ㅡ tiga enam

1.4K 270 5
                                    





















"Tiffany dengerin dulu penjelasan saya" Taeyeon menghalangi Tiffany yang menyeret kopernya keluar mengagetkan irene yang sedang makan. gadis kecil berusia 7 tahun itu berjalan untuk melihat orang tuanya yang bersitegang di ruang tengah.

"lepasin Taeyeon! aku tetep mau cerai sama kamu"

"Saya minta maaf, saya bisa perbaiki semuanya. saya janji"

"perbaiki? apa yang mau kamu perbaiki? udah jelas nyatanya kamu bukan cuma selingkuh tapi kamu juga..." Tiffany tidak dapat melanjutkan kata-katanya. dia kembali menarik kopernya keluar tapi lagi-lagi Taeyeon menghentikannya. pria itu berlutut di depannya.

"Saya tau saya salah, tapi Tiffany saya benar-benar gak sengaja lakuinnya dan ini juga salah kamu karena selalu bersama pria lain. saya... saya kesepian"

"salah aku? Sekarang kamu nyalahin aku?" Kata Tiffany tak percaya. "Bahkan irene lahir pun kamu nyalahin aku? semuanya kamu salahin aku Bae Taeyeon!" Teriaknya frustasi.

"aku tetep mau cerai. kamu urus irene karena aku gak mau dia ikut aku. dia pasti akan ngehalangin kerjaan aku ke depannya"

"tapi kamu mamanya! saya juga gak mau ngurus anak itu"

"aku gak mau tau,"

Irene yang mendengar itu berlari mengejar mamanya yang udah memasukan koper ke dalam mobil.

"mama mau kemana? jangan tinggalin irene" tangisnya memegang baju mamanya yang tak peduli dengan dirinya itu.

"kalo mama pergi irene sama siapa? irene ikut mama ya"

Tiffany mendorong tubuh mungil Irene hingga jatuh ke tanah.

"gara-gara kamu hidup aku berantakan, jangan panggil aku mama kamu karena aku gak pernah mau untuk ngelahirin anak kayak kamu" kata Tiffany lalu masuk mobil meninggalkan irene yang menangis sesenggukan.

gadis kecil itu melihat kepergian ibunya. dia menyadari kalo papa nya masih di dalam. gadis kecil itu berlarian untuk melihat papanya namun saat akan masuk, tubuhnya kembali terpental jatuh karena di tabrak sang papa yang berjalan terburu-buru dengan tas di bahunya.

"papa" panggil Irene membuat Taeyeon menoleh. irene berjalan tertatih karena kakinya terkilir jatuh tadi.

"papa mau kemana? irene takut di rumah sendirian" katanya yang melihat mata papa nya itu memerah.

"kamu tunggu disini, saya gak akan lama perginya." Taeyeon langsung pergi meninggalkan irene yang terduduk di teras rumah dan menangis.

gadis kecil itu ditinggalkan sendirian pada malam hari oleh kedua orang tuanya di rumah megah ini. para pelayan sudah pulang sore tadi setelah pekerjaan mereka selesai.

"non irene kenapa nangis?" tukang kebun yang melihat irene menangis di teras menghampirinya.

"papa mama pergi mang" katanya yang masih sesenggukan. Tukang kebun itu membawa majikan kecilnya untuk masuk ke dalam rumah menenangkannya.

"emang tuan sama nyonya kemana?"

"papa mama berantem lagi terus mama pergi bawa koper dan papa pergi bawa tas, irene di tinggal sendirian"

Tukang kebun itu menatap iba gadis kecil yang masih sesenggukan di hadapannya ini. majikannya memang selalu bertengkar bahkan di depan irene yang masih kecil pun.

"non irene mau mamang anter ke rumah nyonya Dara?" tanya tukang kebun itu. dia tau irene dekat dengan kakak dari mamanya itu.

"emang mamang tau jalan rumah Tante Dara?" Tanya mengusap air matanya.

tukang kebun itu menggaruk kepalanya tak gatal. dia juga gak tau dimana Dara tinggal tapi dia ingat kalo suaminya Dara pernah ngasih kartu nama dan ada nomor teleponnya disana. katanya buat jaga-jaga kalo ada sesuatu.

"tunggu sebentar disini ya non, mamang mau ambil sesuatu dulu" katanya pamit pergi.

Irene menatap rumah besar ini. Perkataan mama nya gak mau di panggil mama sama irene tadi terus berputar di kepalanya.

sebegitu bencikah sang mama padanya?

Irene tidak sadar kalo tukang kebun itu sudah menelpon Tante nya.

"non irene malam ini tidur di rumah nyonya Dara aja ya? nanti ada tuan Jiyoung yang jemput non" kata tukang kebun itu. dia paham pasti kedua orang tua irene tidak akan pulang malam ini dan mana mungkin irene tidur sendirian di rumah sebesar ini sendirian.

diajak ke rumahnya juga tidak akan muat karena rumah kecilnya tak layak untuk irene yang biasa dengan kemewahan.

"iya mang, makasih ya udah nenangin Irene dan bantu nelpon Tante Dara." Katanya tersenyum tulus membuat hati tukang kebun itu mengiba. dia tidak habis pikir dengan majikannya yang menyia-nyiakan gadis cantik dan sepintar Irene.

"yaudah, non irene bawa dulu buku pelajaran sama seragam besok untuk sekolah. kan non nginep di rumah nyonya Dara"

Irene mengangguk setuju. kaki kecilnya langsung berlari melesat ke atas untuk menyiapkan alat sekolahnya besok.

"gak habis pikir, dapet anak sepintar dan secantik non Irene kok gak bersyukur sih?" katanya melihat foto keluarga majikannya di ruangan itu menggelengkan kepalanya.













"yaudah, irene tidur di sini aja malem ini ya. jisoo ayo sayang biarin kak irene nya istirahat" Dara mau angkat Jisoo kecil yang masih betah nempel sama irene.

"jicho mawu cama kak ilene" tolaknya yang mengeratkan pegangannya pada baju irene. bahkan kakinya melingkar di kaki irene gak mau pisah dari sepupunya itu.

"tapi kak irene nya mau istirahat, besok dia mau sekolah"

"gak mawu"

Irene melihat tantenya yang mengusap kening bingung.

"Yaudah tante biarin aja Jisoo tidur bareng aku" Katanya yang gak tega kalo jisoo nangis pisah sama dia.

"gak apa-apa? jisoo tidurnya rusuh loh Rene nanti kamu malah di tendang lagi" katanya Khawatir.

Irene memberikan senyum cantiknya.
"gak apa-apa tante, lagian irene juga pengen tidur bareng jisoo kok" katanya yang balas memeluk jisoo.

Dara hanya bisa pasrah kalo keponakannya maunya itu. dia merapihkan tempat tidur agar lebih banyak ruangan untuk keduanya tidur lalu menyelimuti Irene dan Jisoo.

"jisoo jangan nakal ya, kasian nanti kak irene sakit kalo jisoo tendang-tendang" nasehat Dara yang dijawab iya sama Jisoo kecil.

"irene tidur yang nyenyak sayang, lupain yang terjadi hari ini ya cantik" kata Dara mengecup kening irene.

wanita itu keluar dari kamar kedua princess itu. matanya berkaca-kaca ketika mendengar cerita tukang kebun atas kejadian yang menimpa irene tadi. dia gak habis pikir adik dan iparnya itu melakukan hal seperti ini pada putri kecil mereka.

Apa kurangnya dari gadis kecil itu?

"suatu saat kalian akan nyesel giniin Irene"

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang