12 : Empty soul

3.2K 812 119
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Neffara, kita harus segera pergi dari sini. Kapal Dufo sudah mendekat, itu artinya mereka akan tetap berperang."

"Tidak. Aku harus menyimpan tenagaku untuk melahirkannya nanti."

"Ayolah, aku tidak sampai hati melihatmu begini!"

Qesia meneteskan air matanya, dari masa perbudakan rakyat Dufo, ia berhasil menyembunyikan sahabatnya dari para tentara. Akan lebih sadis jika mereka tahu Neffara sedang mengandung Sang Buah Hati. Maka dari itu ia menyembunyikan Neffara di dalam Goa.

Pipi Neffara sudah menirus akibat tidak mendapatkan makanan dengan tepat waktu. Ia berusaha tetap makan walau hanya tiga hari sekali. Setidaknya ia harus menjaga kesehatan bayinya.

Suara meriam dan ramainya korban berjatuhan. Membuat keduanya gemetaran. Kemungkinan mereka selamat adalah 5%.

Kalaupun perangnya usai, apakah ada yang mengirimkan bantuan dan pertolongan? Bahkan ia takut jika Goanya runtuh dan menimpa mereka.

"Qesia... sakit sekali... perutku rasanya mau pecah..." Dengan susah payah Neffara membuka bibirnya yang sudah pucat pasi.

"Neffara, aku akan mencari bantuan! Tunggu, sebentar saja! Tolong bertahanlah!" Wanita dengan kulit sawo matang itu berlari keluar Goa,  meminta tolong kepada siapapun yang lewat. Namun, yang ia saksikan hanyalah pertumpahan darah. Tangis di mana-mana, dentuman yang memekakkan telinga, serta tenda-tenda yang terbakar.

Semuanya berada dalam kekacauan.

Qesia begitu panik. Lalu tangannya ditarik oleh seseorang, dia adalah tentara Dufo! "Ke sini, tolong!"

"Tapi, Pak! Sahabatku masih ada di dalam Goa, tolong selamatkan dia!!"

"Tidak ada waktu, Nona! Kita harus bergegas!"

Qesia menggeleng kuat, tapi tentara itu langsung menggendongnya ke kapal. Wanita itu berteriak kesetanan, hatinya benar-benar tak rela. Rakyat Dufo yang lain berusaha menahannya agar tidak jatuh ke laut. Tangisnya terdengar begitu pilu.

"NEFFARRAA!!!"

Sementara di dalam Goa, seorang Ibu berhasil melahirkan anak pertamanya sekaligus anak satu-satunya.

"Congealed, Pulau yang sungguh mulia. Terima kasih, berkatmu aku tidak pernah ketahuan. Berkatmu, aku bisa melahirkan dia. Lihat, bayiku begitu sehat..."

"Namanya adalah... North... karena Congealed berada di utara... berarti dipelajari dan dikuasai. Aku ingin kau belajar banyak hal... bagus, kan? North sayang... anak ibu kuat..."

SCYLLA'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang