54 : Once again

2.2K 712 213
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Langit yang berubah keruh. Begitu mencekam. Kelompok itu berlari semakin kencang, berpacu dengan rasa khawatir masing-masing.

Tentunya dari mereka punya ikatan tersendiri dengan gadis yang menjabat sebagai pemimpin bajak laut tersebut. Tak heran hingga keempatnya bergegas untuk mencari titik temu, di mana teriakan dan dentuman langit mengubah insting mereka sekejap mata dalam melindungi sesosok penting dari bagian hidup masing-masing.

"Temanmu itu sepertinya mengancam kapten kami." Juward berbicara dengan dingin, suasana hatinya tengah buruk sejak Arienne gagal mereka lindungi. Merasa buruk karena belum bisa berbuat banyak setiap bahaya menimpanya.

"Carsein itu suka tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Karena itu dia tidak boleh dibiarkan sendirian bersama orang baru."

Tiba mereka di depan pintu masuk, tapi sayangnya pintu tersebut dijaga oleh naga yang tengah bersiap menyemburkan apinya.

Dari langkah kecil yang diam-diam mengikuti, seekor anjing mencakar wajah garang dari naga itu. Ayss menarik perhatiannya dengan baik, mereka bertarung demi tuannya masing-masing. Sementara para pemuda itu lega, mengandalkan Ayss dan masuk ke dalam tempat tersembunyi.

Bau bangkai yang menyengat indera penciuman mereka berasal dari rumah yang dibangun di atas pohon beringin. Tatkala saat mereka mendobrak pintu tersebut, suasana kacau dan penampilan kusut gadis yang mereka cari mengagetkan mata.

"Apa yang terjadi padamu?!"

Pierre menahan napasnya, sudah pasti temannya itu melakukan sesuatu.

Juward mendorong Carsein, menjauhkannya dari Sang kapten. Menyobek kain lengannya untuk membersihkan luka, dia tidak banyak bicara. Yang pasti, sesuatu terjadi sebelum mereka sampai ke mari.

Kerah dari jubah hitam yang Carsein kenakan diangkat paksa. Rahang Jake mengeras, urat-urat di tangannya sudah siap untuk dilampiaskan.

"Eh, kau ingin memukulku?"

"Without a question!"

Tap!

Tangan yang lebih kecil darinya menahan pukulan amarah itu mendarat di pipi mulus Carsein. Pierre menatap sengit perompak itu dengan mata tajamnya, "Setidaknya dengar apa yang sudah terjadi. Jangan asal memukulnya."

"Kau ingin menggantikan orang ini? Maju, sialan!" Demian menahan Jake main tangan. Ia sebenarnya juga emosi tapi menahan untuk tidak asal menghakimi. Jake menepisnya, "Dari awal saja menginkari kepercayaan, bagaimana bisa aku tidak marah? Kau jangan main-main. Hanya karena kau anak Dewa, bukan berarti aku akan selalu mengalah padamu. Salah tetap salah. Aku tidak suka cara kotor ini, apa kalian berdua ini pria? Orang-orang menyebalkan!"

SCYLLA'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang