ㅡ delapan delapan

1.1K 217 11
                                        

Seulgi gak berhenti senyum-senyum menatap gantungan kelinci lucu yang didapatnya dari main game bareng bocil deket posko KKN nya.

"cuma gantungan lo udah kek orang gila seul" tegur Wendy yang makan cilok dikasih bu RT buat mereka.

"mirip kak irene soalnya"

"oh jelas mirip. sama-sama lo gantungin perasaannya, gitu?" sahut Jisoo yang masih sensi sama seulgi yang duduk di lantai bawah kaki Wendy.

dengar omongan jisoo gitu bikin wendy keselek sama ciloknya karena mau ketawa sedangkan seulgi natap sinis jisoo.

"lo sensi amat sih anak biawak"

"ya emang, gue mau cariin pacar lah buat sepupu gue, daripada sama lo ewh apaan banget"

"lah lah gak bisa gitu Suy, lo gak ngehargain gue anjir"

"emang mau dihargain berapa lo? gocap?"

wendy udah ketawa ngakak sambil mukul dadanya karena seulgi kehabisan kata-kata buat lawan jisoo.

























yoohyeon menutup pintu penumpang samping kemudi. dia lirik irene yang hanya menatap lurus tanpa ngeliat dia dan KariSelle yang heboh menyambut dirinya.

"kok Kak yoohyeon bisa ada disini sih? mana tempatnya sepi lagi" kata Giselle lirik jalanan yang sepi itu.

"ah itu... tadi abis main arah sini"

baru irene mau menjalankan mobil, sebuah mobil Van hitam menghadang jalan mereka. 3 orang pria yang irene tau berjalan mendekati mereka. irene dengan sigap mengkunci pintu mobil.

"lah mereka siapa kak?" tanya Giselle yang emang gak tau.

"itukan bodyguard Papa, kok mereka disini?" Karina yang bingung bergerak buat nurunin kaca tapi buru-buru di cegah sama yoohyeon.

"jangan buka kaca"

kedua anak remaja yang tak mengerti itu hanya menurut. salah satu dari mereka mengetuk kaca mobil samping irene.

"Direktur" panggil mereka.

yoohyeon melihat irene yang hanya memasang ekspresi datar dan tangannya mencekram kemudi.

"Direktur ikut kami"ucap pria itu yang masih mengetuk kaca.

"pasang seat belt kalian dan berpegangan yang kuat" perintah irene yang langsung diturutin ketiganya. yoohyeon tau apa yang akan terjadi karena detik berikutnya, irene udah memundurkan mobil lalu mematahkannya ke kiri untuk putar balik dan kabur dari anak buah tuan Bae. dia udah tau kalo di ikutin dari Mall tadi tapi dia gak nyangka akan sampai kesini.

irene melirik spion yang melihat mobil van itu masih mengejarnya dan dia melihat KariSelle yang kelihatan panik di belakang serta yoohyeon yang berpegangan erat sambil komat-kamit. Irene tau dia juga sama takutnya.

irene gak mau membahayakan ketiganya, dia meraih benda yang diberikan Jiu untuknya. gadis itu menekan tombol merah sebelah kanan lalu mendekatkannya di mulut.

"Jiu, tolong saya"

irene membelokkan mobil ke arah kanan dan sialnya itu jalanan sempit sehingga mobil tidak bisa lewat. Irene melihat kebelakang, mobil van itu belum terlihat. irene melihat ketiganya dengan serius.

"yang mereka inginkan adalah saya, kalian bawa mobil ini pulang duluan" ucapnya memberikan perintah.

"tapi kak, gimana kalo kakak kenapa-kenapa?" tanya Giselle khawatir.

"saya akan baik-baik aja. mereka hanya menginginkan saya bukan kalian" katanya meyakinkan. irene menatap yoohyeon yang juga ngeliatin dia, "kamu bawa mobil ini dan pastiin anter Giselle pulang dengan selamat dan kalian berdua juga pulang dengan selamat" pesannya serius.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang