"gue denger dari bunda, lo udah cabut dari rumah?" tanya jisoo disebrang sana. irene yang lagi baca majalah di kamarnya mengangguk padahal jisoo gak bisa liat."saya pindah. maaf gak ngasih tau kamu lagi" katanya gak enak. jisoo kan sepupu terdekatnya dan malah harus tau dia pergi dari rumah dari bundanya sendiri.
"ya gak apa-apa sih kak, btw lo pindah kemana dah? gue mau main pas selesai KKN ini" katanya antusias.
jisoo being jisoo
"saya pindah ke Apartemen ASRI. kalo main langsung dateng sini"
irene menoleh melihat Jiu yang membawakan makanan untuknya.
"sip gue pasti main hehe. tapi gue juga sedih pisah sama lo kak, biasanya kan kita sering ghibah bareng" sedih jisoo padahal dia sendiri yang bawa bahan ghibah dan irene cuma jadi pendengar yang baik karena jisoo tuh kalo cerita, hebohnya sama kayak rosé, "jangan bilang ini suruhan om Tae ya? jahat banget sih tuh om om" omel jisoo kesel.
"bukan suruhan tuan Bae" irene menatap Jiu yang juga menatap dirinya. irene mau ngejelasin ke jisoo tapi dia juga bingung mau jelasin apa. irene pindah karena Jiu memintanya pindah untuk keamanan. awalnya irene juga gak percaya sama Jiu, tapi melihat mereka kembali melindunginya dari anak buah Tuan Bae yang ingin membawanya pulang membuat irene percaya jika Jiu benar-benar di kirim orang bernama Jiah itu untuk melindunginya.
"ya kali aja kan, gue tuh selalu nethink kalo berurusan sama tuh orang tua" emosi jisoo. andai irene liat, jisoo sekarang ngeinjak plushie nanas seulgi karena kesel. kalo seulgi liat, pasti baku hantam pt. sekian dan terimakasih.
"nyonya Jiah memesankan anda menu ini" beritahu Jiu menaruh makanan yang dibawanya di meja irene
irene menutup mulutnya tak percaya dengan makanan yang dibawa Jiu. ini adalah makanan favoritnya. gimana bisa Nyonya Jiah itu tau seleranya pikir Irene heran?
"katakan padanya, jika saya berterimakasih telah memilihkan menu favorit saya" ucap irene membuat Jiu agak terkejut.
ini menu favorit irene?
benar-benar ikatan ibu dan anak yang kuat pikir Jiu.
"akan saya sampaikan nona" ucapnya
"Jiu, berapa usia kamu?" tanya irene tiba-tiba membuat Jiu menyerngit bingung.
"saya nona?"
Irene mendongakkan kepalanya menatap Jiu yang berdiri dihadapannya, "apakah ada orang lain disini selain kamu?" tanya irene.
"saya 22 tahun nona"
irene mengangguk, artinya Jiu seumuran dengan seulgi dan Wendy.
"berhenti memanggil saya dengan sebutan nona, cari panggilan yang lain. saya gak nyaman dengernya"
"saya harus memanggil anda apa nona?"
"saya 4tahun dari kamu, berhenti memanggil saya nona" suruh irene sambil mengunyah makanannya.
"kakak?" tanyanya ragu membuat senyum samar di bibir Irene.
"kedengarannya lebih baik daripada nona," kata irene mengangguk, "ah iya, nanti saya mau ketemu adik saya, kalian gak perlu berjaga" pesan irene
"maaf kak. tapi kemanapun anda pergi, saya harus memastikan tuan Bae tidak menganggu anda" tolaknya tak setuju.
"saya hanya gak mau adik saya merasa canggung dan khawatir karena saya di jaga ketat begini"
Jiu gak jawab. kalo Irene gak mau, dia harus menurutinya bukan? lagipula dia akan tetap menjaga irene dari jauh.
"baiklah, tapi tolong bawa ini kak" Jiu memberikan benda persegi panjang kecil berwarna hitam dengan dua tombol merah ditengah
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅡ HER ㅡ ✓
Fanfic"gue maunya Prince bukan Princess" . gxg - start : 29 Maret 2022 - end. : 17 Agustus 2022