...
Bau matahari dari rambut merah jambu itu menyerbak ke mana-mana. Bayangan dari tubuhnya menutupi sebagian peta, mata rubah itu hilang bersamaan senyum yang menghiasi wajah manisnya.
"Peta lama, ya? Mau kuberi sedikit perbaikan?"
Juward mendecih tak suka, tak berniat menoleh sedikitpun. "Tidak perlu." Carsein murung karenanya.
"Aku menawarkan kebaikanku, loh!" Mata rubahnya menatap sengit.
"Dan aku menolaknya," ucapnya dengan nada yang tak kalah sinis. Juward menoleh, membalas tatapan Carsein. Kini hanya ada kilatan petir di antara kedua mata mereka.
Pemuda dengan wajah manis itu mencoba mengakrabkan diri, tapi terkadang cara mereka menyambut seseorang sudah seperti musuh bebuyutan. Bahkan setiap anggota tidak pernah absen untuk berkelahi entah apapun penyebabnya.
"Kau sedang apa, Nonaaa?" Carsein senang mengayunkan caranya berbicara. Atau mengisi kalimatnya dengan perasaan gembira.
Satu-satunya gadis di sana sedang mengasah serpihan batu dengan ujungnya yang tajam. Beberapa kayu dipotong sedikit tipis agar ringan di tangan. Nantinya akan diikatkan dengan batu tersebut, mencoba membuat anak panah baru.
Arienne langsung bergeser memberi jarak. Laki-laki ini terkadang susah sekali dibaca, kalau tiba-tiba dia menjadi seperti anak iblis, Arienne akan melemparkan batu-batu itu ke kepalanya. Gadis itu belum bisa memastikan niat dari penyihir yang entah dari mana tahu namanya. Ia pikir penampilannya saja yang manis, tapi isi kepalanya tidak.
Gadis itu berpikir bahwa Carsein mungkin tidak sepenuhnya buruk, ia memerhatikan. Saat Pierre hendak memukulnya, seharusnya Carsein bisa mengelak dan membalas anak Poseidon itu dengan mudah. Tapi diluar dugaan laki-laki itu tidak melindungi diri sama sekali. Dan tidak mungkin Pierre akan berteman dengan orang-orang yang merugi.
Sosok Carsein masih abu-abu.
Sebelum gadis itu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Carsein, rupanya laki-laki itu sudah hilang dari hadapannya. Malah beralih menyapa seekor anjing yang bersembunyi di pangkuan North.
North menepis tangan Carsein yang hendak menyentuh peliharanya. Mata peraknya menyipit sembari menarik Ayss ke pelukannya.
"Kau bersikap seolah aku akan memakannya?!" Carsein menunjuk Ayss dengan tanda seru di kepalanya.
North tersentak, "Kau akan memakannya?!"
"Bleh, daging siluman itu tidak enak!" Tangannya membentuk gestur dan mengibaskan ke lehernya. Lalu lidahnya keluar dengan ekspresi tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...