[Telah diterbitkan]
Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Kalian tidak lapar?"
Sebenarnya karena terlalu serius dengan perjalanan, mereka lupa fakta bahwa mereka belum makan sekitar dua harian. Terakhir kali Arienne hanya memakan Cinnamon Toast, dia merindukan Apel Bella─temannya yang di Pulau Mercene.
Tidak ada binatang untuk diburu, ataupun pulau kecil yang terlihat. Benar-benar lautan lepas dengan langit yang terbentang luas. Tidak ada burung yang melintas, hanya ada air yang tenang, terkesan misterius. Setidaknya tidak ada ombak yang akan membuatnya mabuk.
Yang dapat mereka lakukan sembari bertemu tanda merah adalah ...
"Memancing!"
Entah dari mana kail pancingan itu ada pada Jake, laki-laki itu kalau tidak meneropong pasti membongkar barang-barang kapal. Terkadang dia menemukan sesuatu yang berkilau dan nyimpannya di kantong. Jangan heran, dia masihlah seorang bandit.
Apa mungkin ada ikan yang berada di kawasan ini? Mereka saja tidak tahu, sudah melewati peringatan atau belum. Selagi menunggu kode dari Juward, Arienne juga membongkar barang-barang kapal. Yang dicarinya adalah senjata, dia memang perempuan tapi tidak ada salahnya ikut melawan, bukan? Banyak juga tokoh-tokoh perempuan dan wanita yang dikenal dengan ketangguhannya.
Itu membuktikan perempuan tidak selemah yang terbayangkan, mereka juga bisa melakukan apa saja untuk mempertahankan harga dirinya. Apalagi menjadi ketua divisi, ataupun petarung. Arienne juga pernah mendengar ada bajak laut yang seluruh anggotanya adalah perempuan. Ia penasaran, apakah dirinya juga bisa setangguh mereka?
"Aku tidak ingat kau bisa memanah, Nona."
"Diamlah, Jake."
Pedang terlalu berat untuknya, mungkin memanah tidak buruk juga. Setelah berpikir demikian anak panahnya hampir menancap celana North. Entah kenapa anak panahnya melesat ke sana, padahal dia ingin memanah tiang kapal.
"North, kau bisa memanah?"
Menyebalkan rasanya melihat North dengan mudah mengenai titik yang Arienne lingkari. "Tolong ajari aku secepatnya!" North mengangguk.
"Tidak ada ikan di sini. Bagaimana jika kita memakan Ayss saja?" keluh Jake. Arienne melotot dan tak sengaja melepas panahnya, melesat mengenai titik lingkaran. "Tidak boleh!"
Oh, ya. Mereka sepakat menamai anjing yang masih mendengkur itu dengan Ayss. Terlalu keren untuk seekor anjing, tapi tentu saja Arienne tidak tega memakannya. Kalau rusa, ikan, belut, bebek, burung, masih bisa dibicarakan. Kalau anjing ...