...
Setelah ledakan tak terduga dari Juward, para perompak dilempar ke atas melalui pusaran air. Perlahan meninggalkan salah satu tempat ajaib yang sudah lama mati.
Namun sebelum itu, para siren yang tersadar akan egonya pun meminta maaf. Menyumbangkan dorongan yang akan membantu mantan penjaganya melihat ke depan.
Kewajiban tentu harus dijalani, tapi perihal itu sudah tak perlu disimpan hati. Merelakan kepergian Sang Penjaga yang begitu dikagumi, Jowel menuangkan air mata terakhir pada Telaga yang tak lagi berfungsi. Egois rasanya jika tetap memaksa Juward tinggal, bercengkrama seperti dahulu kala.
Nyatanya para siren itu saling sayang, cara mengungkapkannya saja tidak pernah terang.
Gadis yang menjabat sebagai kapten diam-diam menanyakan sesuatu pada Poseidon sebelum pria agung itu kembali ke asalnya. Mengorek keterangan dari keberadaan kakaknya, namun seperti menyembunyikan sesuatu, Poseidon memilih diam lalu hilang begitu saja.
Lagi, kebenaran yang semesta punya menjadikannya misteri.
Kini bajak laut Caspian mengangkat jangkarnya. Kembali maju dengan bagian yang utuh, dan mungkin bertambah satu.
Sebelumnya suasana yang ada tidak pernah terasa secanggung ini. Si Penghangat Suasana saja memilih hening daripada menceritakan lelucon konyol yang biasa ia lambungkan.
Semuanya berjarak, dan yang paling buruk adalah jarak mereka dengan manusia setengah siren itu. Mereka harusnya senang karena navigator memutuskan untuk kembali, tapi rasanya ada sesuatu yang membuat kelompok itu canggung.
"Khem! Hei, Juward! Kau tidak ingin meminta maaf? Mulut tajammu bisa saja membawamu ke Neraka, loh!"
Baik Demian, Jake, maupun Pierre hampir terjatuh karena keberanian gadis itu yang menyinggung pernyataan sensitif. Suasana yang tadinya canggung malah berubah tegang.
Juward sendiri tidak berani mengangkat kepalanya. Kalau mereka terus diam-diaman seperti ini, tidak ada yang bisa diperbaiki dalam hubungan mereka. Arienne harus secepatnya membuat mereka berbaikan.
Demian dengan cepat berkata, "Tidak perlu, dia sendiri tengah marah saat mengatakannya. Tidak sepenuhnya salah." Aksi rendah hati itu mendapat tatapan iblis dari Arienne. Maksudnya, dia sudah memberanikan diri bersuara. Membuat Juward bicara dan berbaikan dengan masing-masing anggota, bisa-bisanya laki-laki itu berucap ringan.
"Demian, kau itu bukan bangsawan pungut. Meski kau tidak diinginkan sekalipun kau sudah menjadi bagian dari kami, jadi aku tidak mau seseorang berkata seperti itu. Makanya Juward, kau harus meminta maaf. Kata-katamu tidak baik, mengerti?"
Demian sempat terkesima karena gadis itu melayangkan kata seolah dirinya begitu berharga. Kata-katanya familiar meskipun tidak sepenuhnya mirip dengan pernyataan terakhir sebelum mendiang Elyann pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...