...
Ruangan sunyi dan lembab, hanya debu yang menemani setiap sudutnya. Ruangan itu hanya dijaga oleh satu penjaga, yang sudah bekerja lama untuk keluarga Scoviet. Ia dipercaya melakukan tugasnya di sini, namun meski merasa berat hati, penjaga itu tetap melaksanakan perintah tuan barunya.
Tok, tok, tok!
"Pak, tolong, pak! Mayatnya hidup lagi!!"
Dari balik lubang─satu-satunya celah yang digunakan untuk berkomunikasi dikarenakan ruangan di dalam cukup kedap suara. Demian berteriak keras disertai kepanikan dalam nadanya berbicara.
Penjaga pun diam-diam berbalik untuk memastikan, "Ada apa di sana?"
"Ada mayat hidup! Aku sungguhan, kalau tidak percaya,.lihatlah ke mari!"
Penjaga tersebut merematkan tombaknya, membuka pelan pintu kayu yang tebal itu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Lalu tangan gesit dari dalam ruangan langsung membuka pintunya lebar-lebar, cahaya dari lentera yang terpajang di depan pintu masuk begitu saja. Menampakkan tumpukan mayat dan seseorang yang berdiri dengan tertatih-tatih.
Demian merentangkan telunjuknya ke arah orang itu, penampilannya kotor dan bersimbah darah. "Lihat, kan? Mayat hidup!"
Namun, saat penjaga itu hendak mendekati yang disebut mayat hidup, mendadak pandangan menjadi gelap. Seseorang mendekap kepalanya dengan kain basah, "Sekarang!"
Prang!
Botol dari gelas kosong itu pecah menjadi kepingan besar saat berhasil mengenai kepala sang penjaga. Orang yang tengah bertugas itu pingsan begitu saja.
"Kerja bagus, bangsawan buangan!"
"Aku punya nama!"
Juward bersembunyi di balik kegelapan untuk membekap kepala penjaga dengan kain, lalu Demian akan memukulnya dengam benda itu. Dan sebagai peralihan sejak awal, mereka meminta Jake berpura-pura menjadi mayat hidup. Mukanya terlihat masam setelah rencana mereka sukses besar, ia melepas kemeja tipis milik mayat yang sudah tak bernyawa, lalu mengelap tubuh kotornya. "Cih! Gorila betina itu akan memintaku untuk mandi seratus kali, pasti!"
"Akan aku laporkan kau memanggilnya gorila." Juward mengangkat ujung bibirnya. Urat di kepala Jake muncul, ia menggertakan giginya. "Kupikir kau akan menyuruh Demian yang menjadi zombie!"
Mereka berancang-ancang untuk memulai perkelahian, Demian menggeleng. Kemudian menarik keduanya untuk keluar, "Cepat tinggalkan tempat ini, dasar bodoh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...