...
Mata Carsein membelalak. Ia tak bisa menyingkirkan ataupun membuat pelindung seperti yang seharusnya. Di saat mereka menunduk, hanya ada Carsein yang berdiri. Sisa reruntuhan yang belum sempat ia hilangkan dengan sihirnya akan menimpa mereka.
Mereka tak bisa berbuat banyak, berdiri saja rasanya sudah tidak sanggup.
Arienne memejamkan matanya sembari memeluk kepala North kuat-kuat. Jake memeluk pangeran es itu dari samping, seakan tak mau membiarkan rekannya terluka lagi meskipun diri sendiri sama keadaannya.
Darah dari hidung penyihir itu keluar ketika memaksakan sihirnya untuk kembali membantu. Tangannya merentang ke arah perampok itu, sampai akhir ia akan tetap menyelematkan mereka sebagai penembusan dosa.
Udara seakan mencekik lehernya, cahaya ungu yang sedikit menyala redup-redup itu berusaha menggeser bajak laut itu ke arah lain.
Zlep!
Juward yang tengah menutupi Ayss dari batu-batu yang akan jatuh itu menatap Penyihir itu dengan panik. Meski ia juga dipindahkan ke tempat lain, ia tidak membiarkan dirinya hanya duduk manis melihat bagaimana batu itu akan menimpa si penyihir.
"Carsein!"
Ia meninggalkan siluman anjing yang hanya menatap sayu ke mana kakinya melangkah. Walaupun satu batu yang cukup tajam berhasil mendarat pada kening Carsein, Juward tetap berlari ke arahnya.
Dia memang salah terlalu memperlakukan Carsein begitu buruk hanya karena sebuah rasa curiga. Ia tahu kecurigaan itu benar, tapi melihat betapa kerasnya Carsein berusaha. Juward merasa kesal, seperti melihat dirinya dulu saat berusaha melawan armada itu sendirian.
Waktu seakan melambat. Alisnya mengerut, tangannya berusaha menarik jubah itu agar ia ikut menjauh.
Carsein merentangkan tangannya, memejamkan matanya. Seakan sudah siap menerima setiap luka yang akan menghiasi tubuhnya.
Juward menggertakan giginya.
Bruk!
Karena larinya terlalu menunduk, Juward terjatuh setelah berhasil meraih sutra hitamnya.
Punggung Carsein menabrak lantai bukit. Manik ungu tanpa bintang itu terbuka, sedikit terkejut oleh kedatangan Juward yang tiba-tiba.
Carsein melebarkan matanya saat tahu satu bebatuan akan menimpa Juward. Penyihir itu akan menyingkirkan Juward, tapi terlambat. Punggung laki-laki itu dijatuhi bebatuan bertubi-tubi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...