ㅡ sembilan puluh

1.2K 243 16
                                        

Jiu menyapa ramah seorang wanita paruh baya yang terlihat masih sangat cantik dihadapannya dengan satu buah koper dan kaca mata hitam yang menghiasi wajah awet mudanya.

"selamat datang Nyonya Lee" sapanya sopan.

wanita bernama Lee Jiah itu tersenyum lembut sambil membuka kaca matanya, "bagaimana keadaan kamu? saya denger kamu menghadapi anak buah Bae Taeyeon sendirian untuk menghalangi mereka membawa Irene pergi" tanya Nyonya Lee khawatir.

"saya baik-baik aja dan yang terpenting, Nona Irene aman"

Nyonya Lee bernapas lega karena keduanya baik-baik aja, "apakah Irene menjalani harinya dengan baik?" tanya Nyonya Lee sambil berjalan.

"iya, ini foto-foto nona irene yang saya ambil untuk anda nyonya" Jiu memberikan beberapa foto irene yang membuat nyonya Lee tersenyum lebar karena irene terlihat sangat menggemaskan karena bermain bersama anak-anak kecil dengan gelembung di taman dan menggambar.

"saya gak sabar untuk ketemu dengan dia" ucap Nyonya Lee memeluk foto-foto itu senang, "kamu udah mempersiapkan semuanya kan?" tanya nyonya Lee menatap Jiu yang menganggukkan kepalanya.

nyonya Lee tersenyum lebar sekali lagi melihat foto irene di genggamannya.

"kamu tumbuh dengan baik, Joohyun"













seulgi menatap kamar yang di tinggalinya sebulan ini. kamar KKN nya untuk terakhir kali karena hari ini dia dan yang lain akan pulang ke Jakarta karena jadwal KKN udah selesai.

"gue kok mellow gini" ucapnya mendecih yang liat Wendy juga sama mellownya.

"bakalan kangen alarm berisik pagi-pagi disini apalagi ghibah time" ucap Wendy meratap.

"kapan-kapan kita bisa kesini kok" hibur Jisoo yang liat duo bestienya itu. sebenarnya Jisoo juga sama mellownya tapi dia tahan.

ketiganya masuk dalam Bus yang akan membawa mereka pulang ke Jakarta. seulgi dan jisoo duduk sampingan sedangkan Wendy seperti biasa, cari kursi bareng cewek cantik.

"temen lo buaya nya mulai kumat" ucap Jisoo ngeri liat Wendy yang godain anak fakultas sebelah di seberang mereka duduk.

"makanya dia jomblo" timpal seulgi santuy. dia juga jijay liat wendy gombal sana sini, jadian kagak.

irene berjalan cepat keluar kamarnya dengan senyum merekah melewati Jiu yang sedang duduk bersila menatap dirinya. ngeliat Irene yang semangat itu membuat Jiu menghampirinya karena Irene keliatan mau keluar.

"kak mau keluar?" tanyanya membuat Irene kaget. dia gak liat keberadaan Jiu karena fokus sama ponselnya.

"iya saya keluar sebentar mau jemput sepupu dan temen saya pulang KKN" katanya yang melihat Jiu mengeluarkan ponselnya.

"gak perlu dijaga, saya bisa sendiri Jiu" tolak irene karena tau Jiu mau apa.

gadis blonde itu menggelengkan kepalanya, "gak bisa. terakhir saya biarin anda sendirian, anda hampir dibawa anak buah Tuan Bae"

irene menghentikan langkahnya. bener juga, dia sampai sekarang gak tau keadaan adik-adiknya karena gak ada yang hubungi dia setelah hari itu.

"kali ini saya bisa jaga diri sendiri" ucapnya meyakinkan Jiu yang ternyata udah ngambil blazernya yang berada di sofa.

"saya gak bisa biarin anda pergi sendirian. nyonya lee udah percayain keselamatan anda pada saya" ucapnya mantap membuat irene menghela napas. dia makin penasaran nyonya lee yang dimaksud Jiu ini.

"kalo gitu cuma kamu, saya gak mau yang lain juga ikut" kata irene yang membuat jiu mengangguk. dia gak keberatan juga.







"yakin Wen gak mau bareng kita?" tanya jisoo sekali lagi. dia sama seulgi bakalan dijemput Irene dan sekarang lagi senyum-senyum chattan sama irene.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang