74 : Get out, ASAP!

2.1K 689 407
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Tapi ... Aku tidak bisa naik ke atas. Aku terkunci di sini."

Bersama rintikan air yang melambat dari ujung helai rambutnya. Ethan meraup wajahnya dengan kedua tangan. Dia sangat ingin bertemu dengan adiknya, sayangnya ia tidak bisa berbuat banyak untuk keluar dari perut Charybdis.

"Circe sepertinya mengurungku dengan sihirnya." Ethan mengacak-acak rambut basahnya.

Di tengah kebimbangan yang melanda. Satu-satunya penyihir di sana bertaruh demi dirinya sendiri. Carsein menahan satu tangannya yang memaksanya untuk melenyapkan keempat manusia itu.

Juward yang pertama kali memperhatikannya. Ia langsung mengambil langkah, navigator itu tahu bahwa sihir hanya bisa bereaksi dengan sihir lainnya.

"Aku masih tidak mengerti apa yang selama ini kau lakukan." Juward menautkan kedua alisnya. "Kau bersikap baik, tapi juga bersikap kurang ajar."

Dari pernyataan Juward lah, Jake juga Demian menyadari sesuatu. Itu benar, Carsein sering membantu dan meringankan segala permasalahan. Tetapi, terkadang permasalahan itu berasal dari penyihir itu sendiri.

Tidak dihiraukan. Juward merasa kesal telah diabaikan. Penyihir itu menoleh ke sana-sini, mencari sesuatu yang tajam. Lalu ia menemukan sebuah batu dengan ujungnya yang tajam, tanpa aba-aba Carsein menancapkan benda mati itu ke tangan kirinya. Darah mengalir deras, cairan kental itu berusaha ia tahan rasa sakitnya. Wajahnya menegang, giginya menggertak.

Ia menyakiti dirinya sendiri agar kesadarannya tidak terambil alih.

Carsein berusaha menetralkan napasnya, barulah dia bisa berpikir dengan terang. Mata rubahnya menoleh ke arah Juward, bibir pucatnya terangkat. "Aku baik-baik saja. Kalian hanya perlu keluar dari sini, kan? I will help you guys to get out of here."

Tanpa menunggu pendapat keluar dari mulut mereka. Tubuh Carsein terangkat melayang di udara, rambut basahnya menjadi seringan kapas berterbangan pelan. Cahaya ungu kini menyeruak keluar dari tubuhnya, semakin banyak sihir yang keluar, warna dari sihirnya berubah menjadi ungu gelap.

Mata Ethan terbuka lebar, rahangnya mengeras oleh sensasi yang pernah ia rasakan sebelumnya. "Sihirmu ... Satu tipe dengan Circe!"

Karena kapten dari Arzov itu menyebut nama sang ibu. Fokusnya berantakan, ia jatuh dan berlutut dengan napas terengah-engah. Darah menetes dari hidungnya. "Tidak! Aku tidak seperti ibuku!"

Sedetik kemudian Ethan menyadari. Laki-laki di depannya saat ini adalah anak dari orang yang telah mengutuk ibunya. Amarah tentu ada, namun sebelum ia mengancungkan pedangnya. Ia menampar dirinya sendiri dengan tiba-tiba.

Sadarlah, Ethan. Dia cuma anaknya, dan balas dendammu sudah cukup waktu itu. Jangan biarkan kejadian yang sama terulang kembali, jangan sampai ada lagi penyesalan yang menancap dalam hati, begitu batinnya memenuhi ruang pikiran.

SCYLLA'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang