...
Sunyi, lembab, dan dingin. Perut Goa yang melahap gadis itu sepertinya menyambut kehadirannya dengan baik. Buktinya tidak ada luka meskipun banyak serpihan es tajam disekitarnya.
Kelopak matanya terangkat diam-diam. Tubuhnya bereaksi kaku, kepalanya kembali memutar memori.
"Jake! Juward!" teriaknya panik. Apakah Jake selamat dari longsor itu? Apakah Juward baik-baik saja di Kapal? Bukannya mendapat jawabannya, justru ia mendengar pantulan suaranya yang bergema.
Tidak ada pencahayaan membuat Goanya berhawa tidak enak. Begitu suram dan banyak sekali es dengan sudut-sudut yang lancip.
Arienne akan lebih berhati-hati, takut jika suaranya bergema terlalu kencang akan membuat getaran suara dan es di langit-langit Goa siap melubangi tubuhnya.
Langkahnya menelusuri, namun tanpa diketahui ada yang mengekori. Netranya mengelilingi Goa, berharap pintu keluar segera ia temukan. Sayangnya yang ia temukan hanyalah dinding Goa yang memiliki garis-garis aneh disetiap dindingnya.
Tangannya saling menggosok, suhunya semakin dingin. Semakin dirasakan semakin kaku.
Tapi jika dilihat dengan baik, garis-garis itu tidak terlihat seperti garis biasa. Namun, membentuk gambar yang tipis. Juga tulisan yang kurang jelas karena tertutup salju.
Kepalanya mendongak, permukaan dinding itu diusap dengan kedua tangannya. Tak peduli tangannya akan membeku atau tidak, ia merasakan ada sesuatu yang coba Goa ini tunjukkan.
Tulisan kuno yang mungkin ditulis dengan serpihan es, pahatannya sangat khas. Ini memang buatan manusia. Gambar ini ... ia seperti pernah melihatnya entah di mana.
Lebih kagetnya lagi ia dapat membaca bahasa asing itu. Arienne pernah diajari bahasa ini dari Kakaknya sewaktu masih kecil. Saat itu Ethan belum menjadi Kapten, ia masih seorang petualang juga sebagai awak kapal lain.
Deg!
"Reliquia?!" Arienne menutup mulutnya saat tau apa yang ada di depannya. Kemudian dia menoleh ke kanan-kiri, lalu matanya tak mau diam, bergerak ke sana kemari memastikan apakah benar tempat ini adalah Reliquia.
Reliquia sendiri diartikan sebagai tempat pusaka, biasanya orang-orang tertentu menulis ini di atas batu, dinding, atau tempat-tempat yang keras dan padat. Pusaka di sini dimaksudkan oleh pengetahuan yang belum tentu ada di buku sejarah ataupun ilmu yang bisa dibeli melalui seorang ilmuwan. Pengetahuan mengenai sesuatu, yang diyakini tabu.
Reliquia terbagi menjadi tiga, Reliquia putih, Reliquia hitam, dan Reliquia biru. Biasanya jarang atau hampir tidak pernah ada yang menemukan Yang Putih dan Yang hitam. Kebenarannya diragukan, dan jujur saja Arienne tidak percaya hal-hal mistis seperti ini ada. Sedangkan Reliquia biru lebih banyak ditemukan meski keberadaan cukup langka. Karena itu barang siapa yang menemukan Yang Biru bisa menjualnya dengan harga yang sangat sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...