ㅡ enam enam

1.4K 286 15
                                    













Mobil hitam itu berhenti tepat di depan gedung firma hukum keluarga Bae. Irene dengan setelan kantornya keluar di dampingi kedua bodyguard tuan Bae yang setia bersamanya. gadis cantik itu berjalan dengan wajah dinginnya memasuki gedung yang sudah dia tinggalkan itu.

kedatangan irene di sambut antusias para pegawai. mereka berbisik-bisik jika irene akan kembali bekerja karena bodyguardnya membawa map.

Sekretaris In berlarian menyambut mantan atasannya itu. dia senang banget karena irene ada disini.

"Selamat pagi Direktur" sapanya yang gak bisa menyembunyikan rasa senangnya itu. dia mengikuti jalan irene yang ke arah ruang meeting.

"umm maaf direktur, di dalam lagi ㅡ" sekretaris In yang berniat mau ngelarang irene masuk langsung di tahan salah satu bodyguard. bukan apa, sekretaris In cuma gak mau Irene kena masalah lagi sama tuan Bae.

Pintu ruangan terbuka. orang-orang di dalam sana terkejut dengan kedatangan irene tetapi tidak dengan tuan Bae. Pria itu tersenyum angkuh karena irene berdiri tepat di sampingnya.

"maaf karena membuat tuan-tuan menunggu," ucap irene sopan. di depannya ini adalah para investor yang sedang rapat dengan perusahaan mereka.

"Tidak apa-apa Direktur Irene, kami senang anda bisa hadir di rapat ini" ucap salah satu investor, Tuan Park yang berada di meja ujung tersenyum. sebenernya dia sangat menginginkan Irene untuk menjadi menantunya karena dia sangat menyukai sifat Irene.

"tuan-tuan, seperti yang saya katakan tadi, meeting kita hari ini akan di sampaikan direktur Irene" ucap tuan Bae yang mendapat anggukan dari para investor. mereka sangat mengenal Irene. walaupun usianya muda, gadis ini mendapat banyak pujian diberkat kepiawaiannya dalam menangani perusahaan dan profesionalitasnya dalam bekerja.

Irene melirik tuan Bae yang memberikan isyarat untuknya segera memulai meeting pagi ini. gadis itu mulai bersiap-siap. matanya melirik yoohyeon yang juga memperhatikan dirinya.

Irene menarik napasnya sebelum memulai meeting. dia dengan lancar menyampaikan poin-poin meeting dengan gaya khasnya. yoohyeon melihat sekelilingnya, Papanya dan para investor sangat fokus mendengarkan apa yang di sampaikan irene di depan sana, mereka tak hentinya memuji kemampuan Irene membuatnya tersenyum kecil.

'kak seulgi bakalan jadi orang paling beruntung bisa dapetin lo kak, dan sejujurnya gue iri sama lo.' lirih gadis itu ketika irene selesai dengan materinya dan mendapat tepuk tangan dari orang-orang dalam ruangan ini.

yoohyeon melihat paper yang dibawanya itu dan tersenyum kecut.










'kemampuan gue gak ada apa-apanya di banding lo'



























sesuai prediksi tuan Bae, irene pasti bisa meyakinkan para investor untuk tetap berada di sisi mereka. Pria itu menatap irene yang merapikan kertas-kertas materinya tadi. saat ini hanya tersisa tuan Bae dan kedua putrinya saja di ruang meeting.

"Kamu bisa kembali bekerja disini mulai hari ini" kata tuan Bae yang tak dihiraukan irene. yang dia mau saat ini adalah keluar dari sini.

Melihat irene yang tak merespon, tuan Bae berdehem keras. "kesempatan tidak akan datang dua kali, saya hanyㅡ"

"saya sudah selesai, saya keluar sekarang " potong irene cepat.

Tuan Bae terkekeh melihat tingkah Irene, "beberapa hari tinggal di rumah Tante kamu itu membuat kamu semakin berani menentang saya ternyata" kata tuan Bae membuat irene berhenti.

tuan Bae berdiri dari kursinya, "Kamu gak akan pernah menang melawan saya Irene, selamanya" kata tuan Bae membuat irene mendecih.

"untuk orang yang membutuhkan saya, anda terdengar sangat percaya diri tuan" ejek irene membuat tuan Bae kesal.

"ah dan juga, anda adalah pengacara terhormat di negeri ini. drama yang anda buat kemarin adalah hal yang paling membosankan yang pernah saya lihat" kata irene tajam dan melirik yoohyeon yang berada di sisi kiri menghindari tatapannya.

Tuan Bae tertawa kecil, seharusnya dia gak meremehkan gadis yang berdiri di hadapannya ini,

si jenius Irene Bae.

"ah benar! seharusnya saya membuat lebih banyak skenario agar terlihat lebih menyenangkan, Irene?" tanya Tuan Bae mengangkat foto seulgi dan suho membuat irene sedikit bergeming.

Ternyata pria ini benar-benar memiliki foto itu pikirnya.

"bagaimana reaksi mama kamu kalo tau gadis ini adalah perusak pertunangan kamu dan suho? saya rasa akan ada pertunjukan yang sangat menyenangkan untuk di saksikan. melihat Tiffany mengㅡ"

Tuan Bae menghentikan ucapannya karena melihat irene hanya memberikan smirknya.

"lakukan saja jika anda bisa, suho akan melindunginya" kata irene cuek. yoohyeon yang mendengarnya shock. dia gak percaya irene membiarkan papa nya mengirim foto itu ke nyonya Kim.

"saya tidak main-main,"

"saya juga tidak tuan, lagipula jika anda menyakiti gadis itu," irene mengantungkan kalimatnya.

gadis itu tersenyum kecil, "perusahaan ini akan rata dengan tanah" kata Irene pelan dan pergi.

Tuan Bae mengepalkan tangannya. Dia gak percaya Irene akan melawannya seperti itu sedangkan Noze hanya bisa terdiam. irene benar-benar berbeda.

"Irene Bae" gumam tuan Bae kesal.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang