ㅡ sepuluh

2.7K 346 5
                                        

mereka semua pamitan dengan Irene yang akan kembali ke Jakarta lebih dulu. Jisoo sebagai sepupu irene meluk irene sedikit lama.

"have fun disini Jisoo. saya duluan pulangnya" pamit irene menepuk kepala jisoo yang matanya berair. ini pertama kalinya jisoo mau nangis di depan teman-temannya.

"semuanya, saya duluan ya" irene lambaikan tangannya ke adek-adek tingkatnya. Matanya bertatapan dengan seulgi yang juga melambaikan tangan kirinya dengan senyum merekah.

"hati-hati kak Irene. kalo udah sampai Jakarta telepon kita" pesan Wendy yang dibalas anggukan sama irene.

"bang Suho jagain masa depan gue. jangan sampai lecet!" Kata Lisa yang di tanggapin jempol sama suho lalu tertawa.

Mereka berdua berjalan menuju boarding pass dengan suho menggenggam tangan irene.

Pemandangan itu membuat sesuatu dalam diri seulgi tidak suka. alisnya berkerut mengundang atensi Yoohyeon yang berdiri disampingnya

"kak seulgi pusing? kok keningnya gitu?" tanya Yoohyeon yang dijawab gelengan sama seulgi.

"gue gak apa-apa kok," seulgi liat jisoo yang melow karena pisah sama sepupunya itu.

"nanti kita ketemu lagi sama kak irene sayang, jangan sedih ya?" hibur Jennie yang peluk pacarnya itu.

"tumben lo melow, biasanya lo kan gak ada adab tuh" cibir seulgi menyilangkan tangannya di dada. yoohyeon mencubit lengan seulgi karena ngomong gitu. khawatir kalo Jisoo tersinggung.

"diem deh seul-bangke" maki Jisoo ngasih jari tengahnya ke seulgi yang cuma ketawa.

"yok kita makan ayam goreng, gue yang bayar," katanya semangat. Jisoo langsung dorong jennie dong terus tiba-tiba udah mengapit lengan seulgi manja. "ceulgi beliin chichu ayam ya? ya?" Jisoo mengeluarkan suara imutnya yang bikin wendy mual di belakangnya.

"Iyaa, ayok ikut ceulgi." Keduanya berjalan gitu aja ninggalin orang-orang yang speechless liat tingkah mereka. Apalagi Yoohyeon dan Rosé yang belum pernah lihat.

"jenn cewek lo selain absurd, alay, pengen gue gebukin juga" ucap wendy kesal.

"temen lo juga kak wen, pengen gue jambak rasanya" balas Jennie.

"Mending kita bertiga threesome gimana?" kata lisa yang tiba-tiba hadir di tengan JennDy sambil ngerangkuk pundak keduanya.

"enyah kau!" maki mereka berdua kompak.

















"kamu nulis apa sih?" tanya Suho karena irene bukannya istirahat karena penerbangan yang cukup lama, ini malah sibuk sama buku kecilnya.

"bukan urusan kamu" ketus irene.

Suho menghela napas. dari awal tunangan sampai sekarang irene tetap sama. ketus, cuek, dingin dan tak berperasaan.

"aku calon suami kamu jadi aku berhak tau tentang kamu Irene. coba buka sedikit hati kamu buat aku Rene. aku bisa buktiin kalo aku pantas buat kamu, aku layak buat kamu" Suho melirih, matanya menatap yakin irene.

"kalo gitu jangan buktiin apa-apa Suho," ucap irene pelan. "karena saya gak akan buka hati untuk kamu, walaupun kita menikah sekalipun." kata Irene menutup notesnya lalu menutup mata menunggu pesawat mereka sampai tujuan.

"Gak usah pegang saya," kata irene tiba-tiba karena tangan suho bergerak untuk mengusap rambutnya.

"belom tidur kak?" tanya Yoohyeon duduk disamping seulgi yang duduk di teras melihat pemandangan langit malam di lombok.

"ini gue lagi tidur" jawab seulgi ngasal bikin Yoohyeon ketawa. gak tau deh kalo seulgi ngelawak receh gitu Yoohyeon tetap ketawa.

"Lagian lo udah liat gue lagi duduk juga. Seharusnya gue yang nanya, kenapa lo belom tidur?" tanya seulgi liat ke Yoohyeon yang juga liatin dia.

"karena gak ada kak seulgi di sebelah aku, jadi takut"

seulgi ketawa dong dengernya, "tatoo aja keren, tidur takut sendirian" ejek seulgi lalu mendapatkan pukulan ringan di bahunya.

"btw big puppy, masalah sama cowok lo udah selesai?" tanya seulgi serius. ekspresi Yoohyeon berubah, dia menghela napas lelah.

"aku udah capek banget kak, bahkan hp aku aja matiin" kata Yoohyeon pasrah. "mau putus ya udah oke, mau lanjut juga aku capek di curigain terus" lanjutnya memainkan jari-jarinya.

"pantes gue gak liat lo main hp selama disini," seulgi menghentikan tangan Yoohyeon lalu ngeraih tangan cewek itu. "yoohyeon, masalah itu di hadapin bukan ngehindar. gue ajak lo liburan kesini karena gue tau semumet apa otak lo saat ini. pulang dari sini selesaiin masalahnya, ya?" seulgi ngomong sambil ngusap pelan punggung tangan Yoohyeon.

"gimana kalo dia ngelakuinㅡ"

"gue temenin lo. kalo tuh orang macem-macem, gue jambak aja sekalian" kata seulgi cepat bikin Yoohyeon ketawa lagi.

"tapi dia lebih tinggi dari kakak loh" ucap Yoohyeon bikin seulgi pura-pura mikir.

"gpp nanti tinggal gue gigit, gue jago nih kalo soal gigit menggigit. Wendy aja pantatnya gue gigit pas dia sembarangan duduk di muka gue." Yoohyeon ketawa ngakak dengernya. gak kebayang betapa sakitnya pantat wendy yang di gigit seulgi.

ngeliat Yoohyeon yang ketawa, seulgi sedikit bernapas lega. minggu lalu, dia gak sengaja liat cewek ini ribut sama pacarnya di parkiran fahum. awalnya seulgi gak mau nguping tapi karena tuh cowok ngancem Yoohyeon, seulgi gak bisa tinggal diam dong.

sejenak kesunyian diantara mereka. yoohyeon yang liatin seulgi, dan seulgi yang liatin bulan. senyum merekah irene sore tadi masih berbekas di ingatannya.

'irene bae kenapa lo bikin gue penasaran tentang lo?"




ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang