55 : Raising hope

2.5K 722 195
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Mereka turun dari rumah pohon setelah kekacauan mereda. Carsein menjinakkan naga yang mencoba membunuh peliharaan Caspian. Rupanya siluman itu pandai juga, tahu jika kemampuannya tidak setara. Maka Ayss hanya menghindar untuk mengulur waktu sementara.

North menangkap anjing itu dalam dekapannya. Bulu putih halus yang bersentuhan dengan bajunya ia elus pelan-pelan. "Auurww!"

Juward melirik Arienne diam-diam, sejak tadi tidak ada yang mau berbicara. Ia ingin melakukan sesuatu tapi tidak berpengalaman menenangkan orang lain. Laki-laki itu juga lelah karena baik Jake, Demian, dan North saling bertukar pandang. Seperti berbicara dalam pikiran tentang siapa yang akan menarik sudut bibir kaptennya.

Tanpa banyak berpikir lagi, Juward menyambar jemari Arienne diam-diam. Menggenggamnya erat.

"Baik kau atau aku, aku tidak ingin kita tertinggal jauh di belakang. Jika itu terjadi aku akan menarikmu ke depan, begitupun sebaliknya."

Gadis itu sama sekali tidak bergeming, hanya tarikan napas yang terdengar di sana. Juward mengayunkan kedua tangan mereka, "Kalau kita berdua jatuh, Demian, Jake, dan North akan menangkap dari belakang. Jadi, jangan takut untuk melangkah meski akan ada banyak batu yang menyandungmu."

Arienne tak bisa menahan rasa haru yang datang seiring suara lembut Juward masuk ke telinga. Ia tertawa dengan lemah, "Jika saja mereka tidak bisa menangkap kita, bagaimana?"

Juward menyeringai, "Tentu saja kita akan menendang mereka semua ke laut lepas. Yang tak berguna harus dibuang, mereka hanya akan menghabiskan bahan makan saja."

"Hoi, kami ada di belakang!"

Jake merasa inilah saat yang tepat. Ia berterima kasih kepada temannya itu karena lebih dulu membuka suasananya. Jake merangkul keduanya, "Kalau aku berhasil menangkap kalian, dibayar berapa?"

"Ya, kau yang akan dibuang lebih dulu," cibir laki-laki yang lebih muda setahun darinya. Meski sudah berbaikan, bukan berarti mereka akan berhenti saling memaki. Justru semakin sering mendebatkan hal yang tak penting.

"Pft ...." Mereka berhenti dengan kegiatannya, menoleh ke sumber suara. Arienne menutup mulutnya dengan telapak tangan, lalu saat ia membuka reaksinya, gadis itu menyeringai.

"Kalau kau tidak bisa menangkap kami, kau yang harus bayar. Dua kali lipat dari harga kepalamu!" Arienne mengancungkan dua jarinya ke depan.

Keduanya berkedip kaget, sedetik kemudian tawa menggelitiki perut mereka. "Kau sudah merasa lebih baik?" tanya North tiba-tiba, pemuda ini memang tidak bisa membaca situasi. Demian menyikut lengan pangeran es itu.

SCYLLA'S WAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang