisa mencium aroma tubuh seulgi bercampur dengan alkohol.
"Kak Irene," gumam seulgi membuat Irene membeku. seulgi menyebut namanya?
"kenapa sih lo bikin gue penasaran kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅡ HER ㅡ ✓
Fanfiction"gue maunya Prince bukan Princess" . gxg - start : 29 Maret 2022 - end. : 17 Agustus 2022
