seminggu berlalu setelah liburan itu dan masing-masing dari mereka sibuk aktivitasnya. seulgi yang lagi duduk adem di sudut café menikmati latte nya tapi fokusnya gak lepas dari meja yang gak jauh darinya duduk. matanya terus menatap tajam dua orang yang berbicara disana. Yoohyeon dan sang pacar.
seulgi emang janji nemenin Yoohyeon buat nyelesaiin masalah sama pacarnya itu.
mata seulgi terus bergerak liatin pergerakan lawan bicara Yoohyeon karena khawatir tuh orang berbuat yang gak-gak. lagi fokus, ponsel seulgi berdering bikin dia kaget dan angkat panggilan tanpa tau siapa yang telepon.
"kenapa elah? gue lagi sibuk. gak usah nelpon-nelpon dulu, duh" cerocos seulgi membuat orang di sebrang sana diam tanpa suara.
ngerasa lawannya diem, seulgi yang ngira itu wendy nyerocos lagi. "wen udah dulu ya, gue lagi ada urusan penting nih. Kalo mau ambil sesuatu di kos, ambil aja kuncinya di atas pintu" lanjut seulgi langsung mematikan panggilan karena Yoohyeon tiba-tiba berdiri dari kursinya tapi ditahan cowok itu.
"aku gak terima kamu putusin gitu aja. jelas disini kamu yang salah diemin aku dan gak izin kalo mau pergi-pergi" cowok itu mendengus mengeratkan genggamannya di lengan Yoohyeon yang berusaha melepaskannya.
"kamu yang selalu curigaan sana sini, lepasin tangan aku"
"gak akan! aku gak mau kita putus! kalo kamu kekuh artinya kamu punya cowok lain di belakang aku" bentaknya memperat genggamannya pada lengan Yoohyeon.
"aku beneran capek sama kamu, lepasin!" marah Yoohyeon.
"gak! sebelum kamu gak jadi putusin aku, sayang aku cinta sama kamu." Yoohyeon mendecih dengernya. dia berusaha menarik tangannya tapi semakin kuat pula genggaman pada lengan kurusnya.
"oii lepasin tangannya" seulgi menepis tangan cowok itu dari lengan yoohyeon dengan mudah lalu menyembunyikan cewek tinggi itu di belakangnya.
"mbak minggir deh, ini urusan saya sama pacar saya" katanya mau ngeraih Yoohyeon yang dibelakang seulgi dengan segera di halanginnya.
"mbak? sejak kapan mamih gue lahirin lo anjir?" sewotnya tak terima dipanggil mbak sama cowok ini,
"tadi gue denger lo di putusin tuh. artinya dia bukan pacar lo lagi. dah ya gue mau cabut. yoklah" ajak seulgi sama Yoohyeon tapi bahunya di tahan cowok itu. yoohyeon yang takut mantannya itu berbuat yang gak-gak, memeluk lengan seulgi.
"mbak, selagi saya baik mending gak usah ikut campur masalah saya sama pacar saya, silakan pergi" cowok itu natap tajam seulgi yang juga natap dia datar lalu menepis kasar tangan pria itu pada lengannya.
"Gue gak akan ikut campur kalo lo gak kasar sama cewek," seulgi menatap jengah cowok itu yang liatin dia kesal. "dan apa lo bilang? Pacar? Yoohyeon udah mutusin lo tadi. budek apa gimana?" lanjutnya remeh bikin emosi cowok itu naik.
"kak seulgi udah, kita pergi aja dari sini" ajak Yoohyeon karena dia gak mau bikin seulgi kenapa-kenapa. dia tau banget mantannya ini gimana.
cowok itu liat yoohyeon pas dia nyebut nama seulgi, langsung tersenyum remeh, "oh jadi lo seulgi itu? gegera lo cewek gue putusin gue. gegara lo cewek gue pergi-pergi gak bilang sama gue dulu." cowok itu nunjuk-nunjuk seulgi.
"Lo ngajak cewek gue cari cowok berduit kemana hah? udah berapa cowok yang ngajak dia ke ranjanㅡ"
belum sempat cowok itu selesai ngomong, tendangan keras mengenai perutnya sampai dia jatuh tersungkur. seulgi menarik kerah bajunya lalu memberikan dua kali bogeman ke wajah tampannya itu dengan marah.
"Lo dan mulut kotor itu gak pantes buat dapetin cewek sebaik Yoohyeon. kalo gue tau dia pacaran sama orang kayak lo, udah dari lama gue musnahin lo" seulgi ngomong dengan nada datar.
cowok itu mau narik seulgi keburu tangannya di plintir seulgi. "jangan ganggu Yoohyeon lagi atau lo gak mau tangan ini patah" ancam seulgi dan sekali lagi memberikan tamparan pada pria itu.
seulgi berdiri sambil merapikan rambutnya sebelum ngajak Yoohyeon yang shock untuk keluar tanpa memperdulikan orang-orang yang menonton mereka. sebelum itu seulgi memberikan beberapa lembar duit untuk mengganti kerugian café karena ulah mereka.
Suho yang kebetulan ada disana juga, speechless liatnya. "Wow seulgi..." bisiknya tersenyum tertarik.
"lo ketemu dimana sih cowok itu? nanti gue kenalin deh sama temen-temen gue kalo lo mau cowok yang bener. omongannya itu loh.. ewh bikin gue naik darah" marah seulgi sambil nyetir mobilnya. di sampingnya ada Yoohyeon yang mainin kuku.
"emang dia pikir lo cewek apaan anjir? duh pengen banget gue jahit mulutnya biarㅡ"
"kak seulgi gak apa-apa?" tanya Yoohyeon memotong celotehan seulgi. mukanya menunjukkan ke khawatiran.
"kayak yang lo liat, gue gak apa-apa"
"aku tau banget dia gimana, dia pasti gak terima di gituin kakak. aku minta maaf karena aku, kakak nanti di berurusan sama dia" ucap yoohyeon gak enak. dia nundukin kepalanya bikin seulgi senyum gemes.
"Mau dia berurusan sama gue kek, bales dendam sama gue kek, gue akan tetep lawan dia. Ini bukan salah lo juga. emang tuh curut yang mulutnya kotor, dah gue gak apa-apa beneran deh." Hibur seulgi meraih tangan adek tingkatnya itu.
"tapi kak, dia bisa nekat"
"big puppy dengerin gue ya. Gue bisa jaga diri gue, lo jangan khawatir yang ada lo khawatirin diri lo gimana? kalo tuh cowok cari masalah sama lo lagi bilang sama gue biar kali ini gue inapin dia di rumah sakit" kata seulgi menenangkan. tapi mukanya yoohyeon masih khawatir.
"percaya sama gue ya, gue janji akan baik-baik aja." Seulgi menyakinkan Yoohyeon yang akhirnya mengangguk.
"nah gitu dong, tenang aja gue bakalan lindungin lo dari curut itu. percaya sama gue okay, my big puppy?" tanya seulgi membuat yoohyeon memalingkan wajahnya ke arah jalanan. pipinya bersemu merah karena seulgi yang mengklaim dia adalah milik seulgi
'kak seulgi aku rasa aku beneran suka sama sama kakak"
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅡ HER ㅡ ✓
Фанфикшн"gue maunya Prince bukan Princess" . gxg - start : 29 Maret 2022 - end. : 17 Agustus 2022
