ㅡ empat empat

1.6K 284 1
                                        


























































"uh? tunggu dulu, ini nomor kak irene kan?" tanya seulgi yang vc dengan irene yang bingung dengan pertanyaan seulgi.

"kalo bukan terus yang ngomong sama kamu ini siapa?"

"aku mau face call kak irene tapi kok malah bidadari yang muncul" gombal seulgi receh di pagi hari bikin irene memutar bola matanya malas walaupun dalam hati dia jingkrak-jingkrak.

"dasar anak kadal" pelan irene bikin seulgi merenggut.

"siapa yang ngajarin ngomong anak kadal? pasti si asuy geboy itu kan? wah harus di bikin peyek tuh anak" seulgi berapi-api bikin irene ketawa karena ekspresinya lucu menurut irene.

"emang kamu bakalan menang lawan Jisoo?" tanya irene yang terdengar merendahkan bagi seulgi.

"jelas kak, tinggal kasih ayam goreng langsung luluh tuh anakonda." Ucapan seulgi membuat irene ketawa puas. dia heran kenapa jisoo dan seulgi selalu musuhan, sempat terlintas dibenaknya apakah keduanya pernah merasakan saling suka karena terlalu sering ribut, bahkan irene merasa wendy adalah orang penyabar karena menghadapi JiSeul.

"jisoo jago nyakar loh, dia juga suka gigit kalo gelut" kompor irene bikin seulgi manyun.

"kok kedengarannya kamu bela Si geboy sih?" Tanya seulgi merajuk bikin irene hilang fokus karena mukanya gemesin.

"jisoo kan sepupu saya, jadi udah seharusnya dong saya bela dia"

"ya emang, tapikan aku...." Seulgi tidak melanjutkan kata-katanya dan terdiam seketika. irene menyerngit menunggu kelanjutan kata-kata seulgi itu.

"kamu kenapa?"

"aku gak apa-apa, hehehe." seulgi cengengesan karena berhasil ngejain Irene dengan jokes garingnya itu.

"segabut itu ya kamu tuh," irene berjalan ke meja riasnya dengan tertatih, seulgi yang notice langsung khawatir karena irene keliatan nahan sakit.

"kakak kenapa? kok kayaknya pincang gitu?" tanya seulgi.

"saya gak apa-apa," elak irene karena gak mau seulgi tau yang sebenarnya.

"bohong, aku liat kakak juga nahan sakit," kata seulgi yang merubah posisinya menjadi duduk. "kamu sakit? mau ke dokter?" Tanya seulgi yang mukanya bener-bener khawatir.

ngeliat seulgi begitu membuat hati irene menghangat. "saya gak apa-apa seulgi, cuma karena pakai heels aja. Kamu taulah problem cewek" kata irene menenangkan tapi tetep aja mukanya seulgi masih khawatir.

Pintu kamar irene di ketuk Alice yang akan masuk. Irene segera menutup panggilannya karena Alice sudah berjalan menghampirinya.

"kamu butuh bantuan?"

Irene tidak menjawab, gadis itu langsung berdiri untuk berjalan keluar dengan terpincang. Alice menahan diri untuk gak tolongin Irene karena dia tau pasti irene akan nolak, jadi wanita itu hanya mengikutinya dari belakang untuk berjaga-jaga.

Irene berjalan melewati tuan Bae yang sarapan di ruang makan bersama kedua putrinya, tuan Bae bahkan gak melirik sedikit pun ke Irene.

"kamu yakin mau berangkat kerja hari ini?" tanya Alice memastikan setelah irene mau masuk mobil.

"jangan peduli dengan saya karena hal itu membuat saya muak, anda paham" kata irene dingin. Alice melihat mobil irene meninggalkan kawan keluarga Bae, wanita itu menghela napas.















































Jisoo menyerngit bingung karena melihat seulgi keluar dari mobil suho untuk kesekian kalinya. awalnya dia gak percaya sama cerita wendy tapi kali ini dia bener-bener liat sendiri.

"gue liat lo tadi keluar dari mobil bang suho," kata jisoo to the point.

"ketemu di jalanan terus gue bareng deh daripada telat yekan"

Jisoo menggeleng, "ini bukan sekali atau dua kali seulgi." Katanya menekan. "lo bilang suka sama kak irene tapi ini apa? kok lo malah deketan sama tunangannya sih?" tanya jisoo serius.

"siapa yang deketin anjir? ini lo gak tau aja gue risih banget bang suho deket-deket." Seulgi gak terima karena dibilang deket sama Suho.

"kalo lo emang risih, lo bisa tolak seulgi"

"lo kenapa sih Ji? dateng-dateng ngerusuh. aneh banget" jengah seulgi karena jisoo seperti menuduhnya terus.

"lo yang aneh seulgi," balas jisoo ketus. "katanya suka sama kak irene malah deket sama tunangannya. gue gak ngerti jalan pikir lo" kesal jisoo yang mendorong bahu seulgi melewatinya.

"gue gak gitu si anjir!"

"yang gue liat begitu"

Seulgi mengacak rambutnya frustasi. dia benar-benar kesal, gak wendy gak jisoo bilang dia deketan sama Suho padahal aslinya dia benci banget deket suho.

Seulgi berjalan gontai keluar dari area kampusnya, sebuah mobil mewah terparkir di hadapannya dengan seorang wanita yang tampak sangat fashionable duduk di bangku penumpang.

"kamu mau berdiri terus? ini mamih capek loh duduk disini mulu" kata mamih Kang. iya mobil itu adalah mobil Jessica.

Seulgi buru-buru masuk sebelum menarik perhatian orang lagi karena kehadiran mamihnya di kampus

"kok mamih tiba-tiba ke sini sih?" tanya seulgi yang ngeliat mobil ini berlawanan arah ke kos nya.

"ya mamih kangen lah sama kamu, gak peka banget sih jadi anak?" Kesal mamih Kang yang cuma dibalas cengengesan dari seulgi.

"Kuliah kamu gimana?" tanyanya melepas kaca mata hitam yang terbingkai di wajah cantiknya meskipun tidak muda lagi.

"biasa aja sih tapi ya aku jalanin dengan baik" Balas seulgi enteng, dia minum kopi punya mama nya itu. mamih kang yang liat seulgi bergerak untuk mengusap kepala si bungsu itu lembut.

"gak sadar mamih tuh kalo kamu udah bujang"

"gadis mamih" pekik seulgi sebel.

Mamih kang ketawa, "oh udah ganti?" Tanyanya innocent bikin seulgi manyun.

"dari dulu juga berlobang bukan berbatang" gumam seulgi yang mendapat cubitan dari mamanya.

'ini kenapa sih gak mamihnya gak mba crush nya suka banget cubit mencubit' pikir seulgi

"apa jangan-jangan beneran mertua dan menantu ya?" seulgi senyum-senyum bayangin kalo mamihnya dan irene beneran mertua dan menantu nantinya.

"gak usah mikir aneh-aneh kamu tuh" tegur mamih kang karena seulgi senyum-senyum gaje menurutnya.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang