ㅡ enam satu

1.3K 279 6
                                    











"gue gak butuh bunga lo" tolak seulgi pas suho tau-tau ngasih bucket bunga buat dia. paginya yang cerah berubah suram karena kedatangan cowok ganteng ini.

"kalo sarapan? terima ya seul, ini aku rela nyoba masak spesial buat kamu" suho gak mau nyerah, dia ngasih masakan yang dia bikin spesial buat seulgi. Irene aja yang notabenenya tunangan dia gak pernah di masakin.

Seulgi menatap jengah suho. dia ngeliat Hyojung yang siap-siap mau berangkat kuliah.

"Jung!" panggil seulgi membuat cewek sesama Bandung itu menoleh.

"saya?" tunjuknya takut salah denger.

"iya, lo. sini deh"

Hyojung berjalan ngedekat, dia nyapa sebentar Suho lalu ngeliat tetangga kos nya itu. seulgi ambil paperbag dari tangan suho terus ngasih ke Hyojung.

"nih ada sarapan buat lo, di terima ya"

Suho membulatkan mata, ini dia masak buat seulgi tapi kenapa malah di kasih ke orang lain dan Hyojung yang gak ngeh apa-apa udah seneng duluan.

"beneran buat saya teh?" tanyanya memastikan.

Seulgi mengangguk lalu nunjuk suho, "iya buat lo, makasih sama nih orang juga"

"makasih Aa," Hyojung pamit pergi ninggalin seulgi dan suho.

"aku bikin buat kamu, kok dikasih sama orang?"

"kan lo udah kasih ke gue, ya suka-suka gue lah mau kasih ke siapa" balas seulgi enteng. dia masuk Rangernya dan ngasih klakson biar Suho minggir dari jalannya.

Seulgi nyanyi-nyanyi bahagia sepanjang perjalanan ke kampus. gimana gak? pagi-pagi dia di bangunin irene buat terus bonus dapet pesan semangat dari irene lagi (ya walaupun via panggilan, tapikan bagi seulgi itu spesial)

jadi semangat karena ayang.

"lo kalo kesurupan gue tampol ya seul" kata wendy karena seulgi cerah banget gak kayak biasanya bikin dia creepy. Joy yang di sebelah seulgi langsung nampol pelan pipi seulgi bikin monolid kaget.

"Sakit njir"

"oh berarti masih normal kak wen" Joy gak merasa bersalah dan lanjut chatting an sama pacarnya yang lagi LDR an itu.

"oh iya seul, lo tau gak?" bisik wendy. seulgi mah udah tau kalo wendy mepet gini pasti mau ngajak

G.H.I.B.A.H T.I.M.E

"lo mau ngajak gue ghibah kan? ogah" tolak seulgi gelengin kepalannya.

"tapi ini penting cuy," kata wendy.

"soal yeobo lo, si yoohyeon" bisik wendy bikin seulgi merinding. dia noyor kepala wendy karena si bule bisiknya tepat di telinga.

"kenapa sama tuh anak?"

Wendy liat kanan kiri dulu buat mastiin situasi mereka. "gue denger dari anak fahum, yoohyeon sering dianter cowok ganteng gitu terus gosip anak-anak Fahum itu tunangannya," bisik wendy bikin seulgi menyerngit bingung.

cowok ganteng? apa yang dimaksud itu cowok yang nungguin yoohyeon waktu itu?

"jan percaya deh wen, terakhir kali gue denger rumor tentang kak irene malah ternyata salah besar." tolak Seulgi padahal dia juga bertanya-tanya.

"iya juga sih, tapi seul emang lo gak pernah liat langsung gitu?" tanya wendy bikin seulgi pura-pura mikir.

"belom sih, udah ah lo ghibain yoohyeon sama gue. mau gue gampar?" wendy mendelik dengernya. dia liat joy juga nguping ghibahan mereka.

"lo ngapain Joy?"

"gue? ya denger kalian ghibah lah anjir" kata Joy santuy.


























Irene memasuki bengkel gitar yang dia liat di medsos tadi. rencananya irene mau perbaiki gitar milik seulgi.

Lagi liat-liat, seorang gadis muda yang irene yakini pegawai sini menghampirinya.

"ada yang bisa di bantu kak?" tanyanya ramah. irene melihat name tag di bajunya. 'Yeri'.

"saya liat di Instagram bengkel ini bisa benerin gitar yang rusak?" tanya irene.

gadis bernama Yeri itu mengangguk.

"bisa kak, boleh tau gitarnya jenis apa?"

Irene bingung mau jawab apa karena dia gak tau gitarnya seulgi jenis apa.

"langsung cek aja, saya gak tau jenisnya" irene menurunkan tas yang berisi gitar itu.

Yeri memeriksa dengan teliti kerusakan dari gitar mahal yang dibawa Irene. dia mengheran kenapa gitar semahal ini di bakar dengan sengaja. Karena ngeliat dari kerusakannya, gitar ini gak mungkin gak sengaja di bakar bukan?

"maaf kak, aku gak bisa pastiin bengkel kami bisa atau gak. Tapi kakak bisa tunggu disini dulu sebentar? biar aku panggil bos dulu, nanti dia yang cek. gimana?" Tawar Yeri.

Irene mengangguk setuju dan gadis itu melesat ke belakang meninggalkan irene. karena bosen menunggu, irene melihat-lihat gitar-gitar yang terpajang di bengkel ini.

"ya bentar, lo jan dorong-dorong gue anjir. ini badan bukan troli"

"makanya cepetan jalannya, itu pelanggan udah nunggu."

grasak grusuk di belakangnya mengundang atensi irene. dia liat ke belakang dan kaget melihat bos yang di maksud Yeri adalah Jennie

"kakㅡirene?"

"Jenn? kamuㅡ" irene menganggukkan kepalanya. dia baru inget. Bengkel ini bernama Chuluv's, itukan panggilan sayang jisoo dari jennie.

"gak nyangka saya kalo bengkel ini punya kamu, mana namanya bucin banget lagi" sindir irene bikin jennie salting.

"kak irene mau benerin gitar ya?" tanya jennie mengalihkan. dia malu-malu karena keciduk sama sepupu sang mantan.

"itu, bisa gak gitarnya kamu benerin?" Tunjuk Irene ke gitar seulgi. Jennie menyerngit seperti mengenali gitar yang di bawa Irene.

"Bisa kak, nanti aku bawa ke kenalan aku gitarnya. disini peralatannya belom lengkap, gak apa-apa?"

Irene bernapas lega, dia udah takut kalo gitar itu gak bisa di benerin.

"lakuin yang terbaik Jenn,"

Jennie mengangguk dan nyuruh yeri buat bawa gitar itu ke ruangannya. dia menggaruk lehernya mau nanya sesuatu tapi ragu karena takut salah paham.

"kamu mau ngomong sesuatu?" tanya Irene menangkap gelagat aneh jennie yang sekarang malah memperlihatkan gummy smilenya.

"maaf ya kak kalo salah, tapi gitar yang lo bawa itu miripㅡ"

"gitar seulgi?"

"Beneran punya seulgi?"

"iya. makanya saya minta kamu buat benerinnya sedemikian rupa biar kayak semula" pinta irene membuat jennie mengangguk. dia sebenarnya pengen nanya sesuatu lagi tapi ragu-ragu

"jisoo baik-baik aja, gak perlu khawatir." ucap irene yang seperti membaca pikiran jennie mau nanya apa.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang