ㅡ sembilan tiga

1.2K 231 26
                                    


seulgi ngasih air ke irene yang melamun doang dari tadi. seulgi ngajak irene nginep di kosannya karena Jiu dan lainnya harus istirahat dulu.

"kenapa?" tanya seulgi lembut.

"eung?"

seulgi mengusap surai irene, "kamu gak mau istirahat dulu?" tanya seulgi

irene liat mata seulgi, "maaf karena saya, kita harusㅡ"

"gak apa-apa kak. masih ada hari lainnya. lagian aku khawatir tiba-tiba banyak orang yang mau bawa kamu" ungkap seulgi jujur.

"maaf"

seulgi menggelengkan kepalanya, dia memberanikan diri untuk memeluk irene yang lebih kecil darinya ini hangat. dia gak suka kalo irene minta maaf yang bukan kesalahannya.

"jangan ngomong gitu, lagian Jiu sendiri bilang kalo besok dia akan lebih ketat jaga-jaganya" hibur seulgi. wangi Irene benar-benar bikin dia mabuk asmara. irene tuh kek bau bayi banget.

irene gak jawab, dia cuma menenggelamkan wajahnya di dada seulgi. menikmati usapan halus seulgi di belakangnya karena ini pertama kalinya irene merasakan cinta begitu besar..
















Tuan Bae menendang lutut anak buahnya marah. pria baya itu melepas kaca mata yang bertengger di hidungnya emosi.

"SAYA BILANG JANGAN MENYAKITI IRENE!" teriaknya penuh emosi lalu meraih kerah pria botak yang udah babak belur itu, "kalo sampai irene kenapa-kenapa, saya bener-bener akan mematahkan kaki dan tangan kalian" ucapnya lalu mendorong pria itu.

"direktur baik-baik saja tuan, kami tidak berani menyakitinya dan lagiㅡ" pria botak itu terlihat ragu melanjutkan kata-katanya.

"Apa?"

"seulgi bersamanya"

tuan Bae memijat kepalanya yang berdenyut. belum selesai dengan Jiu dan Lee Jiah, ini seulgi kembali bersama irene.

"dia terlalu kuat untuk ukuran gadis tuan"

"lalu apa? saya memperkerjakan kalian untuk apa?!"

mereka semua menunduk karena tuan Bae memegang dadanya yang kembali berdenyut.

"obati luka kalian" perintahnya lalu berjalan masuk kedalam rumah.

yoohyeon yang melihat kejadian itu dari balkon kamarnya hanya menghela napas lega. walaupun dia gak tau apa yang terjadi, tapi setidaknya mereka gak berhasil bawa irene kesini.

























seulgi membuka matanya merasakan lengan kanannya keram. dia menoleh ke kanan dan nemuin irene yang masih tidur sambil memeluk dirinya. tiba-tiba pipi seulgi merona karena mereka sekarang statusnya udah official. keadaan gini bikin seulgi merasa dejavu pas dia mabuk dan ada kissmark di leher irene. sekarang, seulgi meyakini kalo dia adalah pelakunya. mengingat itu bikin seulgi senyum-senyum gak jelas.

"suka apa yang di liat?"

seulgi gelagapan dong karena Irene tiba-tiba buka matanya.

"a-apa? gak ada tuh"

irene tersenyum ngeliat seulgi yang salah tingkah itu. dia sebenarnya udah bangun lebih dulu karena merasa haus. pas dia balik, tau-tau jadi mandangin seulgi yang tidur dengan mulutnya yang kebuka itu.

"yang bener? tadi kok liat saya gitu amat?" tanya irene jahil. dia ngedeketin mukanya buat gangguin seulgi lagi karena irene suka liat seulgi yang salting gini.

"kata siapa? jangan fㅡ"

seulgi membeku karena bibir irene mendarat di pipinya pas seulgi mau noleh. keduanya sama-sama diem dengan pipi memerah.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang