[Telah diterbitkan]
Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Kok kau tahu banyak tentang Juward, padahal katamu cuma bertemu dua kali."
Raja siang yang memimpin dunia tengah memberikan sinarnya dengan andil, samudera yang begitu luas itu mengilap oleh pantulan cahayanya. Memanggang satu kapal yang mengapung di atas permukaan air.
"Aku butuh es kelapa, ini panas sekali!" Pierre menyibak bajunya ke atas. Lengan dan tubuh indahnya menyilaukan mata. Laki-laki itu tidak suka panas, sungguh. Dia bisa saja meleleh saat ini juga!
"Jawab dulu pertanyaanku, hey!"
"Aku akan menjawabnya kalau cuacanya sudah bagus!"
Jake terbangun karena suhu yang begitu tinggi, uap panas memeluk tubuhnya. Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak kalau begini. Bandit itu bangkit dan mengusap matanya, ia pun melotot. "Arienne, pakai bajumu!"
"Hah? Aku memakainya." Arienne menyerit. Ia sedang berkipasan di bawah payung sembari menikmati indahnya lelautan meskipun hanya pemandangan membosankan. Tidak ada pulau atau perbukitan yang menghiasi. Ditambah lagi cuacanya sangat panas, jadi ia memakai baju yang sedikit terbuka.
"Pakai jaket!"
"Sekarang ini panas, dasar bodoh!"
Demian menggeleng melihat kelakuan keduanya. Ia tidak masalah dengan cuaca, itu karena North berdiri di sampingnya. Jadi, ketika angin bertiup ia seperti punya pendingin otomatis. Begitupun dengan anjing siluman itu, setelah mereka mengetahui kebenarannya, mereka semakin merawat Ayss dengan baik. Dan seperti biasa anjing itu mendengkur dengan nyaman.
"Panas sekali, aku akan mati kepanasan!" Pierre menutupi tubuhnya dengan baju yang ia lepas. Gerah dan hawa panas begitu menyiksanya.
Arienne mengelap peluh di pelipisnya, "Jalan ke telaga itu memang sepanas ini?" Laki-laki yang setahun lebih muda darinya hanya mengangguk. Lalu tiba-tiba dia berdiri, Jake yang berada di dekatnya langsung mengambil baju Pierre yang jatuh untuk menutupi dadanya. "Pakai dengan benar, tidak sopan dengan nona!"
Tidak menghiraukan Jake, Pierre menemukan ide brilian dari kepalanya. "Aku ingat ada jalan pintas untuk sampai ke Myerth dengan cepat!"
Keempatnya menoleh. Bibir gadis itu melengkung ke bawah, ia teringat Juward pernah mengantarkan mereka ke Congealed karena jalan itu adalah jalan pintas. Pengetahuan Juward membuatnya merasa mengandalkan orang yang tepat. Tapi ia tak punya waktu untuk bersedih, secepatnya ia harus memastikan apa yang sebenarnya tengah terjadi.
"Tunjukkan jalannya!" titah Sang Kapten.
Mereka dibuat bingung oleh telunjuk Pierre yang mengarahkan ke bawah. "Kita menyelam, berenang ke Telaga itu."