...
Malam itu salah satu jiwa dikembalikan pada raga yang diselamatkan. Benar kata orang, takdir memang sudah ada yang mengatur. Hanya saja harus tetap berusaha untuk andil dalam hidup.
Angin menyapanya malu-malu, rambut hitam kecoklatannya melambai. Mata yang tadinya berat untuk kembali ke dunia, sekarang membuka dirinya dengan percaya diri.
Yang pertama kali ia rasakan adalah pahitnya lidah. Pemuda itu tak tahu dia habis meminum apa, yang jelas lidahnya benar-benar kelu dan sangat pahit dikecap.
"Sesuai yang kita rundingkan sebelumnya. Kau ingin tetap menjadi navigator kami atau pergi ke arah yang berbeda?"
Suara ini tidak asing, oh ... ini suara Arienne. Begitu halus dan pelan, mungkin dia sedang bicara serius dengan seseorang. Tunggu, navigator?
"Keputusanmu, Juward. Katakanlah."
Laki-laki itu bangkit dari tidurnya, ia ingat sebelumnya mereka sedang bertarung melawan monster laut. Apakah dia selamat? Untuk memastikan ia ingin memeluk keduanya. Namun, ia tersandung kaki dingin milik rekannya dan tersantuk ke lantai kayu.
Brak!
Sebelum Juward buka suara, mereka terkejut dengan suara itu. Keduanya menoleh, lalu menjatuhkan rahang mereka. "Mata duitan/Jake!" sorak Juward dan Arienne bersamaan.
Kepalanya terasa nyeri, dapat disimpulkan bahwa ini benar realita dan bukan mimpi.
"Jake!! Kau bangun!!"
Ketiganya berpelukan, sebenarnya Juward hanya mendekat saja tapi Arienne menariknya dan ikut merasa sesak karena dekapannya terlalu erat. North pun bangun karena kebisingan, ia juga merasakan nyeri di kakinya. Baru saja laki-laki itu bangkit untuk duduk, tangan kekar milik Jake menyeretnya untuk ikut berpelukan.
Yang paling dirugikan adalah Juward. Dia tidak bisa bernapas, dihimpit tiga orang, dan menggigil karena suhu tubuh North. "Kalian ... lepaskan aku!"
North masih setengah sadar, tapi melihat Jake bersorak di sampingnya, ia tahu kenapa suasana bisa seramai ini. Tanpa sadar North tersenyum tipis, "Jake, kau sehat."
"Ceritakan bagaimana kita kalahkan monster itu, dan bagaimana kalian menyelamatkanku! Aku sangat ingin mendengarnya!"
Melihat senyum di mata Jake, membuat Arienne kembali cerah. Matanya berkaca-kaca saat menceritakan segala rintangan yang dihadapi mereka demi selamatkan Jake. Cairan hangat dari matanya merintik pelan, "Kupikir kau benar-benar akan mati!" paraunya dengan suara yang serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA'S WAY
Fantasy[Telah diterbitkan] Sepuluh tahun yang lalu, tepat saat Ethan pergi berlayar. Meninggalkan harta karun berharganya, Sang Adik. Ia membuat janji, bersumpah ia akan kembali. Sayang sekali, janji tersebut hanya omong kosong semata. Ethan tak pernah kem...