...
Seseorang bertanya pada Jake lantaran wajahnya hampir mirip dengan yang dicari. Sebenarnya poster ini sudah lama menempel, hanya saja penjahatnya belum tertangkap.
Di sinilah dengan keringat dingin yang mengalir deras. Ia menarik ujung jas hijau gelap milik Juward, namun laki-laki yang lebih muda itu malah menepis tangannya. "Diamlah, aku tengah membaca."
Rasanya Jake ingin membenturkan kepala Juward ke lapisan papan, tapi nanti malah seperti penjahat sungguhan. "Pstt, Ju!"
Karena Juward tak mau memperdulikannya, Jake mengambil poster itu dari papan. Memasukannya ke dalam kantong, "Ehm, aku pinjam ini. Sepertinya wajahnya tidak terlihat asing, mungkin aku akan menemukannya! Hehehehe.."
Orang itu mengamati mimik wajah Jake, laki-laki itu tengah tersenyum lebar berusaha menghilangkan rasa gugupnya. Salah satu orang Romani itu ikut tersenyum kemudian mengangguk, "Baiklah."
Detak jantungnya kembali normal, ia segera menarik Juward dari keramaian. Urat di kepala Juward bermunculan, "Apa-apaan kau ini? Aku belum selesai membaca!"
Telunjuk Jake menutup mulut tajam milik Juward, bandit itu berbisik pelan. "Poster buronanku ada di sini..."
Dengan cepat Juward menggigit telunjuk Jake, "HEY!"
Saat itulah semua mata menuju pada pertikaian kecil mereka. Jake langsung menutup mulutnya rapat-rapat dan temannya yang menggigit jarinya itu mulai merasa tidak beres.
"Suaramu terlalu lantang, bodoh!" bisik Juward.
"Kau duluan yang menggigitku!"
Kini Jake hanya bisa tertawa canggung sambil menundukkan kepalanya dan menarik Juward dari sana. Apalagi saat melihat orang yang sempat mengenalinya di tempat pengumuman─mendekati salah satu militer laut yang bertugas.
Orang itu menunjuk ke arah Jake sambil mengangguk, sementara militer laut Romani itu menatap lurus dengan tajam. Juward heran ke mana arah pandang Jake meski temannya itu berjalan ke depan. Laki-laki itu ikut menoleh dan mendapati beberapa militer laut yang berjalan terburu-buru ke arah mereka.
Oh, tidak. Sepertinya mereka akan mendapat masalah.
"Jake, kurasa kita harus lari."
"Ugh, belum apa-apa kita sudah sial saja."
Sedetik kemudian keduanya melangkah cepat, pasar kala itu menjadi semakin ramai.
...
Disela-sela penyamarannya, nyonya dari pemilik mansion itu memanggilnya. Elyann─Ratu Romani X, tak lain tak bukan adalah ibu tiri dari bangsawan itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...