ㅡ dua empat

1.6K 285 11
                                    

"Sayang! kamu gak apa-apa?" Suho udah heboh pas lift kebuka. cowok itu narik tangan Irene yang keluar duluan dari seulgi.

"gak apa-apa." Irene malah noleh ke kanan dimana Wendy udah meluk-meluk seulgi yang cuma pake kaos karena kemeja nya dipake Irene.

"gue udah khawatir sama lo bangke. lo gak apa-apakan? lemes gak?" tanya wendy yang di jawab gelengan sama seulgi.

"kalo gitu kita pulang aja. urusan gue udah kelar." ajak wendy ngerangkul pundak seulgi namun irene menahan tangan seulgi membuat kedua sahabat itu menoleh padanya.

"terimakasih seulgi. ini kemeja kamu saya balikin." Irene ngelepas kemeja seulgi yabg di pakainya. wendy baru ngeh kalo Irene pake kemeja temennya itu.

Seulgi liat Suho yang ngeliatin mereka. dia mengangguk paham kalo irene pasti mau pake jas pacarnya. Mikirin itu bikin mood seulgi turun.

"Iya sama-sama" kata seulgi terdengar dingin ngambil kemejanya. wendy dan irene menyerngit bingung sama Seulgi yang udah jalan duluan.

"Itu anu kak, kalo gitu kita duluan ya." Pamit wendy yang langsung berlari kecil ngejar seulgi.

seulgi tetap pasang muka bete nya selama perjalanan. pikirannya ke Suho yang perhatian ke Irene tadi bikin dia sebel, seulgi pegang kemeja nya yang dipakai irene tadi terus berdecih pelan.

"keselllll" pikiknya membuat wendy yang nyentir kaget.

"SEULGI BANGSAT!" umpatnya marah.




















Mamih👹
online

|Inget pesan mamih
|kudu bawa pacar👌
|kalau gak, warisan melayang💕

Seulgi menghela napas berat baca chat mamih nya yang ngebet banget buat seulgi bawa pacar liburan ini.

Yoohyeon yang liat katingnya itu ngehela napas itu menyerngit bingung. mereka lagi di perpustakaan buat ngejain tugas -lebih tepatnya seulgi yang nemenin yoohyeon nugas- karena temen-temennya punya acara sendiri.

"kenapa?" bisik yoohyeon yang dijawab gelengan kepala sama seulgi dan malah ngeraih tangan kiri yoohyeon untuk di genggam sementara kepalanya dia menopang kepalanya ngeliatin yoohyeon yang juga liatin dia.

"kok lo makin cantik sih yeobo?" tanya seulgi membuat yoohyeon terkejut terus mukanya langsung memerah malu.

Gemes pikir seulgi.

"udah punya pacar belom?" tanya seulgi lagi bikin Yoohyeon salah tingkah.

Ini dia mau ngapain nanyain pacar???  tanya yoohyeon panik sendiri.

"kenapa?"

seulgi menyelipkan rambut yoohyeon ke telinga. "ya sayang aja sih lo cantik tapi gak punya pacar."

"kakak juga cantik tapi gak punya pacar." balas Yoohyeon bikin seulgi masam mukanya.

"pacar gue belom lahir." seulgi mendesah sedih bikin Yoohyeonmerasa bersalah.

"aku lagi suka seseorang kak,"

Pengakuan Yoohyeon bikin seulgi melotot.

"suka? seseorang? siapa? kok lo gak cerita sih?" tanya seulgi heboh sampai lupa kalo mereka lagi di perpustakaan. Tatapan aneh dilayangkan ke mereka dan seulgi cuma nyengir kuda.

"anak mana? kapan lo mulai suka?" tanya seulgi lebih pelan dari sebelumnya.

Yoohyeon malu-malu. gak mungkin kan dia jawab kalo orang itu adalah Seulgi.

seulgi yang liat tingkah Yoohyeon begitu makin demen buat godain anak ini.

"ah lo suka banget ya sama orangnya?"

"apasih kak. gak kok"

"boong. itu muka lo nunjukkin segalanya," seulgi menoel pipi yoohyeon yang malu-malu.

"gak ah, sana jangan pegang-pegang. aku mau lanjut nugas." kata yoohyeon yang malu-malu narik tangannya yang masih di genggam sama seulgi tapi sama seulgi malah nautin jari-jari mereka.

"gak mau, wleee"

yoohyeon akhirnya mengalah. jadi dia ngerjain tugas pake satu tangan karena seulgi yang genggam tangannya juga. dan jangan lupakan jantung nya yang berdegup kencang karena seulgi masih liatin dia.




















"kok bisa sih kak?"

"ya bisa lah. namanya juga salah teknisi"

"terus lo sama seulgi baik-baik aja?" tanya Jisoo khawatir

Irene mengangguk, "seulgi menenangkan saya." Irene senyum-senyum mengingat kejadian lift tempo hari. wangi tubuh seulgi masih dia ingat dengan jelas.

Liat sepupunya senyum-senyum, Jisoo nyenggol lengan Irene dengan ekspresi nyebelinnya itu.

"apanih senyum-senyum. mencurigakan sekali"

"gak ada apa-apa Jisoo." elak Irene yang lanjut baca berkas di meja kerjanya. tapi jisoo gak nyerah gitu aja.

"pasti ada kejadian dalam lift kan? cieee kak irene"

Irene merona malu mengingat mereka yang pelukan itu.

"tuh kan muka kak Irene tuh gak bisa bohong loh ya. jadi kalian ngapain aja di dalam?" Tanya Jisoo penataan membuat mata irene bergerak ke sana kemari. kenapa pertanyaan jisoo kayak mereka ngelakuin yang iya-iya di dalam????

"gak ada jisoo, cuma..."

"cuma?" Pancing jisoo yang natap Irene penuh harap.

"cuma.... cuma seulgi yang menenangkan saya aja." kata irene cepat. dia terlalu malu buat bilang mereka pelukan.

Jisoo masih natap irene nyebelin, dia gak percaya gitu aja tapi liat sepupunya itu yang kikuk. Jisoo bisa menyimpulkan kalo ada hal lain yang Irene gak mau cerita ke dia.

"oke kalo gitu. gue mau pulang dulu." kata Jisoo berdiri diikuti irene.

"mau saya anter?"

"pake apa? Odong-odong? lo aja di anter jemput sama supir sekarang."

Irene mengangguk setuju. "saya anter sampai bawah kalo gitu."

Jisoo langsung mengapit lengan sepupunya itu. keduanya berjalan keluar dengan bercanda, kebanyakan cerita konyol jisoo dan irene cuma nanggepinnya dengan ketawa dan muka gak percaya.

hingga saat mau masuk lift, keduanya berhenti bercanda dan jisoo melepaskan kapitannya pada lengan irene karena Tuan Bae berdiri di hadapan dua gadis muda ini. Jisoo melirik Irene yang langsung menegapkan badannya. dalam hati cewek itu berdecih karena irene masih sama... terlalu nurut sama papa nya.

"kamu disini Jisoo." tegur Tuan Bae dingin.

"kayak yang om liat." Jisoo mengangkat kedua pundaknya acuh. dia meluk Irene untuk pamitan.

"papa lo masih galak kayak aLeX" bisik jisoo pas meluk irene. Irene berusaha sebaik mungkin gak nabok jisoo yang udah lambaikan tangan masuk lift.

Kembali dengan tatapan tuan Bae yang dingin.

"Suruh dia untuk gak terlalu sering main ke kantor" perintah tuan Bae yang berlalu dari Irene bersama sekretarisnya.

Irene mengangguk paham.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang