ㅡ tiga sembilan

1.8K 289 7
                                        

















"saya udah sampai kantor, kamu udah sampai kampus?" tanya irene setelah menaruh tas nya di atas meja lalu jalan ke jendela untuk membuka sedikit tirai agar matahari sedikit masuk ke ruang kerjanya.

"lagi naik tangga kak, berat tau bawa tugas sebanyak ini" keluh seulgi.

irene tersenyum pasti seulgi lagi cemberut saat ini, "makanya kalo ada tugas tuh langsung di kerjain bukan di anggurin. nanti saya aduin mamih baru tau rasa" kata irene yang mendengar seulgi panik di sebrang sana.

gimana gak? mamihnya sendiri yang pesen ke irene kalo seulgi ngadi-ngadi lapor langsung ke dia atau gak seulginya di pukul langsung. mamih kang rela :))

"kok gitu? jangan dong kak, mamih kalo marah mah dua jam masih kurang" mohon seulgi bikin irene gemes. mereka lagi panggilan telepon. irene membalikkan tubuhnya dan terkejut karena sudah ada Suho di belakangnya.

"yaudah, saya tutup dulu ya"

"oke, semangat kerjanya kak irene"

Irene tersenyum mendengarnya. dia berjalan melewati suho lalu duduk di meja kerjanya.

"kamu kemana gak ada kabar sejak ke Bandung?" tanya Suho langsung.

"kerja"

"Jangan bohong Irene!" Bentak suho membuat irene kaget. dia liat muka suho yang menahan kesal padanya.

"lalu apa?"

"kamu ke Bandung gak ngabarin aku, kamu nyetir sendirian, bahkan sampai kamu balik lagi ke Jakarta kamu masih gak ngasih kabar ke aku!"

"kerjaan saya banyak Suho. kalo kamu kesini mau marah-marah mending kamu keluar dari ruangan saya" usir Irene enteng. Suho yang kesal langsung menarik tangan irene.

"aku masih tunangan kamu irene jadi aku berhak buat marah." katanya menekan.

Irene memberikan smirk nya, "bagi kamu saya adalah tunangan tapi bagi saya.." Irene menarik tangannya dari genggaman Suho. "kamu bukan siapa-siapa." katanya dingin lalu menunjuk kamera cctv di atas pintu masuk ruangan.

"tuan Bae ngasih cctv di ruangan saya yang langsung terhubung ke dia. Kalo tuan Bae melihat kamu seperti ini dia akan semakin menentang pertunangan ini" kata irene enteng. "Dan akan sangat mudah untuk dia batalin pertunangan konyol ini Suho,"

Suho melirik kamera itu, "Aku pastiin kamu tetap menikah sama aku Rene walaupun papa kamu nentang kita"

"kamu tidak tau orang seperti apa tuan Bae, Suho"

"Lihat aja nanti" katanya lalu keluar dari ruangan irene.

"bodoh" guman irene melihat tangannya yang memerah karena cengraman suho yang cukup erat tadi.



























"orang biasanya kalo happy mulu tandanya punya pacar gak sih?" Tanya Lisa yang aneh ngeliat seulgi akhir-akhir ini semangat banget.

"kata gue sih iya Lis, lo pas jadian sama Rosé udah macam cacing kepanasan" jawab Wendy santai.

"jangan memancing deh kak wen," kata Lisa. "lo punya pacar kak seul?" tanya Lisa to the point.

"emang kenapa?" seulgi malah nanya balik bikin Jisoo yang diem jadi ketawa ngakak karena muka Lisa udah mau ngajak ribut seulgi.

"kok lo malah balik nanya sih?"

"Lo masih bocil Lis, gak boleh kepo" nasehat seulgi dan wendy bagian ngelus-ngelus kepala Lisa kayak anak kecil beneran.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang