ㅡ tiga

2.8K 403 1
                                    


hari apes kang seulgi.

Bangun kesiangan, telat ngampus, di usir dari kelas dan sekarang kejebak di halte karena hujan.

Nasib jomblo kali ya pikirnya random.

"Kayanya di kehidupan masa lalu gue adalah pendosa besar" lirih seulgi. dering ponselnya berbunyi dan penelpon adalah Wendy.

"gue ngarepin pangeran yang nelpon malah dapet orang-orangan salju"

Terdengar suara tawa wendy di sebrang sana bikin seulgi makin bete, "nanti gue jadi dom lo deh seul biar lo merasakan pangeran impian lo itu"

"Jijik wen, ngapain sih lo telepon gue?" ketus seulgi, matanya melihat kedepan sebuah mobil SUV putih berhenti di sebrang jalan.

"mau ikut gak malem ini? kita nongki-nongki di café sehun sekalian cari cewek cantik disana" ucap Wendy membuat seulgi menghela napas lelah.

"Lo aja deh Wen, gue gak dulu" tolak seulgi matanya masih menatap tajam ke arah mobil SUV itu. gimana ya? mata seulgi kan minimalis mana ditambah lagi hujan, udah susah dak tuh liat kedepan.

"iya-iya cari cowok ganteng, ya ya? gue denger ada mini live music malam ini. siapa tau ada yang cantik terus bisa gue gebet, sepet banget tau cewek yang gue taksir mau nikah, sama satunya lagi udah punya pacar" curhat wendy bikin seulgi menahan tawanya.

"emang lo udah ditakdirkan buat ngejomblo Wen, menㅡ" ucapan seulgi tertahan karena pemandangan di depannya sana. penumpang mobil SUV putih itu tengah berciuman di bawah payung dan sialnya seulgi mengenali keduanya.

Itu adalah Irene dan Pak Donghae.

seulgi tidak percaya dan menutup mulutnya pemandangan depan matanya. setelah menepuk kepala irene, pak Donghae segera masuk mobilnya dan pergi meninggalkan irene dengan payung hijaunya. Tanpa sengaja mata mereka bertemu di bawah guyuran hujan.

Irene dengan pandangan sendunya dan seulgi dengan tatapan tak percaya.

"halo? seul? woy bangke lo masih disana kan?" Suara wendy terdengar kesal karena dia dari tadi nunggu seulgi lanjutin omongannya tapi malah tuh anak cuma diem.

"Wen jemput gue malam ini, gue..... jadi ikut ke café sehun" ucap seulgi cepat bikin wendy di sebrang sana teriak-teriak bahagia.

"demi apa? oke siap-siap dandan yang kece!!"

Setelah panggilan dengan wendy terputus, seulgi segera memasukkan ponselnya kedalam tas dan melepas kemejanya untuk menerobos hujan. dia tidak bisa berlama-lama disini karena melihat kejadian barusan dan irene masih mentapnya di sebrang sana.

"dek mau nerobos hujan gini? deras loh" tegur ibu-ibu yang juga berteduh di halte bareng seulgi.

"gak apa-apa bu, kosan saya gak jauh dari sini"

ibu itu lalu memberikan kantong plastik wadah makanannya untuk seulgi agar ponsel dan dompetnya terlindungi.

seulgi menoleh sebentar ke arah irene yang masih sama, Melihatnya. lalu segera berlari dibawah derasnya hujan berharap hujan dapat menghilangkan apa yang di lihatnya tadi.

"apa gak malu ciuman di tempat umum gitu? ewh" rutuk seulgi kesal sambil mempercepat larinya.

sedangkan irene hanya menatap kepergian seulgi yang hilang dibawah guyuran hujan lebat.




















"temen lo kenapa dah Ji dari tadi kek anak banyak pikiran" tanya Wendy karena semenjak dia jemput Seulgi tadi, tuh anak kebanyakan diem karena biasanya seulgi bacot banget apalagi kalo Wendy udah mulai genit sama cewek-cewek. ada aja roastingannya.

"gak tau wen, gue juga aneh sama seulgi" jisoo menggelengkan kepalanya.

"lagi mikirin bayaran kos kali kak" celetuk Lisa sembarangan yang di lirik sinis Jennie karena Lisa geser-geser mau deketin Jisoo lagi.

"anak orang kaya macam seulgi mana relate kek lo Lalisa" balas Jennie sinis

Lisa mengangguk, "betul kak, makanya gue mau jadiin kak Jisoo sebagai sugar mommy gue biar gak capek lagi mikirin kosan, makan apalagi kuliah gue" ucap Lisa enteng banget tapi gak enteng bagi Jennie yang udah ancang-ancang mau jambak cewek tinggi itu. Wendy mah udah ketawa aja karena satu-satunya yang bisa bikin Jennie emosi ya Lisa doang.

"udah ah bby kamu tuh" lerai jisoo bikin jennie ngambek.

seulgi sama sekali gak peduliin temen-temennya yang diribut di meja mereka, pandangan seulgi cuma tertuju pada panggung didepan sana. tiga cewek bersiap untuk live musik. seulgi kenal mereka karena itu adalah adik-adik tingkatnya semua tapi mata seulgi menangkap Yoohyeon disana. si cewek yang di tabraknya beberapa hari lalu juga ada di sana.

"loh itukan Yoohyeon?" ucap Jisoo mengenali Yoohyeon yang ada dipanggung. "Wen, itu Yoohyeon kan?" tanya jisoo ke Wendy yang menganggukkan kepalanya.

"ho'oh. dipaksa tuh sama SuA buat ikutan tampil" ucap Wendy membuat seulgi menoleh kepadanya.

seulgi mau buka mulut buat nanya sama wendy tapi musik main duluan membuatnya mengurungkan niat dan memilih buat menyaksikan ketiga cewek didepan sana bernyanyi.

Seulgi kagum dengan dengan suara Yoohyeon yang lembut banget menurutnya . selain visual yang wow, anak itu juga hebat dalam berbakat dalam menyanyi. mata seulgi tak bisa lepas dari cewek itu dan Yoohyeon juga menyadari tatapan seulgi hingga membuatnya malu dan hampir kehilangan fokus.



















ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang