"APA? LO SAMA KAK IRENE PACARAN?" teriak Jisoo yang lagi vc sama Seulgi.
"Boongan maksudnya ondel-ondel"
"kok bisa?" tanya wendy yang juga ada di samping jisoo. mereka tuh lagi vc an.
"ceritanya panjang, singkatnya mobil kak irene mogok terus dia kecopetan dan kebetulan ketemu gue di jalan. gue ajak pulang dan mamih ngira dia pacar gue." Jelas seulgi singkat bikin jisoo senyum-senyum gaje.
"jangan cari kesempatan dalam kesempitan seul sama sepupu gue, awas lo kalo lecet." Pesan Jisoo.
"tunangan orang lagi," sahut Wendy mengingatkan bikin seulgi cemberut.
"baru tunangan belom jadi istri" katanya ketus.
"yang penting ada ikatan, emang lo." sindir jisoo
"gue kenapa?"
"KAGAK PUNYA IKATAN APA-APA HAHAHAHAHA"
"anjㅡ"
Ucapan seulgi terputus karena jisoo langsung matiin panggilan.
"ini nih kalo anak kadal sama biawak di satuin" maki seulgi kesal.
"siapa?" irene tiba-tiba muncul di hadapan seulgi setelah mandi bikin seulgi terjungkal kebelakang.
Irene dengan baju santainya dan rambutnya yang masih agak basah menambah kesan cantik dan sexy nya.
"Seulgi? kamu gak apa-apa?" tanya irene karena seulgi malah bengong liatin dia. "ada yang salah sama saya?" tanya nya lagi yang liatin penampilannya sendiri.
"kakak cantik." ceplos seulgi yang langsung menutup mulutnya malu bikin irene senyum hangat.
"makasih, oh iya boleh saya pinjem HP kamu? saya mau ngabarin kantor soal insiden yang terjadi." tanya Irene yang melihat seulgi langsung ngasih HP nya.
"pake aja kak."
"makasih ya seulgi,"
Irene duduk di kursi sudut kamar seulgi untuk menelpon sekretaris In yang berada di ruangan kerja irene.
"ada yang bisa saya bantu?"
"ini saya Irene."
"direktur Bae! bagaimana kabar anda? sudah sampai bandung?" sekretaris in langsung berdiri kaget karena yang menelpon adalah atasannya.
"saya udah sampai bandung siang tadi dan saya mengalami kejadian gak mengenakan. bisakah anda menyambungnya dengan Tuan Bae?" Tanya irene yang melirik seulgi berguling-guling di tempat tidurnya lucu.
"Direktur anda sudah terhubung dengan Tuan" kata sekretaris In. terdengar deheman dari sebrang yang Irene sangat tau itu adalah papa nya.
"tuan saya udah sampai Bandungㅡ"
"lalu?" sela tuan Bae seperti biasa.
"mobil yang saya bawa mogok di pinggir jalan menuju hotel dan saya kecopetan pas mau naik taksi ke hotel. semua barang dalam tas saya hilang"
"bagaimana dengan dokumen yang kamu bawa?" tanya tuan Bae cepat membuat irene tersenyum kecut.
Tuan Bae tetaplah tuan Bae yang tak peduli dengan keadaan Irene.
"aman, saya menyimpannya dalam koper"
"Bagus kalo begitu. segera selesaikan semua pekerjaan kamu disana lalu pulang ke Jakarta secepatnya" kata tuan Bae lalu menutup panggilannya membuat irene terdiam. dia gak sadar kalo seulgi dari tadi ngeliatin dia dengan bingung.
Irene menurunkan ponsel seulgi dari telinganya. dia menoleh untuk balikin ponsel seulgi yang langsung pura-pura gak liat dia.
"makasih seulgi, maaf saya lama nelponnya" Kata irene gak enak.
"santuy kak, kalo ada perlu bilang sama gue ya." seulgi menerima ponselnya lalu meletakkannya di meja samping dan berdiri. "gue.. mau mandi dulu kalo gitu. kalo lo bosen bisa nonton TV atau ada mamih di taman belakang, paling lagi ngurusin kembang kesayangannya itu." pesan seulgi jalan ke kamar mandi.
"atau lo mau liat-liat boleh kok" kata seulgi sebelum masuk kamar mandi.
Irene mengangguk lalu duduk di tepi kasur seulgi. Matanya mengitari isi kamar seulgi yang terawat dengan baik walaupun seulgi di Jakarta. isi kamarnya juga banyak lukisan, foto-foto seulgi, gitar, bahkan ada rak buku kecil dan peralatan lukis yang irene yakini itu milik seulgi. kamar seulgi benar-benar berbeda dengan kamar irene yang hanya ada tempat tidur, meja kerja yang dulunya meja belajar dan lampu.
Irene berdiri dari duduknya untuk melihat ke luar jendela kamar. perkarangan rumah seulgi terpampang jelas dari atas karena kamarnya ada di lantai 2. ada kebun bunga yang lagi bermekaran dan ada mamihnya seulgi yang sedang merawat bunga-bunga kesayangannya itu.
irene tersenyum. keluarga seulgi benar-benar hangat. terlihat dari mamihnya yang keliatan dingin tapi periang itu nyambut kedatangan mereka padahal dia bisa aja marah karena anaknya 'pacaran' sama cewek walaupun itu pura-pura, setidaknya irene senang.
"tuh kan mamih beneran ngurusin kembangnya" celetuk seulgi yang entah sejak kapan ada di belakang irene yang membuatnya kaget. muka mereka berdekatan dan bikin jantung Irene deg degan.
seulgi yang sadar jarak mereka dekat, buru-buru mundur salah tingkah.
"eh maaf kak, gue gak sengaja hehe" katanya garuk kepala tak gatal.
"gak apa-apa," irene yang juga salting pura-pura baik-baik aja.
"Kak, maafin gue ya karena udah ngajak lo dalem skenario pacar bohongan ini." kata seulgi menyesal. dia gak enak sama tunangan orang yang dia kenalin ke mamihnya sebagai pacar.
Irene menggelengkan kepalanya. "justru saya yang minta maaf karena bikin kamu bohong sama keluarga kamu." karena sebenarnya ini ide irene yang mau balas budi karena seulgi menyelamatkan dia yang kena copet.
"gimana kalo kita saling memaafkan?" usul seulgi bikin irene ketawa. dia mengasak rambut seulgi yang basah dengan senyum yang bikin seulgi meleleh.
"yaudah saya maafin kamu kalo gitu"
"eh gak adil dong, harusnya aku maafin kak irene duluan" protes seulgi duluan.
"saya lebih dewasa dari kamu"
"kalo bawa-bawa umur, gue bisa apa sama sepuh"
"kamu bilang apa?" irene mendelik tajam.
"gak ada, kak irene cantik" kata seulgi cepat bikin irene senyum-senyum.
"kamu juga cantik seulgi"
"Jadi gini rasanya di puji cantik sama mba crush" - Kang Seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅡ HER ㅡ ✓
Fanfiction"gue maunya Prince bukan Princess" . gxg - start : 29 Maret 2022 - end. : 17 Agustus 2022
