ㅡ sembilan sembilan

1K 209 22
                                    


"Jisoo masih belom bales chat kamu?" tanya seulgi yang dijawab anggukan sama Irene. seminggu berlalu setelah hari itu dan jisoo benar-benar gak bales Irene bahkan dia jauhin seulgi juga.

"seulgi" panggil irene menoleh melihat wajah seulgi yang memeluknya dari belakang.

"hmm?" seulgi membenamkan wajahnya di leher Irene.

"boleh saya tanya sesuatu sama kamu?"

"apa?"

"dari mana kamu tau tentang saya dan yoohyeon?"

seulgi mengangkat wajahnya dari leher irene, "aku tau dari Wendy" jawab seulgi pelan sambil mengusap perut irene lembut karena pacarnya ini lagi Red Day.

"jadi dia gak sengaja liat kalian di luar bareng, dia ngerasa aneh karena kalian gak deket kok ketemu. kebetulan wendy lagi bareng temennya yang anak SMA kamu dulu, terus dikasih tau deh kalo kalian itu sebenarnya saudaraan" terang seulgi lembut. tangannya masih mengusap perut irene.

"maaf karena saya gak jujur sama kamu dari awal" sesal irene membuat seulgi menggelengkan kepalanya.

"aku yakin kamu punya alasan untuk itu dan apapun itu, aku paham kamu ngelakuinnya karena itu yang terbaik"

irene merasa bersyukur karena seulgi mengerti dirinya.

"seulgi, saya mau ngasih tau kamu tentang diri saya" katanya menghadap ke seulgi.

"saya tau jisoo udah pernah cerita tentang saya ke kamu kan? kali ini saya sendiri yang akan cerita"































Irene terbangun di rumah besar ini sendirian lagi. si cantik kecil itu berjalan menuruni tangga dengan kaki kecilnya lalu melihat kedua orang tuanya yang berada di meja makan membuatnya berlarian semangat.

"Papa! Mama" panggilnya riang memeluk wanita yang asik memainkan ponselnya.

"ngapain meluk saya? sana" usirnya yang tak menyurutkan rasa senang irene karena kedua orang tuanya ada dirumah setelah hari pertengkaran mereka itu.

"papa kapan pulang? kok Irene gak denger mobil papa ya? irene tidur nyenyak pasti" celotehnya kepada tuan Bae yang memakan sarapannya dengan damai.

"aku udah selesai dengan barang-barang aku, sekarang kita benar-benar gak ada hubungan apapun termasuk anak ini" tunjuk nyonya Kim ke irene yang melihat dirinya.

"saya gak butuh kamu" balas tuan Bae dingin.

"tentu saja, kamu dan selingkuhan kamu itu akan bahagia setelah ini bersama anak hasil hubungan gelap kamu"

tuan Bae menaruh sendok dan garpunya keras membuat Irene ikut terkejut dan menutup telinganya.

"dia punya nama asal kamu tau"

"wow Bae Taeyeon calm down. aku juga gak peduli tuh" ejeknya lalu berdiri dari duduknya jalan kearah pintu yang diikuti irene dibelakangnya.

"mama mau kemana? kerja lagi ya?' tanya irene karena mamanya banyak membawa koper. nyonya Kim berjongkok dihadapan irene.

"Irene dengerin saya ya, mulai hari ini saya bukan lagi mama kamu. lupain semua hubungan yang pernah ada diantara kita. hapus saya dari ingatan kamu tentang saya. karena bagi saya, kamu bukan anak saya. paham?" katanya memegang bahu Irene.

"tapi kenapa Ma? Irene janji gak akan ganggu mama kerja lagi"

nyonya Kim menyunggingkan senyum yang amat samar, "karena saya membenci kelahiran kamu. jangan pernah memanggil saya mama lagi. anggap saya orang lain" katanya lalu pergi meninggalkan Irene yang meremas baju tidurnya.

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang