seulgi mendengus liat nyonya Kim berdiri di depannya dengan bingkisan yang seulgi gak tau itu isinya apa.
"saya bener-bener minta maaf soal kejadian lalu" ucap wanita seumuran mamihnya itu menundukkan kepala bikin seulgi mundur. walaupun dia jengkel sama wanita ini, tapi kalo segininya seulgi juga gak mau.
"ini ada hadiah kecil buat kamu, gak seberapa tapi tolong di terima ya seulgi. ini murni dari hati saya"
Seulgi mengintip isinya dulu. monolid itu melotot pas liat isinya beberapa perhiasan.
"saya harap kamu melupakan kejadian yang lalu Seulgi. apalagi kan kamu temennya Irene, jaㅡ"
seulgi menutup bingkisan itu kasar, "kalo anda ngelakuin ini karena takut mamih saya tau anda merendahkan saya, mending buang jauh-jauh permintaan maaf anda Nyonya Kim" kata seulgi tajam.
"saya juga bukan tipe orang yang dikit-dikit ngadu sama mamih saya. justru anda lebih baik memenangkan hati kakak saya. bukankah anda merendahkan saya di depannya?" tanya seulgi membuat nyonya Kim membulatkan matanya. dia baru ingat tentang sunmi karena fokusnya cuma seulgi.
"saya ㅡ"
Seulgi berdiri dari duduknya, monolid itu mengambil cookie yang di sediakan untuk menyambutnya tadi. "dan juga saya memaafkan anda karena anda adalah orang tua kak irene" lanjutnya terus pergi dari situ melewati supir nyonya Kim.
Seulgi yang jengkel waktu itu di plototin, tangannya bekas cookies sengaja di elapin ke baju pria itu.
"upss sorry, gak ada tissue" kata seulgi di buat-buat. pria itu berusaha buat gak menggeram kesal
"ruangan anda cukup nyaman, tuan Bae"
Jasmine yang tiba-tiba datang ke kantor tuan Bae, duduk di kursi tamu dengan gaya anggunnya.
"mau apa kamu kesini?" tanya tuan Bae dingin.
"tentu saja mengunjungi orang yang berjasa buat saya sekaligus ayah dari gadis yang saya sukai" jawab Jasmine membuat tuan Bae mengepalkan tangannya marah.
"keluar dari ruangan saya" usir tuan Bae rendah namun Jasmine tertawa kecil.
"bagaimana bisa anda mengusir istri dari kolega bisnis anda tuan? jika suami saya tau, saya pikir dia akan berpikir ulang untuk investasi disini" kata Jasmine yang tersenyum puas melihat tuan Bae mendidih.
"apa mau kamu?"
Jasmine berdiri dari duduknya menghadap ke tuan Bae, "saya denger hubungan anda dengan Irene semakin memburuk dan Irene udah gak terlalu nurut dengan yang anda perintah lagi" ucap Jasmine sedih yang dibuat-buat.
"Tadinya saya ingin anda memerintahkan irene untuk gak terlalu dingin dan menolak saya, tapi sepertinya gak bisa"
Tuan Bae menatap nyalang wanita di hadapannya ini yang tersenyum remeh padanya.
"padahal saya bisa membantu untuk meyakinkan suami saya agar investasi lebih besar disini, ah sayang sekali"
Tuan Bae berjalan ke meja kerjanya, dia menekan tombol untuk tersambung dengan bodyguardnya.
"bawa Irene ke hadapan saya malam ini bagaimana pun caranya" perintah tuan Bae menatap Jasmine yang tersenyum kemenangan.
"Dan pastikan kalian tidak membuatnya kesakitan"
"Kami paham tuan"
Jasmine berdehem mendengarnya. dia meraih tas jinjingnya dan tersenyum ramah kepada tuan Bae.
"pastikan Irene untuk gak mengabaikan saya lagi, Tuan Bae" ucap Jasmine lalu meninggalkan ruangan Tuan Bae yang melemparkan gelasnya marah.
"seharusnya dulu saya buat dia menderita saja" geramnya.
Jasmine berjalan anggun melewati lobby. Matanya menangkap gadis muda yang membawa kertas.
"yootony" panggilnya membuat yoohyeon ikut melihatnya juga. yoohyeon menutup mulutnya tak ketika Jasmine memeluk dirinya.
"kak Jasmine? kok disini?" katanya yang shock.
Jasmine mengacak rambut yoohyeon gemes. seingetnya, pas dia pergi yoohyeon tuh masih bocah SMP sekarang tau-tau udah kerja disini. ya walaupun masih kuliah.
"ih jangan di acak in rambut aku" rengek yoohyeon menghindar bikin Jasmine ketawa.
Perbedaan antara yoohyeon dan Irene bener-bener mencolok bukan?
"Lucu deh, tapi masih lucuan Irene sih" katanya bikin yoohyeon mendelik. "selamat ya untuk jabatan kamu sebagai Direktur sekarang, masih bocil udah punya posisi tinggi aja" ucap Jasmine yang di jawab gelengan kepala dari yoohyeon.
"Direkturnya tetep kak Irene. aku belum jadi apa-apa" kata yoohyeon jujur.
memang belum ada yang di putuskan sebab yoohyeon yakin, kakaknya itu akan kembali.
"oh iya? terus kamu masih nyanyi? setau kakak kamu kan suka banget tuh tampil dimana-mana?" tanya Jasmine yang di jawab gelengan dari yoohyeon.
"aku berhenti buat nyanyi. takutnya gak fokus sama kerjaan sekarang"
Jasmine menganggukkan kepalanya paham, "huh padahal kamu seharusnya menikmati masa muda tapi harus berkutat dengan berkas-berkas" sesal Jasmine menatap yoohyeon sedih, "saran kakak ya nih, kamu tuh nikmati hidup jangan nurut aja kata tuan Bae. oke?"
yoohyeon cuma bisa mengangguk paham.
"direktur, anda di perintahkan untuk ikut kami"
Seulgi yang lagi makan es krim bareng Irene menghela napas lelah.
"ah kalian lagi," keselnya mengingat muka-muka bodyguard yang maksa irene waktu itu. seulgi melirik irene yang mengeratkan genggaman tangan mereka bikin seulgi paham.
Irene gak mau ikut sama mereka.
"dateng lagi lain waktu. Untuk sekarang Irene gak bisa" tolak seulgi.
dia kira bodyguard itu akan memaksa kayak yang lalu tapi ternyata, mereka sekarang berlutut di depan Seulrene bikin seulgi kaget.
"ya! apa yang kalian lakuin?" Pekiknya. mereka lagi di pinggir jalan dan seulgi khawatir jadi tontonan orang-orang.
"Direktur, tolong kami" ucap salah satu dari mereka menundukkan kepala.
Irene menatap ketiganya lalu melepaskan genggamannya dari seulgi membuat monolid itu menatapnya.
"saya ikut mereka. kalo gak, saya yakin mereka akan kehilangan pekerjaan"
seulgi ngeliatin tiga orang itu lalu menatap irene lagi, "tapi gimana kalo kamu kenapa-kenapa? aku ikut ya?" pinta seulgi. dia khawatir sama Irene.
gadis cantik itu tersenyum, "mereka gak akan macam-macam sama saya, jangan khawatir" ucapnya mengelus pipi seulgi.
Seulgi cuma bisa mengangguk. dia jongkok di depan ketiganya yang masih berlutut itu.
"inget kejadian lalu kan? kalo kalian macem-macem sama Irene, siap-siap berakhir di rumah sakit" ancam seulgi tajam bikin ketiganya mengangguk patuh.
gila aja. pukulan seulgi waktu itu aja meninggalkan biru keunguan di tubuh mereka.
"kami paham nona .."
"Seulgi, nama gue seulgi" sambar seulgi yang dijawab anggukan oleh ketiga pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅡ HER ㅡ ✓
Fanfic"gue maunya Prince bukan Princess" . gxg - start : 29 Maret 2022 - end. : 17 Agustus 2022
