ㅡ sembilan tujuh

1.2K 245 22
                                        

Irene mematikan ponselnya menolak untuk dihubungi siapapun termasuk seulgi, pacarnya itu. dia cuma duduk di balkon kamar villa milik nyonya Lee. diluar sedang hujan membuat irene menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal.

"Irene" panggil nyonya Lee lembut. dia tau perasaan Irene saat ini gimana.

"kamu mau sarapan sesuatu?" tanyanya mengusap kepala gadis cantik itu. matanya bengkak karena terlalu banyak menangis kemarin.

"boleh saya minta apel?" pinta irene yang dijawab anggukan kepala dari nyonya Lee.

"apapun itu, mama bawain buat kamu" katanya

"bisa minta Jiu yang anter?" irene menoleh menatap wanita yang tersenyum hangat untuknya.

nyonya Lee mengusap kepalanya, "Sure, Jiu yang akan anter, kamu gak minta yang lain?" tanyanya lagi. irene menggeleng lemah membuatnya memeluk gadis rapuh ini.

"everything will be ok, Mama akan selalu ada disamping kamu" katanya lembut.

Jiu mendorong pelan pintu kamar Irene. gadis blonde itu tetap dengan pakaian kerjanya dengan membawa nampan berisi buahan yang minta irene dan makanan lainnya yang disuruh nyonya Lee.

irene yang menyadari kedatangan Jiu hanya menyuruhnya duduk di samping.

"kamu punya keluarga?" tanya irene tiba-tiba membuat Jiu yang tadinya hanya diam, melihat kearahnya.

"saya punya ayah, ibu dan satu adik"

irene mengangguk lalu membenarkan posisi selimut yang membalut dirinya itu.

"kamu deket dengan keluarga kamu?"

pertanyaan irene itu gak langsung dijawab oleh Jiu.

"jika saya sedang off bekerja, saya menyempatkan diri buat ketemu mereka. karena nyonya Lee tinggal di LA, saya harus bolak balik NY dan LA untuk bertemu dengan mereka" terang Jiu yang melihat Irene menyunggingkan senyum kecilnya.

"saat saya ketemu kamu di rel kereta api dulu, sebenernya saya saat itu sedang melarikan diri. saya gak mau tinggal di sana meskipun saya terbiasa dengan sendirian. saya mencari jalan pulang ke Indonesia tapi saya gak punya uang" cerita Irene mengeratkan pegangannya pada selimut itu. kalo diinget waktu itu dia agak konyol juga. mau pulang tapi gak tau arah.

"melihat kamu yang tersesat dan menangis di rel kereta, saya merasa iba. usia kita gak terpaut jauh dan saya kurang fasih berbahasa Inggris saat itu" ingat Irene.

"tapi karena saya bertemu dengan anda, saya akhirnya bisa berkumpul dengan keluarga saya lagi nona. saya gak tau kalo malam itu bukan anda yang saya temui" balas Jiu.

dia hampir masuk rumah bordir karena sudah 3 hari berpisah dengan keluarganya. gadis itu tersesat saat pergi bersama keluarganya. saat itu, dia sama sekali gak punya duit dan ketemu dengan Irene yang ternyata melarikan diri di ujung rel dengan tas di punggungnya.

"dan setelah bertahun-tahun, saya ketemu lagi dengan kamu yang ternyata bekerja untuk ibu kandung saya. terimakasih sudah melindungi saya akhir-akhir ini, Jiu" ucap Irene menoleh ke Jiu yang juga menatapnya tersenyum kecil.

"itu udah jadi tugas saya nona. saat nyonya Lee pertama kali memberikan saya tugas ini, saya kaget karena saya merasa anda gak asing ternyata benar, kita pernah bertemu. anda dan nyonya Lee seperti malaikat penyelamat untuk saya" ucap Jiu tulus.

keduanya diem lagi mendengar suara hujan yang turun.

"kak irene" panggil Jiu yang bingung gimana menyampaikannya. "saya ketemu dengan seulgi hari ini, dia menanyakan anda pada saya"

ㅡ HER ㅡ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang