ㅡ delapan puluh

1.2K 224 13
                                        

































"anjir susah sinyal disini" keluh Jisoo yang meratapi ponselnya sinyal yang ilang-ilang.  dia udah berniat buat manjat pohon demi sinyal tapi wendy buru-buru cegat dia.

sebagai bestie, wendy masih mau ngelindungi image dewi fisipnya itu.

"sok-sokan lo butuh sinyal, emang ada ayang?" tanya wendy tajam yang mendapat middle finger up dari jisoo.

mereka udah sampai di desa tempat KKN. selain satu kelompok, Jisoo, Wendy dan Seulgi kebagian sekamar. saat ini mereka lagi menyusun barang-barang bawaan.

"pedes banget omongan lo"

"makanya, ini bantuin gue nyusun koper lo tapir, berat banget bawaan. di usir bunda Dara lo?" keluh wendy menarik koper jisoo.

"si buaya buntung kalo ngomong tajam banget kek silet. yakali gue diusir" cibir Jisoo. "bantuin kali wen, lo mah pelit banget sama gue" lanjutnya yang nunjuk ke koper warna ungu ngejreng hadiah dari irene itu.

seulgi gak menghiraukan duo ini, dia fokus sama kerjaannya yang nyusun barang yang diperlukan nanti. sisanya dia taruh dalam koper lagi lalu tidur karena perjalanan mereka panjang banget.

























"cobain ini deh Rene, enak loh" kata Jasmine menyodorkan sesendok eskrim didepan irene yang menatapnya jengah.

jasmine entah datang darimana, menghampiri irene yang lagi jalan-jalan dan entahlah, mereka malah mampir di kedai es krim deket taman.

"saya punya es krim sendiri" tolak irene lalu mengalihkan pandangannya ke arah danau buatan di samping kiri mereka.

Jasmine tersenyum kecil melihat sisi wajah irene yang tak berubah sama sekali. irene tetap gadis cantik namun terlihat dingin. dulu, Jasmine susah buat deketin irene karena anaknya jarang ngomong dan aura dinginnya benar-benar bikin gak nyaman.

temen-temennya bahkan dulu bilang Jasmine gila karena berharap bisa deket irene, tapi apa? bukan cuma deket, tapi Jasmine berhasil memenangkan hati gadis dingin ini dulu.

"eskrim kamu cair kalo liatin saya terus" tegur irene tanpa melihat Jasmine. tanpa ngeliat pun, irene udah tau kalo wanita itu pasti lagi liatin dia.

"gak bisa," tolak Jasmine pelan, "kamu terlalu cantik buat gak diliatin" ucapnya yang mendapat decihan dari irene.

gadis cantik itu berdiri dari tempat duduknya dan diikuti Jasmine di belakang. wanita itu terus mengikuti kemana kaki Irene melangkah dengan senang.

"kamu gak punya kerjaan lain selain ngikutin saya?" tanyanya irene jengah.

"ngikutin kemana kamu pergi itu kerjaan aku, biaㅡ"

"kamu istri orang Song Jasmine" potong irene dingin membuat Jasmine terdiam.

"dan bagi saya, kamu hanyalah orang asing. jadi saya minta kamu untuk berhenti dan jangan bikin saya tambah muak sama kamu" ucap irene dingin.

Jasmine menatap Irene lalu membawanya kedalam pelukan yang membuat irene dengan cepat mendorong tubuh wanita ini.

"jangan melewati batas Song Jasmine!"

"kalo dengan melewati batas aku bisa bareng kamu lagi, aku akan lakuin Rene"

"gila!" maki irene yang membalikkan tubuhnya mau pergi karena ngomong sama Jasmine gak ada gunanya buat irene.

baru kaki irene melangkah, tubuh belakanganya peluk Jasmine membuatnya terdiam. tangan wanita itu melingkar di perutnya.

"aku masih cinta sama kamu Rene" ungkap Jasmine membuat irene melotot.

cinta?

wanita ini benar-benar gila pikir irene.

"dihati aku masih ada nama kamu, aku pengen kita kayak dulu lagi"

Irene mendorong kuat tubuh Jasmine lalu menampar pipi wanita keras.

"GILA!" bentak Irene marah. "kamu yang ninggalin saya, kamu juga mau kayak dulu?? are you insane Song Jasmine?" tanyanya tak percaya.

Irene bahkan menyebut namanya sebelumnya menikah.

"sadar diri kamu itu udah jadi istri orang! dan kamu dengan enteng bilang gitu ke saya??" irene benar-benar marah sekarang, "kamu pikir aku cewek apaan?"

"aku akan cerai in suami aku buat kamu, aku gak pernah cinta sama dia"

"THEN HOW ABOUT YOUR CHILD JASMINE??!!!" teriak Irene. "kamu pikir saya akan kembali sama kamu? jangan bermimpi" katanya rendah.

"kenapa? karena seulgi? karena gadis itu kamu nolak aku? iya?" tanyanya sinis, "dia gak pantes dapetin kamu! kamu itu cuma milik aku Irene!"

"kamu benar-benar udah gila"

irene beranjak buat pergi tapi lagi-lagi omongan Jasmine menghentikannya.

"kamu pikir seulgi juga suka sama kamu?" tanyanya cepat. "kamu pikir dia belok kayak kamu Rene? gak. sama sekali gak Irene"

irene diam gak menanggapi omongan Jasmine. gadis itu berbalik untuk pergi dari sana tapi Jasmine mencekal kuat tangannya membuat Irene kaget

"kamu tau? dia disana bareng mantan tunangan kamu Rene. dia bareng Suho"

irene menyerngit, "ngomong apasih kamu, lepasin tangan saya" kata irene jengah tapi jasmine menggelengkan kepalanya.

"itu fakta Rene. dia disana bareng Suho. mereka selalu berdua dan kamu pasti gak tau itukan?"

irene menatap mata Jasmine lalu menarik paksa tangannya, "omong kosong kamu nggak ngaruh buat saya"

"aku gak ngomong kosong Rene. dia emang bareng Suho disana. kalo kamu gak percaya aku punya buktinya" kata Jasmine meyakinkan irene.

"terserah kamu mau ngomong apa" kata irene mendorong jasmine mundur darinya, "saya gak peduli" lanjutnya lalu pergi dari hadapan Jasmine yang mengusap rambutnya ke belakang kesal

"kang seulgi sialan!"





























Irene merebahkan tubuhnya di kasur. layar ponselnya menyala menampilkan pesan masuk dari seulgi yang minta maaf karena baru balas pesannya.

irene menatap langit kamar bernuansa putih itu. ucapan Jasmine tadi sebenarnya mengganggu pikirannya. Suho bareng seulgi? gimana bisa?  dan juga jasmine ada benarnya. seulgi itu anaknya straight dan setau irene, seulgi selalu bilang kalo dia maunya prince bukan princess.

Irene memejamkan matanya buat tidur biar gak terlalu memikirkan omongan Jasmine itu. baru dia mau tidur, ponselnya berdering dan nomor asing menelponnya. Irene menyerngit bingung lalu mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"sorry sebelumnya, ini Irene bukan?"

irene menyerngit bingung, dia liat sekali lagi nomor itu.

"iya benar, siapa?"

"lo bisa jemput yoohyeon gak? anaknya lagi mabok di bar  DreamS"

Irene memejamkan matanya. dia liat jam sekarang juga jam 2 malam dan irene merutuki yoohyeon yang masih diluar jam segini.

"saya gak ada hubungannya sama dia" ketus Irene yang gak mau peduli sama yoohyeon.

"tapi nama lo dikontraknya 'kak Irene galak', lo pasti kakaknya kan? bawa adek lo pulang sebelum dibungkus anak-anak sini" kata orang itu datar lalu mematikan panggilan sepihak membuat irene kesal. dia gak mau terlibat apapun dengan anak itu. mata irene ngeliat lagi jam lalu membaringkan tubuhnya.

"terserah"

katanya lalu memejamkan matanya untuk tidur.  gak mau peduli juga tentang yoohyeon

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang