36 : You're my lil bro, remember?

2.3K 718 137
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Wewangian dari lilin yang dinyalakan memanjakan indera penciuman, menambah suasana hati seorang wanita yang akan menjadi ibu itu menjadi lebih baik. Ia tak henti-hentinya mengelus perut bundarnya dengan lembut, menunggu sang ayah dari si buah hati datang.

Cleck

"Harrison?"

Ekspetasinya buyar ketika melihat tangan mungil itu muncul dari sela-sela pintu. Ia mengintip malu-malu kepada ibunya sendiri, "Ibu ... apa adik sudah lahir?"

"Ah, rupanya Delbert. Ke mari, Nak." Senyum terbit di wajahnya, menghiasi keindahan yang Tuhan berikan. Anak manis itu berjalan cepat dan menghamburkan dirinya pada pemilik kasih. Dia mencium dan menggosokkan pipinya pada kulit perut ibunya, Elyann hanya bisa tergelitik menyaksikan tingkah menggemaskan dari anaknya.

Tangannya terulur untuk mengusap pelan rambut halus milik Delbert, hanya ada kehangatan di relung hati masing-masing. Kedamaian menjaga sekeliling, disertai gembira yang tak dapat mereka kira. "Kapan aku bisa menggendong adik, Bu?"

Elyann memiringkan kepalanya untuk melihat wajah bercahaya Delbert sepenuhnya, "Secepatnya, sayang. Sekarang waktunya untuk tidur, ayo beranjak ke kamarmu, Delbert," tutur ibunya dengan lembut. Seperti alunan piano di keheningan, seperti mantra penghantar tidur, mata Delbert sayu seketika. "Hehe, bu!" Tangan kecilnya mengetuk keningnya, mengode untuk mendapat kecupan.

Chuu...

Delbert tertawa geli kemudian berlari ke arah pintu dan melambai sebelum benar-benar menutupnya.

Dari jendela, dewi malam menyapa. Mata birunya berkilauan, wanita itu ingin sekali bertemu dengan suaminya. Karena sibuk oleh kewajibannya sebagai pemimpin, Harrison jarang mengunjungi kamarnya juga bermain dengan Delbert. Wanita itu penasaran, bagaimana reaksinya ketika istrinya datang malam-malam ke kantornya?

Apakah suaminya itu akan khawatir? Marah? Atau terkejut lalu memeluknya? Elyann begitu mencintainya, tak rela jika detik-detik kelahirannya Harrison malah terlambat akibat terlalu sibuk.

Baru saja Elyann bersiap untuk keluar, pintu utama di dekat ruang tamu itu terbuka. Bayangan dua orang saling merangkul itu akhirnya diterangi oleh sinar rembulan. Menampilkan suaminya yang tengah membawa seorang wanita lain di mansion keluarga. Kedua wanita itu kini seperti cermin, mereka sama-sama tengah hamil besar.

"Apa maksud semua ini, Harrison?"

"Elyann ... aku nikah siri. Maafkan aku, tapi aku akan mempertanggung jawabkan semuanya."

SCYLLA'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang