ㅡ enam lima

1.4K 270 19
                                        














"kok lo bisa ada disini sih? ngapain??" tanya seulgi menatap yoohyeon serius. sedangkan irene hanya duduk di sofa panjang membelakangi SeulHyeon.

Yoohyeon melihat kepala kakaknya yang tenggelam di sofa itu, "aku di undang kesini sama temen aku dan dia awalnya bilang gak macem-macem, tapi pas aku ke toilet dia masukin sesuatu dalam minuman aku dan maksa aku buat minum. aku nolak dan gak sengaja gelas itu jatoh dan dia marah, dia mau pukul aku dan aku lari keluar buat cari perlindungan. dia ngejer aku dan ngira aku turun ke bawah, tapi sebenarnya aku sembunyi di ujung lorong kanan. setelah dia turun aku masuk kamar dan cepet-cepet kunci" cerita yoohyeon bikin seulgi shock.

jadi yoohyeon hampir aja jadi korban pelecehan seksual?

monolid itu berdiri emosi. "Mana orangnya? Kasih tau cepat!  biar gue bikin patah tangannya"

yoohyeon menahan tangan seulgi, "jangan kak, dia anak taekwondo" yoohyeon menggelengkan kepalanya. "dan keluarganya juga berpengaruh, aku gakㅡ"

"gue gak peduli" potong seulgi cepat. "mau dia anak taekwondo kek, anak pejabat kek, yang namanya penjahat seksual harus di hukum secara adil. kalo gak, ya biar gue yang hukum dia" tegas seulgi.

yoohyeon melirik irene yang diem aja di sofanya. 

"siapa namanya?" tanya seulgi membuat yoohyeon yang lirik Irene terkejut.

"gak perlu kak, biar aku aja yang nanti urus. kakak bisa anter aku pulang sekarang?" yoohyeon gak mau seulgi dalam masalah karenanya.

"gue anter lo pulang kalo lo kasih tau nama tuh orang" kata seulgi membuat yoohyeon kikuk dan bingung mau jawab apa.

Irene tiba-tiba berdiri dari duduknya.

"saya di jemput Jisoo, jadi saya pulang duluan seulgi" kata irene membuat seulgi melotot.

"Hah? kok bareng si asoy sih kak? gak usah. bareng aku aja" larang seulgi.

"gak perlu, saya udah chat jisoo. Paling 2 menit lagi dia udah sampai sini" tolak Irene dingin.

"tapikan kamu bareng aku tadi, masa pulangnya sama jisoo sih?" seulgi cemberut berharap irene berubah pikiran, tapi dia lupa...

Irene is Irene.

"gak apa-apa, saya duluan kalo gitu" pamitnya lagi

"aku anter ke bawah ya kak, gimana?"

"gak usah seulgi, saya bisa sendiri " tolak irene yang kali ini nada bicaranya datar. dia lirik yoohyeon yang juga liatin dia.

"kamu anter dia pulang, saya udah di jemput sama Jisoo." ucap Irene lalu keluar kamar itu meninggalkan Seulhyeon.

entah kenapa seulgi merasa hawa gak enak.

Sedangkan irene yang berjalan keluar sudah di hadang dua pria yang merupakan bodyguard tuan Bae.

"selamat malam Direktur" sapa mereka sopan. Irene hanya melewati mereka tanpa membalas lalu di ikuti keduanya dari belakang.

Irene bohong soal jisoo yang jemput. sebenarnya tuan Bae lah yang chat dia nyuruh untuk ikut bodyguardnya. dan sekarang irene paham, yoohyeon di gunakan untuk memancing kedatangan Irene kesini karena tuan Bae tau irene sedang bersama seulgi.

karena gak mungkin yoohyeon bisa di apa-apain sama orang lain karena kalo hal itu terjadi, udah pasti pihak hotel bertindak karena hotel ini adalah milik keluarga mereka.

"Direktur anda mau makan sesuatu?" salah satu bodyguard yang duduk di depan bertanya karena irene hanya diam menatap ke jalanan saja.

"urus saja diri kalian sendiri" jawab irene dingin. 

dia melihat rintik hujan mulai turun. suasana hatinya sedang gak baik-baik aja.












































"inget lain kali kalo diajak orang tuh jangan langsung mau, apalagi cowok" nasehat seulgi setelah mereka udah berada di depan pintu apartemen yoohyeon.

Seulgi bener-bener mau pastiin yoohyeon aman.

"Iya kak"

"jangan iya aja, untung lo gak kenapa-kenapa hari ini" omel seulgi. walaupun dia lagi sama yoohyeon, tapi pikiran terus ke Irene apalagi tadi seulgi sempat ngeliat raut wajah sedih irene pas mau balik badan.

Irene Bae dan semua hal tentangnya selalu sukses bikin seulgi penasaran.

"kok ngelamun sih kak?" tanya yoohyeon karena seulgi gak dengerin dia ngomong dan malah ngebug.

"kata siapa? dah sana lo masuk, kunci pintu dan gak usah kelayapan malem-malem." pesan seulgi memasukkan tangannya di saku jaket.

yoohyeon enggan untuk bergerak masuk dan malah ngeliatin seulgi yang bingung di liatin. Monolid itu mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa? gue cabut kalo lo udah masuk, jadi cepat masuk" suruh seulgi pake dagunya tapi dia terkejut ketika yoohyeon tiba-tiba cium pipi nya dan belari masuk dalam apartemennya.

seulgi mengerjapkan mata mencerna yang barusan lalu tersenyum kecil.

"ada-ada aja lo yeobo" gumam seulgi menggelengkan kepalanya, dia bergerak mendekat ke pintu apartemen yoohyeon lalu mengetuknya.

"Inget langsung istirahat, jangan malu-malu terosss" kata seulgi yang tau pasti saat ini yoohyeon malu-malu. seulgi putar balik badan buat ninggalin apartemen yoohyeon dan juga jangan lupakan yoohyeon yang terduduk bersandar di pintu apartemennya.

Tekatnya untuk ngelupain perasaannya ke seulgi udah bulat. malam ini dia liat sendiri gimana perhatiannya seulgi ke Irene bahkan jaket yang di pakai Irene adalah jaket milik seulgi.

Dari situ aja yoohyeon udah paham kalo di hati seulgi hanya ada Irene, cara bicara seulgi pun beda kalo sama Irene dan cara seulgi natap irene..... udah sangat jelas dia gak liat orang lain lagi selain Irene Bae.

"lo bener kak, gue gak akan pernah menang lawan lo" ucapnya lirih.

Gadis itu merogoh ponselnya lalu menelpon seseorang,

"iya?"

























"Jaehyun, bisa kamu jemput aku?"






















ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang