...
Zlep!
"Hah! Hah ...." Laki-laki itu langsung menghembuskan napasnya setelah tertahan beberapa detik.
Ia meraba sekitar karena pandangannya seakan buta. Tidak ada dedaunan, ataupun tanah kering yang tadinya ia tapaki. Semuanya hitam pekat, bak mentari di telan malam.
Kemudian muncul goresan merah di udara. Manik hitam itu tersentak.
"Oh, tidak ... R─Reliquia hitam?" Ucapnya tak percaya. Tadinya Ethan berpikir akan mengalihkan pandang, menolak tulisan kuno itu masuk ke dalam pikirannya. Namun, auranya begitu kuat. Dua nama disebutkan dengan huruf paling besar.
"Scylla dan Charybdis? Tunggu sebentar," Bibirnya terbuka pelan. Ia merasa ada sesuatu yang melubangi kepalanya, seperti ada yang kosong. Sesuatu yang hilang dari memorinya. Bagian terpenting yang sejak dulu ada, seperti dihilangkan.
"Aku seperti tidak mengenalnya, nama itu asing, tapi ada sesuatu yang mengikatku," ujarnya sembari menahan denyutan di kepala. Semakin ia berusaha menggali ingatannya, rasa peningnya semakin menjadi-jadi. Kepalanya serasa akan pecah.
"Charybdis ... Apa yang ini yang tidak asing?" Ia mengeratkan matanya. Namun, tidak ada petunjuk yang ia dapatkan dari ingatannya yang terkunci.
"Scylla, apa aku mengenal yang ini?" Matanya terpejam rapat-rapat. Berusaha keras mencari bagian dari ingatannya yang seseorang coba sembunyikan.
Alis Ethan menyerit. Ada satu cahaya yang menerangi, padahal saat ini laki-laki itu tidak membuka matanya. Lama-kelamaan cahaya itu melebar, bagian tengahnya memperlihatkan satu sosok wanita dengan senyum menawannya. Ini ... seperti ingatan seorang bayi. Ethan dapat melihat tangan kecil di kedua sisi itu menarik pipi wanita itu. Kemungkinan mereka adalah anak dan ibu. Wajah wanita itu tidak terlihat jelas.
Satu hal yang membuatnya tersadar. Latar dari gambaran di kepalanya adalah ... Rumah keluarganya. Aneh sekali, bahkan Ethan melihat satu pria yang mendekat. Pria itu mirip seperti ayahnya, Welson.
Tiba-tiba ada gumpalan yang naik ke lambungnya, menuju tenggorokan. Mata Ethan terbuka lebar, ia kaget. Lalu berlutut untuk memuntahkan isi perutnya.
"Uhuk! Uhuk!"
Tubuhnya bergetar. Cairan kental berwarna hitam bergelinang di bawahnya.
Srek!
Bak cakaran iblis yang menggores pahatan Yang Hitam, satu nama terukir mengerikan. Bulu kuduknya berdiri tegap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...