...
Cuaca dengan cepat berubah ketika mereka melawan arah peta. Perlahan batu-batu besar, perbukitan, serta pulau-pulau kecil di telan kabut. Jake yang tidak pernah menelusuri jalan baru apalagi Kepulauan Congealed itu sedikit khawatir.
Takut jika arahan Juward salah dan berakhir membuat mereka mati di tengah samudra.
Berbeda dengan mimik Jake, Arienne tetap tegap memandang lurus. Membiarkan rambutnya disapu angin dan tersibak ke belakang sangking kencangnya.
"Apa ini tidak terlalu nekat? Maksudku, jalan yang kita ambil memang jarang dilalui. Tapi ... Apakah aman?"
Juward memegang kemudi dengan baik, tapi matanya selalu tidak bersahabat saat bertemu dengan Jake. "Kau sendiri bilang tidak ingin keluar uang, mengapa kau sangat peduli? Duduk dan diamlah."
"Hei, coba kau lihat ombaknya! Mereka semakin ganas, apa kau tidak takut ombaknya membantai kita? Kapal ini tidak sekuat yang terlihat."ketus Jake sembari mendengus kesal.
Ya, ombak dari tiga jam yang lalu semakin ganas. Namun, beruntung kapal ini punya pondasi yang lumayan kuat sehingga mereka tak berakhir tenggelam. Sepertinya Jake salah memilih kapal, karena ia pikir itu cukup untuk Arienne kabur, bukan betulan melaut mencari Kakaknya itu.
Juward memang bilang, melewati Congealed akan menjadi jalan pintas, tapi bukan berarti sampai di sana adalah hal yang mudah.
"Contoh Nona Arienne, dia bahkan tetap tenang meski ombak berdatangan!"sarkasnya kepada yang lebih tua, setidaknya Jake harus melatih kesabarannya mulai sekarang. Mari pandang Juward sebagai rekan kerja, sebagai sesama kru kapal yang tidak seberapa ini.
Jake tidak begitu yakin kalau Arienne setenang ini, bahkan kejadian dua hari yang lalu masih terpajang dalam album memorinya. Pasalnya wanita ini adalah seekor anak singa, ketika ada yang akan merampas sesuatu darinya. Ia akan mengejarnya sampai dapat. Sedikit ambisius dan tangkas.
Baru saja akan ikut berdiri memandang ombak saling berbenturan. Rahang Jake lemas seketika, dilihatnya wajah pucat Arienne dengan pipi bulatnya.
Oh, rupanya gadis ini sedang menahan muntah.
"K-kau mabuk?!"
Sedetik kemudian Arienne membuang barang menjijikkan itu ke laut lepas, Jake menepuk punggungnya berkali-kali.
Melihatnya, Juward melemaskan wajahnya. "Aku tarik kembali ucapanku."ucapnya dengan nada datar.
...
Arienne kemudian tepar di lantai kayu itu, disampingnya Jake berjongkok. "Kau ini mau melaut mencari Kakakmu, tapi kau saja mabuk laut? Apakah rencanamu akan masuk akal, hei, Nona muda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...